Ever has it been that love knows not its own depth until the hour of separation.
-Kahlil Gibran
*****
Payakumbuh,April 2009
"Nandaaaa"...Sebuah teriakan yang mengawali pagiku kali ini,sebuah teriakan yang tidak asing terdengar karna sudah hampir dua tahun aku mendengar teriakan yang serupa.
Teriakan yang berasal dari mulut seorang perempuan bernama Farah yang tak lain dan tak bukan adalah kompatriot ku di OSIS.
Ya,Farah adalah seorang perempuan yang menjabat sebagai sekretaris OSIS periode sekarang,yang bertugas untuk mendampingi ku dalam bertugas..
Maka,tak heran jika aku tak lagi asing dengan suara teriakan nya yang kerap meneriakan nama ku setiap kali ada keperluan yang berhubungan dengan OSIS.
"Nanda,kok kamu datang nya telat sih?"
"Maaf Far,tadi malam kebetulan aku abis begadang nyelesain pembagian pertanggung jawaban saat acara nanti hehe"
"Pembagian nya udah kelar kan? siniin biar bisa aku ketikin"
"iya-iya dasar sekretaris bawel",ucapku,yang kemudian aku sesali karna ucapan tersebut berhasil memancing kemarahan Farah yang berujung rentetan kalimat-kalimat khas ceramah ibu-ibu.
"Triingggg"....bunyi dari bel masuk jam pertama yang akhirnya menyudahi penderitaan kupingku pagi ini.
"Kamu masuk dulu gih Far"
"lah emang kamu mau kemana Nan?,jangan bolos...awas aja kalo kamu bolos"
"Haduh aku cuman mau pergi ke TU bentaran doank kok,masa iya seorang Nanda bolos hehe"
"idih songong,yaudah deh Nan,aku duluan,sampai nanti"
"Yoi Far,sampai ketemu di jam istirahat ntar"
Aku pun melanjutkan perjalan ku ke tata usaha sekolah sebelum masuk ke kelas,sebab ada lembaran proporsal yang harus aku legalisir disana.
Menuju ke tata usaha sekolah,tentu saja harus melewati lapangan didekat gerbang sekolah,yang juga merupakan tempat dibariskan nya para murid-murid yang datang terlambat,untuk kemudian diberi hukuman.
Disaat itulah mata ku secara tak sengaja tertuju kepada suatu sosok yang sedang diberi teguran oleh guru,sosok yang hari itu kebetulan terlambat datang,sosok yang secara tak sengaja di bariskan di barisan paling depan dengan posisi kepala tertunduk,dia adalah kakak kelasku,di name tag nya tertulis nama "Natasya Ayu",yang kelak akan menjadi semesta di kisah ini.
Dia.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Divert
RomanceKetika perasaan tidak memungkinkan untuk dilabuhkan,akan kah kamu akan berpindah atau malah mengambil resiko akan semua kemungkinan?