🍁

12 0 0
                                    


2020年01月17日

“今天,星期五雪会落!”

Masih  terngiang jelas ketika salah satu dari gadis dikamar memekik keras dengan bahasa China hasil belajar empat bulan lalu berikut aksen yang still,-Indonesia-  setelah membaca ramalan cuaca pada ponsel yang tengah ia genggam. Dia terlihat begitu woah, excited, berlebih, karena menantikan butiran berwarna putih tersebut.

Aku mencibir, " Kau, percaya? "

Dengan gerak cepat ponsel hitam tersebut berada tepat diatas hidungku. Mataku!  Buram. Ok, dia berencana membuatnya juling ternyata. Kujauhkan ponsel pintar itu mencapai radius aman. Alisku menukik sejenak, kemudian kembali kedunia Halu bernama Wattpad.

" Jangan terlalu menuhankan ramalan cuaca. Tidak sepenuhnya benar."

Gadis didepanku mulai menyangkal lalu melemparkan fakta-fakta betapa akuratnya applikasi tersebut. Aku hanya mengedikkan bahu acuh sebagai jawaban.

Sayang sekali.

Kenyatannya,

Salju entah berakhir dimana.


Malam ini, entah untuk keberapa kalinya aku menyapa larut. Namun enggan bertemu pagi. Berakhir disadarkan oleh terik diatas kepala. Namun kemarin, sejujurnya hujan.
Mungkin malam berikutnya dia akan bertanya,lagi.
"Semalam tidur jam berapa?"
Lalu aku akan berpura-pura berfikir. "Tidak tahu."

Simple.

Akan berakhir dengan helaan nafas panjang sebagai balasan. Lalu disusul oleh ceramah panjang lebar tentang buruknya tidur lambat.

Berjanji untuk tidak mengulanginya lagi. Membuatnya semakin menggerutu.

Aku tertawa.

"You did it again."

Senang  bisa memancing sifat dewasanya.

HIRAETHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang