27[NARUTO]

2.6K 312 18
                                    

Siang Hari yang terik kini Naruto sedang berjalan lunglai menelusuri kota Tokyo.

"Huftt, Neji pergi mengawasi Tenten, Sai pergi mendekati nona Yamanaka terus Temee asik pacaran dengan Haruno Sakura" Ucap Naruto pelan dan membuang nafas kasar,

"Kapan aku memiliki pacar juga" tunduk lesu Naruto dengan wajah sedihnya.

Ditengah-tengah gumamannya Narutopun mendengar suara cacing di perutnya yang kemudian membuatnya langsung memegang perutnya yang memang sedari pagi belum ia isi,

Krukkkk

"Aaa Laparrr, Semenjak Temee pacaran aku kurang asupan makanan hufttt" Gumam Naruto dan memegang perutnya.

Naruto memang dekat dengan ketiga sahabatnya itu namun ia paling dekat dengan sasuke karna sedari kecil memang selalu bersama berbeda dengan Sai dan Neji yang baru bertemu saat masuk sekolah menengah pertama.

Sejak dulu Naruto memang selalu mengikuti Sasuke kemanapun dan selalu memakan makanan yang sama dengan sasuke yaa tentu saja semua makanan tsb sasuke yang bayar.
Meski Naruto sering di abaikan oleh Sasuke namun tak pernah sekalipun Sasuke mengusir ataupun mengatakan hal kejam kepadanya.

Awalnya Naruto mengikut sasuke dulu karna Naruto sedang di bully oleh teman sekelasnya karna pada saat itu Naruto hanya memakai satu seragam yang sama bertahun-tahun dan juga sepatu yang sudah tak layak pakai membuatnya menjadi sasaran pembullyan.

Sasuke yang awalnya hanya mengabaikannyapun entah mengapa tergerak dan kesal saat melihat Naruto hanya tersenyum ketika ia dibully ia merasa Naruto sangat bodoh bukannya membalas ia malah tersenyum dan saat itu pula sasuke untuk pertama kalinya menendang para pembully Naruto itu dengan sekali hentakan dan membuat mereka terjungkal. Ya dan semenjak itulah Naruto selalu mengitili Sasuke kemanapun ia berada.

Walaupun Naruto berisik dan bertolak belakang sama sifat Sasuke, Sasuke tak merasa keberatan dengan hadirnya sosok Naruto bahkan ada beberapa gadis yang terang-terangan mengatakan Naruto Parasit Sasuke. Dengan segera Sasuke melototi mereka tajam dan mengatakan jangan menghina sahabatku dengan mata tajam elangnya dan entah mengapa Naruto senang dan semenjak itu ia tau meski sasuke cuek tapi ia menganggap Naruto itu sahabatnya.

Naruto memang bukan terlahir dari anak konglomerat seperti Sasuke, Neji ataupun Sai. Ia hanya anak dari seorang pedagang sayur biasa namun karna usaha keras sang ayah dan di bantu ketiga temannya itu usaha ayahnya lambat laun semakin sukses.

Meski begitu Naruto tetap tidak ingin menyusahkan ayahnya yang hanya seorang single parent dengan meminta uang berlebih karna ia merasa uang kuliahnya saja sudah besar ia tak tega bila ingin meminta lebih, Ia juga tau bagaimana usaha sang ayah mencari uang oleh karna itu Naruto selalu mengatakan uang sakunya tiap bulan sudah lebih dari cukup padahal kehidupan di Tokyo sangat mahal bila dibandingkan dengan uang sakunya mungkin bisa bertahan paling lama dua minggu.
Tetapi itu bukan masalah besar untuk Naruto karna ketiga temannya termasuk sasuke tak pernah mempermasalahkan uang mereka saat membayar makanan Naruto.

"Ahhhh Laparr aku tak mungkin menganggu Teme ataupun Neji dan Sai" Gumam Naruto

Dengan malas Narutopun merogoh kantungnya dan menghitung sisa uang receh dalam kantungnya tsb.

"Hmm .. sisa 400 yen apa yang bisa ku dapat dengan 400 yen yaa" Gumam Naruto yang menunduk menghitung uang recehnya.
Disaat Naruto sedang fokus melihat tangan kanannya yang menampung uangnya itu tak sengaja ia menabrak seseorang di depannya

Bukk

Cling

Cling (suara uang logam jatuh)

"Aaaaa uangkuuuu" ringis Naruto dan mencoba mengumpulkan uangnya yang berjatuhan sialnya uangnya jatuh ke sela-sela mesin minum otomatis.

INSTRAGRAM LOVE STORY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang