SEKOLAH BARU

13 0 0
                                    

"kapan terakhir kali gue tersenyum? kapan terakhir kali gue berdamai sama dunia?"
________________________________________

Disa menatap gedung tinggi di hadapannya, dirinya menarik nafas panjang dan mulai memberanikan diri untuk masuk ke dalam sana. Seorang laki-laki dengan tampilan sangat berantakan menyapa dirinya.

"Anak Baru Ya?"

Disa tetap berjalan dengan wajah datarnya, laki-laki itu sungguh berantakan. tidak memakai dasi, ikat pinggang, baju yang di keluarkan sebelah, rambut tidak di sisir. Dan masih banyak lagi hal lainnya yang membuat Disa enggan untuk menjawab pertanyaan laki-laki itu.

"Kenalin. Gue Rayhan"

Disa menoleh ke arahnya lalu menatap Rayhan dengan tatapan nanar.

Buset galak bener

"Lo sekelas sama gue"

Disa masih tetap fokus pada pandangan lurusnya.

"Lo nyari kelas XI IPA 1 kan?"

Mendengar Rayhan bicara seperti itu membuat Disa menoleh. Benar, itu adalah kelas yang ia cari sedari tadi, sebelum berangkat Rafli menelfon putrinya itu untuk memberi tau bahwa Disa akan di tempatkan di kelas XI IPA 1

Disa memutar bola matanya malas. "Trus, gue bakal sekelas sama lo?"

"Yops! Betul sekali. Tenang aja, gue gak bakal gigit lo kok"

Rayhan Mengiringi Disa untuk menuju kelasnya, Sekarang jam pelajaran pertama sudah mulai tetapi Disa yakin dirinya akan dimaklumi untuk keterlambatannya ini.

Tok! Tok! Tok!

"Masuk" suara dari dalam kelas sana

Rayhan sudah lebih dulu masuk dan duduk di tempat duduknya, sedangkan Disa masih berdiri di depan pintu sambil memainkan rambutnya.

"Hei, Kamu ngapain di depan pintu situ?" Ucap Guru yang sedang mengajar menyadari kehadiran Disa.

Dengan tekat yang kuat Disa melangkahkan kakinya.

"Permisi Bu, Saya anak baru"
"Ohh kamu ternyata, Iya tadi kepala sekolah bilang kalau akan ada anak baru yang datang. Silahkan masuk dan perkenalkan diri kamu"

Sekarang Disa sudah berada di hadapan seluruh murid XI IPA 1. dengan rok pendek se atas lutut, rambut di gerai dan tas di selempangan sebelah tangan, Disa memperkenalkan Diri dengan tenang.

"Perkenalkan Nama saya Disa Keira, Saya pindahan dari sekolah SMA Tunas Harapan"

Suara gaduh di dalam kelas sana terdenger sangat jelas. Ada yang berbisik menandakan tak suka, ada yang menawarkan duduk bersama, dan ada juga suara gaduh anak laki-laki yang memninta nomor handphone.

Disa hanya Diam, Dia mengeluarkan ponselnya untuk mengecek siapa yang mengirim pesan barusan.

Guru menyeruh Disa untuk sesuka hati memilih tempat duduk yang kosong, mata Disa langsung tertuju dengan bangku paling belakang yang tidak di tempati oleh siapa pun. Dirinya berjalan dengan tenang menuju tempat duduk di belakang sana tanpa menghiraukan kicauan seluruh murid yang berada di dalam kelas.

Dynar🐷

Gimana sekolah Barunya?

Biasa aja, Gue duduk sendirian

Gak ada yang mau duduk
Sama lo ya? Lo galak si
Wkwkwk:v

Bukan mereka yang gak
Mau duduk sama gue, tapi
Gue yang gak mau duduk
Sama mereka.

Nanti pulang gue jemput.

Disa hanya me read pesan dari Dynar dan langsung mematikan ponselnya.

🍦🍦🍦

Pelajaran Fisika di jam pertama yang berlangsung selama empat jam itu memang sungguh membosankan. Sekarang sudah bel istirahat tetapi Disa tidak keluar kelas untuk pergi ke kantin atau sekedar pergi ke toilet, dirinya hanya duduk diam dan menyantap susu kotak rasa coklat yang ia bawa dari rumah.

"Dy.. tolong culik gue! Gue gak betah sekolah di sini"
"Hahaha udah kayak orang tahanan lo, ini cuman hari pertama Dis, tar juga terbiasa" Dynar terkekeh di balik telfon sana
"Tapi ya Dy sumpah, ini sekolah gak ada seru-serunya sama sekali, mana tadi pagi gue ketemu cowok gila, sepanjang jam pelajaran pertama dia ngajak gue ngobrol mulu padahal gue udah milih tempat duduk paling aman, tapi tetep aja dia nyamperin gue"
"Jangan deket-deket ya, nanti gue cemburu"

Uhuk!

Disa menjauhkan susu kotak yang ia minum dari hadapanya, sangat terkejud mendengar Dynar mengucap hal itu. Namun dirinya harus tetap terdengar tenang.

"Lo kenapa Dis?"
"Gue keselek denger lo ngomong gitu"
"Yeh gue kira kenapa"
"Dy gue kebelet kencing, Gue ke toilet dulu ya"

Disa mematikan ponselnya dan menaruh benda itu di saku bajunya. Membuang sampah bekas minumannya dan berlari menuju toilet.

"Aww!"

Disa melihat lututnya yang lebam, akibat benturan yang cukup keras. Dirinya terjatuh karenan menabrak sesuatu di hadapannya.

"Lo lagi lo lagi!"

Disa bangun dari jatuhnya dan melihat Rayhan sedang tertawa kecil di hadapannya.

"Sory, Salah lo sendiri lari gak liat-liat" jawabnya tanpa dosa
"Ya lo seharusnya minggir dong, udah tau ada orang lari malah berdiri di situ. Sengaja kan lo hah?!!"
"Emang Hahaha"

Mata Disa mulai memerah ingin sekali ia menendang laki-laki gila ini dari hadapannya sekarang juga.

"Lo mau kemana?"
"Bukan urusan lo!"

Disa menjauhkan Rayhan dari hadapannya dengan kasar dan segera menuju toilet.

"Woi! Gue belom Tau nama lo! Tadi pas lo perkenalan Gue tidur"

Dirinya tidak menghiraukan teriakan itu, Disa terus berjalan dengan pandangan lurusnya.

Setelah dari toilet Disa kembali ke dalam kelasnya. Sesampainya di dalam kelas Disa melihat satu murid perempuan sedang duduk di tempat duduknya, perempuan itu menyapa dengan hangat.

"Hai"

Disa tetap diam di hadapan perempuan itu, menatapnya dengan tatapan heran.

"Gue Clarisa yang duduk di pojok depan sana"
"mm iya hai juga, Gue Disa" jawab Disa cangung

Clarisa menarik Tangan Disa lalu menyuruhnya untuk duduk.

"Coba gue mau liat lo senyum Dis"

Disa terkejut saat Clarisa mengucapkan kalimat itu, terlintas dalam pikirannya. Kapan terakhir kali dirinya tersenyum?

"Sory ya Clarisa gue mau duduk"
"Dis. Plis senyum buat gue"

Disa tidak mengerti mengapa Clarisa meminta dirinya untuk tersenyum, tetapi Disa mulai melakukan itu, ntah kenapa. Disa menarik bibirnya ke atas secara perlahan dan membuat senyuman cantik di sana.

"Nah gitu Dong, Gue gak suka liat orang yang mukanya datar, Keliatan galak tau"

Disa menatap Clarisa bingung, lalu langsung memfokuskan wajahnya dengan ponsel yang ia genggam.

"Gue bakal jadi temen pertama lo di sini"

Lagi-lagi Disa di buat mikir. Kapan terakhir kali Disa berteman dengan orang selain Dynar? Kapan terakhir kali ada yang mau berteman dengan Disa? Kapan terakhir kali Disa bisa mengobrol seperti ini dengan orang selain Dynar?

kapan terakhir kali gue tersenyum? kapan terakhir kali gue berdamai sama dunia?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang