Jangan Percaya Cinta

Di siang itu,tepatnya di hari pesta ulang tahun ponakanku yang ke 5tahun.
Dimana di hari itu hari terindah bagiku. 
Sebelum lanjut perkenalkan namaku lingga.  Saya asli sumatra tepatnya sumatra barat, orang bilang orang padang atau orang awak.

Saya sangat bangga terlahir sebagai orang minang.
Suku yang sangat menjunjung tinggi adat istiadat dan patuh akan agama.

Lanjut ke cerita,
Hari itu saya duduk sendiri di depan rumah,sambil menikmati keseruan pesta kecil itu, di rumah ini penuh dengan anak anak kecil yang berbagai macam tingkah.
Aku tersenyum melihat tawa tangis anak anak kecil itu.

Di saat asik melihat kegirangan anak anak TK tersebut,aku melihat sosok seorang gadis yang buat mataku tak ingin berkedip di buatnya.

Dia mengalihkan duniaku. Mata indah dan senyuman manisnya membuatku lupa akan suasana pesta.
Karna hati ini sudah kena, bak orang bilang cinta pandandangan pertama.

Hingga aku berpikir bagaimana mendekatinya.
Memang kalau jodoh tidak kemana itu kata kata yang sering ku dengar.

Ketika pesta berahir satu persatu mulai beransur pulang, namu yang membuat diriku sedikit tenang,wanita yang sejak dari tadi ku perhatikan tidaklah pulang.

Ternyata dia adik dari guru TK ponakanku.
Dia menemani ponakannya di situ agar tidak rewel.

Saat semua telah bubar dan kakakku membuka kado kado dari tamu undangan bersama ponakanku, gurunya, dan abang iparku.

Di saat itu aku mondar mandir seperti orang kebingungan.
Ingin mendekati cuma bingung bagaimana caranya.

Memang sih bener reski jodoh maut allah yang ngatur.
Akhirnya aku diam dan duduk di depan jendela rumah, tak sengaja ku dengar kakakku memanggilnya.
Fitri?  Saut kakakku
Iya kak, dia pun menjawab dengan nada lembut yang buat hati ini bergetar. Ternyata fitri namanya bisikku dalam hati.

Mereka mengobrol panjang lebar, dan yang membuatku kegirangan mereka merencanakan pergi liburan saat tahun baru nanti. Kan tahun baru hanya beberapa hari lagi sautku dalam hati.
Hati senang pikiran jauh melayang membayangkan aku akan bisa dekat dengannya.
Terdengar suara dari dalam menyebut namaku.
Ternyata abang iparku memanggilku.
Dia menanyakan kepadaku tentang liburan yang akan di lakukan.
Lingga tahun baru kita liburan ke sumatra barat ,kamu ikut nggak?
Terdiam aku karna itulah yang ku inginkan.

Ayoklah pergi,liburan ke kampung kami.kak maya berkata padaku.
Kak maya adalah kakaknya fitri guru dari ponakanku.
Boleh juga tu sautku.

Ku lihat fitri tersenyum manis akan jawabanku. Aku berharap dia berpikir sama denganku.

Hingga malampun tiba mereka hendak pulang dan aku pun pergi mengantarkannya ke pintu pagar rumah.
Ku lihat dia tersenyum manis saat pergi.
Ntah tertuju pada siapa yang jelas membuatku senyum senyum sendiri.

Karna rasa ingin tau yang kuat.
Aku coba ngobrol pada kakakku dan abang iparku.
Maklum lagi jatuh cinta ya bawaannya pengen cerita orang yang kita sukai.
Iseng iseng ku tanya pembahasan tentang liburan esok, dan tujuan kemana.
Padahal sih bukan liburan yang ingin sebenarnya ku tanyakan.
Hehe cuma pancingan aja hehe

Kak,kampung fitri dimana kak?
Tanyaku dengan penasaran.
Di limapuluh koto jawab kakak ku.

Seakan tidak tau, aku bertanya lagi.
Kak, fitri itu adiknya kak maya ya?
Iya jawab kakakku.