Morning Sickness - Jaehyun

247 15 14
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


======

Sesuatu yang aneh terasa mengganggu didalam perutnya, mengeluh keras memancing perhatian tapi Park Jiyeon yakin ini bukanlah masalah makanan.


Pikirannya mendadak kabur , ketidaknyamanan membasuh habis mimpi-mimpi indah.


Tidak ada kopi, tidak ada es krim, tidak ada pancake.


Yang ada hanyalah layar hitam kosong.


Jiyeon merasa tubuhnya lumpuh seketika . Jemarinya mati rasa. Dahinya berkerut dalam menahan tusukan-tusukan nyeri di bagian kepala.


Dalam hati dia meyakinkan diri bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan.


Perlahan Jiyeon memeluk kedua kakinya erat, terlihat seperti meringkuk namun yakinlah, bahwa yang sedang dia lakukan saat ini adalah berusaha untuk mengurangi ketegangan pada otot-ototnya yang kram. Secara internal juga menenangkan rasa cemas yang menguasai pikiran.


Begitu ritme jantungnya berubah kembali normal, bibir Jiyeon menghembuskan nafas lega. Dia bergerak mencari spot yang hangat dan nyaman ketika tangan yang lebih besar dan kuat mendarat di pinggangnya. Menarik tubuh Jiyeon lebih dekat kedalam zona personal dan mendekapnya protektif.


Jiyeon tersenyum dalam tidurnya, merasa tenang saat menyadari bahwa dirinya tidak sendirian. Pelukan di tubuhnya menambahkan rasa aman dan dia tahu bahwa hanya pelukan itu yang dapat mengusir gelisahnya.


Tapi ketenangan itu hanya berlangsung sementara.


Tembakan rasa mual yang naik dari perut sampai ke ujung tenggorokkannya memicu alarm di kepala. Jiyeon mati-matian menahannya, kepala mulai terasa berputar dan sebelum dia sempat melakukan apa-apa, tubuhnya bangkit dari tempat tidur.Menyibak kasar selimutnya dan berlari menuju kamar mandi.


Jiyeon membiarkan gravitasi mempengaruhi kedua kakinya. Dia jatuh berlutut di atas keramik dingin dan menumpukan tangan pada tepi toilet.


Segala sesuatu yang dia makan dan minum tadi malam berakhir sia-sia. Mengalir dengan cepat tanpa kontrol hingga Jiyeon terbatuk-batuk karena merasa tercekik. Tubuhnya sakit, matanya berair, perutnya sangat tidak nyaman.


Ini bukan yang pertama kali baginya tapi tetap saja, Jiyeon masih belum akrab dengan perubahan yang terjadi pada sistem tubuhnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NCT ROOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang