Kulihat tubuhnya yang sedang terbaring lemah ditempat tidur rumah sakit dengan alat bantu pernafasan dan selang infus yang menempel pada tubuhnya.
Tak ada lagi dia yang selalu ceria,jahil,selalu ada di sampingku. Bahkan senyumnya sangat jarang kulihat.
Wajah tampannya sekarang telah berubah menjadi pucat pasi, bahkan tulang pipinya terlihat. Tubuh kurusnya sekarang benar-benar terlihat hanya tinggal tulang saja yang ada di badannya.
Masih teringat olehku bagaimana awal pertemuanku dengannya saat tanpa sengaja aku menabraknya dengan ember berisi air yang akan ku gunakan untuk mengepel toilet karena aku sedang dihukum saat itu.
Lalu kami menjadi sangat dekat. Hingga banyak siswi yang sering mendatangiku karena tak terima aku dekat dengan cowok popular seperti dia dan dia akan datang menghiburku.
"Aku benar-benar merindukan senyummu, ayo cepat sembuh !" kataku lirih. Air mataku tak kuasa ku tahan agar tidak turun .
Kurasakan tangannya bergerak-gerak. Beberapa detik kemudian matanya telah terbuka.
"Apa aku membangunkanmu ?" Tanyaku sambil tersenyum padanya. "Tidak" balasnya,"apa kamu baru saja menangisiku ?". "Bagaimana tidak,? Aku sudah cukup lama menunggumu tidur. Aku takut kau akan tidur seperti 1 bulan yang lalu" jawabku.
"1 bulan yang lalu itu saat aku koma. Sekarang tidak" balasnya dengan senyumnya yang tulus seperti biasanya.
"Yuni,apa kamu menderita punya pacar sepertiku ?" Tanyanya tiba-tiba yang membuatku sedikit terkejut mendengarnya.
"Kenapa kamu bertanya seperti itu ?. Tentu tidak, aku sangat senang bisa punya pacar seperti bang Cahyo kakak kelas yang populer, dan selalu dating di rumah sakit,siapa yang dapat bisa merasakan keseruan tersendiri seperti ini ?" Balasku.
Mataku mulai berkaca-kaca lagi ingin rasanya aku menangis lagi, namun aku tak ingin menambah bebannya.
"Yun.....aku ingin tidur.....tolong jangan menangis saat aku tidur....." katanya dengan suara yang makin lama makin pelan, dia seperti sedang menahan sakit.
"Tidurlah dengan....." sebelum kata-kataku selesai, dia sudah tak sadarkan diri, apa dia pingsan ?!. "Bang Cahyo!,Bang.....!!,Bang Cahyo!" Panggilku padanya sambil sedikit mengguncang tubuhnya.
Aku mulai panik saat tak ada respon dari darinya,"dokter !, dokter !!!" Teriakku memanggil dokter.
Tak lama kemudian dokter dan beberapa suster datang dengan terburu-buru. "tolong keluar sebentar, mbak" kata sang suster.
Aku menuggu diluar pintu ruang UGD dengan khawatir. Air mataku terus menerus turun tanpa bisa ku kendalikan, dalam hati aku terus berdo'a semoga bang Cahyo tidak kenapa-napa"
Tak lama kemudian dokter keluar dari ruang UGD dengan wajah lesu. "Dok,bagaimana keadaannya dok ?! Dia baik-baik sajakan,?!" Tanyaku khawatir.
"Maaf, pasien tak bisa diselamatkan, dia sudah meninggal" kata dokter dengan nada menyesal.
Kaki ku terasa lemas, tak kuat menahan badanku. Alhasil tubuhku pun ambruk, terduduk dilantai rumah sakit.
Air mataku turun dengan deras, tubuh ku gemetar. "Tidak mungkin dia belum meninggal,belum....." gumamku.
Jasad Cahyo dibawa keluar dengan tempat tidur yang ia tempati. Ku dekati jasad itu, ku lihat wajahnya untuk yang terakhir kali.
Dia masih terlihat seperti sedang tidur dengan tenang, tapi kali ini dia tidur untuk selama-lamanya. Walau aku masih tidak percaya, tapi inilah kenyataannya, dia telah meninggal. "SELAMAT TINGGAL.....BANG CAHYO....."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Anyeonghaseo...😊😊
Ini cerita perdana Mimin. Maklum Mimin baru netes kemarin. Jadi, mohon maaf kalo banyak typo bertebaran di cerita ini 'n mohon saran & kritik yang membangun, supaya Mimin nggak males bikin cerita2 yg lainnya. Mohon di vote 'n comment. Untuk yang sudah membaca cerita ini Mimin ucapkan terima kasih untuk singgah ke cerita Mimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ending (✔)
Fanfiction"Kata orang, ditinggal orang yang paling disayangi itu hal yang paling menyedihkan bahkan sangat menyakitkan. Itu pula lah yang saat itu aku rasakan. Saat aku masih dibangku SMA saat aku mencintai salah satu kakak kelas ku (Bang Cahyo). Kisah ini ak...