"Happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday, happy birthday, happy birthday to you."
Khatrine tidak bisa menahan tangis harunya ketika melihat kedua orang tuanya yang datang sambil menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuknya, juga kue bertema lautan yang dipegang Mamanya. Ia terisak pelan, lalu mendekat untuk segera meniup lilinnya.
Khatrine menyatukan kedua tangannya didepan dada lalu mulai mengucapkan harapannya diulang tahunnya yang ke 18 ini. Ia berharap, semoga kebahagiaan akan selalu datang kepadanya dan juga kedua orang tuanya.
"Terima kasih, Ma, Pa. Aku menyayangi kalian." Khatrine memeluk kedua orang tuanya, mengucapkan rasa syukur karena terlahir dikeluarga yang harmonis dan penuh cinta di dalamnya.
"Sama-sama, sayang. Mama dan Papa juga menyayangimu." Ucap Benedic, Ayah Khatrine. Ia tersenyum hangat sambil mengusap pelan puncak kepala Khatrine.
"Bagaimana jika hari ini kita jalan-jalan? Untuk merayakan ulang tahunmu." Nerissa menyarankan. Ia ingin ulang tahun putrinya dirayakan di luar, tidak di rumah seperti sebelum-sebelumnya, karena Nerissa ingin membuat kenangan yang berbeda. "Kau ingin ke suatu tempat, sayang?"
"Aku mau ke pantai!" Ucap Khatrine semangat. Sudah lama ia tidak ke pantai, pasti akan sangat menyenangkan jika ia merayakan ulang tahun di pinggir pantai. Ia mungkin akan mengundang Thomas untuk ikut. Semoga saja dia mau ikut.
"Tidak ke tempat lain saja?"
Khatrine menggeleng. "Tidak mau. Aku ingin merayakan ulang tahunku di pantai." Ia menatap melas kedua orang tuanya dengan kedua tangan saling menggenggam didepan dada. "Bolehkan, Mom, Dad?"
Benedic tertawa pelan. "Baiklah, Tuan Putri. Berhenti menatap seperti itu, kau tahu kami tidak bisa menolak jika kau memasang ekspresi seperti itu."
"YES!" Khatrine berseru senang. Ia kembali memeluk kedua orang tuanya, mencium pipi mereka satu persatu lalu segera berbalik ke kamar. Sebelum menutup pintu kamar, Khatrine berteriak jika ia tidak akan lama-lama berdandan.
💞💞💞
KAMU SEDANG MEMBACA
Me, You And Our Love
RomanceKhatrine memilih untuk tetap mempertahankan hubungannya dengan Raveno meski ia tahu itu salah. Awalnya terasa mudah, sebelum akhirnya satu persatu masalah datang. Belum lagi Thomas--sahabatnya yang tiba-tiba berubah, membuat Khatrine tidak tahu har...