Kebahagiaan memang selalu di inginkan setiap orang. Tetapi, kebahagiaan juga tidak selalu berpihak pada seseorang yang menginginkannya. Sama halnya dengan Tisha, dirinya hanya mampu bersyukur dengan apa yang Tuhan selalu berikan padanya.Tisha mengembuskan napasnya kasar, seraya berjalan menuju jendela besar, ia lalu membukanya mempersilakan cahaya matahari menyinari kamarnya. Ya, mungkin ini juga kamarnya.
Dari sini, Tisha dapat melihat beberapa burung sedang hinggap di ranting pohon, kicauannya membuat suasana di sini terasa nyaman. Setidaknya, dengan melakukan ini, Tisha dapat melupakan sedikit beban hidupnya.
"Apa gue bisa ya, ngelewatin ini semua?" tanyanya dalam hati.
Latisha cristal tanuwijaya, ia adalah anak tunggal dari pasangan Mirza tanuwijaya dan Lita tanuwijaya. Hidupnya bisa di katakan lebih dari kata cukup. Tetapi itu tidak membuat dirinya sombong hanya karena berlebihan harta yang semuanya hanya titipan dari Sang Pencipta. Ibunya selalu berkata, "kita harus selalu bersyukur dengan nikmat yang diberikan oleh Tuhan dan kita tidak boleh menyombongkan diri dengan apa yang telah kita miliki sekarang."
Mengingat itu semua, membuat Tisha merasa sedih. Ia sudah sangat merindukan ibunya itu. Sosok yang selalu ada disampingnya, menyayanginya, bahkan yang memberinya sejuta kasih sayang.
Tisha lalu menghampiri meja rias, memoleskan sedikit bedak ke wajahnya dan tak lupa memakai lipstik secukupnya. Butuh beberapa menit, akhirnya tisha pun merasa puas ketika menatap pantulan wajahnya dicermin.
Ceklek
Tisha mengalihkan netranya menatap seseorang yang baru saja membuka pintu, disana ia melihat Zahra, ibu mertuanya. Ya, tisha sudah menikah di umur yang masih sangat muda, divmana ia baru berusia 16 tahun, di mana ia masih duduk di bangku SMA kelas XI.
Tepat dua hari yang lalu, Tisha harus menikah dengan anak dari bunda Zahra dan ayah Dimas, lelaki itu bernama Delvin aksa mahaprana, lelaki yang kini sudah sah menjadi suaminya.
Zahra tersenyum manis melihat menantunya itu, ia lalu menghampiri Tisha.
Tisha yang melihat itu pun membalas senyum zahra tak kalah manisnya.
"Tisha, ayo nak turun sarapan. Ayah sama Delvin udah nunggu tuh di bawah."
Mendengar nama Delvin, membuat Tisha seakan bermimpi menjadi istri Delvin. Istri terpaksa, menurut Tisha sendiri. Bagaimana tidak! Seandainya saja waktu dapat diputar kembali, mungkin Tisha tak akan mau membuat kecerobohan yang akan berdampak besar di kehidupannya. Karena kecerobohannya ini, ia harus rela kehilangan masa remajanya, dan mau tak mau ia harus membina rumah tangga diusia yang sangat muda bersama delvin.
"Iya bun, tunggu bentar." ucap tisha.
"Cepet ya, Sha!" ucap zahra.
"Iya, bun."
Setelah Zahra pergi, Tisha kembali termenung mengingat dirinya yang kini sudah menjadi istri Delvin. Namun, Tisha merasa bahwa Delvin sama sekali tidak menyukainya. Ahh,, masa bodoh. Ia juga tidak menyukai Delvin apalagi sifatnya yang menurut Tisha sangatlah aneh. Bagaimana tidak aneh! Delvin adalah lelaki yang sangat-sangat Tisha kenal disekolah. Dirinya dan Delvin satu sekolah, hanya saja berbeda kelas, tisha kelas XI MIPA 1, sedangkan delvin kelas XI IPS 1. Sifatnya yang cuek, sedikit kasar, bahkan tatapannya yang sangat tajam membuat Tisha bergedik ngeri mengingatnya. Tetapi, di balik semua itu, Delvin adalah lelaki yang sangat pintar, bahkan dengan itu Delvin sampai di tunjuk menjadi kapten basket di sekolah. Memiliki wajah yang sangat tampan dan menawan, membuat Delvin mendapat julukan cowok tertampan di sekolah. Terlahir dari keluarga berada, membuatnya seakan bebas melakukan sesuatu dengan sesuka hatinya.
Dengan kelebihannya itu, membuat banyak kaum hawa ingin menjadikan Delvin pacarnya.
Akan tetapi, mereka juga merasa takut dan malu mendekati Delvin, sikapnya yang sangat cuek membuat banyak diantara mereka lebih memilih untuk memendam rasa pada Delvin. Akan tetapi, ada seorang gadis yang berhasil menaklukkan hati Delvin, dia bernama Aline precilia laurencia.
Keduanya sudah berpacaran sejak Delvin kelas X dan Aline kelas XI. Ya, keduanya memang berbeda usia, di mana aline lebih tua dari delvin. Dia memang cantik, hanya saja sedikit kecentilan. Membuat Tisha merasa jijik ketika mengingat kelakuan Aline.
Jangan lupa vote ya teman-teman😊
Maaf ceritanya masih jelek, soalnya ini cerita pertama aku di wattpad.
Selamat membaca
KAMU SEDANG MEMBACA
DELSHA
RomanceMenikah di umur yang masih muda tanpa berlandaskan sebuah cinta, membuat keduanya harus membina rumah tangga tak seperti suami istri pada umumnya.