une

23 1 0
                                    

✧༺♥༻∞  ∞༺♥༻✧

She's hurt, mentally and emotionally. But everyday, she walks with a smile.

✧༺ 

"Dyraaa hentikan, kau bahkan baru saja sampai" mohon namjoon sembari mengambil paksa kaca yang sudah berlumuran darah dari tangan adiknya, entah dari mana asal kaca itu, kemudian melemparnya dengan pelan ke tempat sampah yang ada di kamar adiknya. Sedikit meringis karena kaca itu menggores telapak tangannya.

"Kenapa kak? Bukannya ini yang diinginkan semua orang?" dyra tertawa pelan sedangkan namjoon sang Kakak hanya menggeleng karena apa yang dyra reaksikan saat ini sangat bertolak belakang dengan fisiknya, terlebih lagi pada pergelangan tangannya yang berlumuran darah karna dirobek paksa oleh dyra sendiri yang hampir menyebabkan putusnya veins dyra.

Dengan telaten namjoon membalut pergelangan tangan dyra dengan handuk kecil yang sempat ia ambil, lupa untuk mengambil kotak P3K karena terlanjur panik mendengar teriakan memekakan dari kamar dyra, adiknya. Teriakan seperti orang kesetanan tapi terdengar sangat menyakitkan. Namjoon tahu, adiknya sedang dalam kondisi mood yang sangat buruk.

"Tidak sayang, Tidak begitu.. kata siapa hm?"

"Kata orang-orang yang ada di telinga dan kepalaku. Mereka terlalu berisik dan menyuruhku untuk mati, buat sakit telinga saja! Tapi sekarang sepertinya mereka sudah tidak ada, mungkin takut sama kakak?" dyra menghela nafas mengingat betapa memekakan telinga suara teriakan manusia yang entah siapa dan dari mana yang selalu muncul di telinga dan kepala dyra, kadang suara itu berputar-putar dari telinga satu ke yang satunya lagi, mungkin ingin membuat dyra jengkel pikirnya.

Namjoon terkekeh, astaga adiknya masih saja polos. Sangat mustahil memang, mengingat umurnya yang sudah memasuki angka puluhan namun pikirannya masih saja sepolos itu. Pura pura polos lebih tepatnya.

"kenapa malah dyra dengarkan hal seperti itu? Harusnya dyra biarkan saja mereka mengoceh seperti Kak Seokjin, nanti juga Lelah sendiri"

"Benar juga kak, Tapi, suara mereka menyebalkan. Seperti menghipnotis dan tada! Darah sudah dimana-mana" namjoon tersenyum. Adiknya masih sama, sangat ekspresif seperti anak kecil yang menceritakan bagaimana ia mendapatkan sebuah coklat. Sedikit bersyukur karena mood sang adik sudah mulai normal kembali.

"Apa dyra mau? Ini di jahit pakai benang wol sama kak seokjin? kakak membayangkan raut wajah galak kak seokjin saat mengomel saja sudah takut" namjoon mengelus pergelangan tangan dyra, tak lupa umtuk menunjukan ekspresi ketakutan seperti habis melihat hantu.

"aku kasian kak sama pasiennya kak seokjin"

"hm? Kenapa?"

"paling diomelin mulu sama kak seokjin karna teriak-teriak sakit gajelas haha"

"nah makanya, dyra mau?"

"Tidak kak wkwk" namjoon tertawa kemudian memeluk sang adik dengan sayang

"jangan diulangin lagi ya sayang, kalau mau curhat panggil kakak aja, kakak siap kok dimana pun dyra mau" dyra mengangguk dengan patuh, kemudian mengikuti namjoon yang sudah berdiri dan berjalan ke ruang keluarga sembari mencari kotak yang sangat dia butuhkan saat ini. Setelah mendapatkan kotak yang ia cari ia pergi ke sofa dimana adiknya sedang duduk dan mulai membersihkan luka adiknya dengan telaten.

✧・゚: *✧・゚:*    *:・゚✧*:・゚✧

Dyra Claretta, nama inggrisnya.  beda lagi jika ia sedang berada di korea, namanya akan  menjadi Kim Dyra. Ya gadis ini lahir dari marga Kim yang cukup terkenal. Gadis asal Daegu ini sedang melanjutkan studinya di luar negeri. Seperti pada summary diatas, Dyra divonis mengidap penyakit gangguan mental yang biasa disebut dengan Bipolar Disorder saat dia masih dibangku Sekolah Menengah Atas. Setiap kali ditanya oleh orang terdekatnya dia hanya menjawab "Mungkin karena memikirkan tugas yang sangat banyak, jadi aku hamper gila"

Penyakit ini menyerang kondisi psikis seseorang yang ditandai dengan berubahnya suasana hati yang sangat ekstrem berupa Mania dan Depresi. Dimana suasana hati penderitanya dapat berganti secara tiba-tiba antara dua kutub (Bipolar) yang berlawanan yaitu kebahagiaan (Mania) dan kesedihan (Depresi) yang berlebihan tanpa pola atau waktu yang pasti.

Seperti saat ini saat sedang sarapan di meja makan kediaman keluarga kim, Seokjin -sang kakak tahu, kalau adiknya sedang dalam kondisi mood yang sangat bagus, kelewat bagus malah.

"abang aku cantik bgt kan? Kalo abang jelek mirip pantat panci" seokjin terkekeh dengan kebiasaan adiknya, yaitu memanggilnya dengan sebutan abang, disaat moodnya sedang sangat bagus. Bukan kakak.

"Bersikaplah manis. Aku Lelah, baru saja pulang jaga. Dan abang? Emang aku abang tukang bakso?"

"Astaga, apa gunanya muka tampan itu kalau hatinya galak, kasian" dyra tertawa setelah itu menyisir kembali rambutnya sambil memegang kaca tangannya. Seokjin bingung, sejak kapan anak ini memegang kaca dan sisir?

"Ya, kamu sedang didepan makanan. Sangat tidak bagus untuk menyisir rambut disini, lakukan di kamar mu sana" seokjin kesal, adiknya ini benar-benar menjengkelkan

namjoon yang baru datang langsung menyela kedua saudaranya "kak biarkan saja dia begitu, semalam dia bersimbah darah lagi. Untung saja aku belum pergi, kalau saja aku sudah pergi mungkin adikmu yang paling cantik ini hanya tinggal nama karena lukanya yang cukup dalam"

Seokjin berdiri dan meraih tangan adik perempuannya dengan hati-hati, dia baru menotice perban yang ada ditangan adiknya itu. Mengusapnya pelan sambil berkata lirih

"kau melalukannya lagi? Dyraa, Apa karna bocah itu? Kakak akan mememuinya sebentar dirumah sakit dan menanyakannya, kamu tidak perlu khawatir" seokjin mengelus rambut dyra dengan sayang kemudian memeluknya.

Seokjin begitu, sangat tidak terima kalau adiknya melakukan hal bodoh itu lagi. Kasihan karena melihat adiknya yang mulai kurus dan menderita karena penyakitnya.

Dyra tahu siapa 'dia' yang sedang dibicarakan oleh kakaknya ini

"ani, ini bukan karena jungoo. Abang jangan macam-macam ya sama koo-ku, awas saja kalau sampai abang menyulitkan dia di stase bedah"

Seokjin mengerutkan dahi heran sambil memasang wajah bingung. Adiknya selalu saja galak jika ia memancing dengan seorang anak koas dirumah sakitnya.

"Udah kak, mau mandi. jungoo katanya mau datang. Jemput dyra" dyra segera berlari ke atas dengan sedikit bersenandung, namjoon dan seokjin saling bertatapan dan langsung mengidikan bahu

"anak itu.." gerutu kedua nya dan langsung terkekeh Bersama.

✧・゚: *✧・゚:*    *:・゚✧*:・゚✧
.
.
.
.
.
.
.

Tbc

• SyndromeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang