Gadis itu hanya berusia 15 tahun ketika seisi kepalanya penuh dengan satu pertanyaan besar yang hanya bisa terjawab oleh pengalaman.
"Bagaimana rasanya jatuh cinta?"
Gadis itu hanya berusia 16 tahun ketika pertanyaan besar di kepalanya yang mungil perlahan mulai terjawab, namun tak sepenuhnya terjawab. Ia hanya menyaksikan satu per satu kawan-kawannya mulai menemukan 'seseorang' yang kata mereka mampu membuat jantung berdetak lebih kencang. Setidaknya, gadis itu perlahan mengerti.
"Oh, jadi itu yang namanya jatuh cinta."
Gadis itu hanya berusia 17 tahun ketika pertanyaan baru muncul dalam benaknya.
"Kapan ya aku akan menemukan seseorang yang bisa membuatku merasakan jatuh cinta?"
"Tapi tunggu, bagaimana aku tahu nanti jika yang aku rasakan itu jatuh cinta?"
Gadis itu hanya berusia 18 tahun ketika semesta mengirimnya keluar dari zona nyaman dan mempertemukannya dengan banyak orang asing di tempat yang asing pula.
Dan di sanalah, pertanyaan demi pertanyaan yang telah lama tersimpan rapi dalam benaknya perlahan mulai menuntut untuk diberi jawaban. Dan di sanalah, gadis 18 tahun itu menemukan jawaban demi jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan yang timbul sejak lama.
