1

290 18 0
                                    

Author Pov

Jungkook mengendarai mobil mewahnya dalam kecepatan tinggi, wajahnya nampak cemas dan khawatir setelah mendapatkan telfon dari orang rumah sahabatnya itu.

Setelah memarkirkan mobilnya Jungkook segera berlari memasuki rumah sahabatnya itu.

"Jungkook tolong bujuk yoongi" ucap pelayan Yoongi menyapa kedatangan Jungkook

Tanpa menjawab Jungkook langsung mengetuk pintu kamar yoongi yang sengaja dikunci dari dalam.

"Hyung ini aku, kumohon izinkan aku masuk" teriak Jungkook panik

"Hyung aku bisa mendobrak pintu ini jika kau masih diam disana" sambung Jungkook

Tanpa pikir panjang Jungkook mendobrak pintu kamar yoongi hingga akhirnya terbuka.

Jungkook terkejut melihat yoongi yang akan menusukan pisau pada tubuhnya, dengan cepat Jungkook menghampiri Yoongi menjauhkan benda tajam itu dari tangan Yoongi dan memeluknya erat.

"Ada apa dengan mu Hyung? kau membuatku sangat cemas" bisik Jungkook lembut

Yoongi hanya diam, tangisannya pecah di dada bidang Jungkook.

"Tenanglah hyung, aku akan selalu bersama mu" ucap Jungkook berusaha menenangkan Yoongi

Jungkook Pov

Setelah Yoongi Hyung sedikit tenang, aku segera membawanya untuk duduk di kasur miliknya. Aku memandangi wajah Yoongi Hyung yang nampak sangat terluka, melihatnya yang masih menangis membuat ku hampir ikut menangis juga.

"Hyung berhenti menangis, berhenti membuat ku sakit karena melihatmu seperti ini" ucap ku yang sudah tak tahan lagi

"Jangan pernah melakukan hal bodoh lagi, aku tak bisa bayangkan hidupku jika tanpa mu Hyung" ucap ku menghapus air matanya

"Kook......" Lirih Yoongi Hyung menahan kedua tangan ku

"Kenapa Hyung?" Tanya ku karena Yoongi Hyung kembali diam

"Aku hamil" lirih Yoongi Hyung lalu kembali terisak

"Tak apa Hyung, bukankah itu bagus kau akan menjadi eomma dan aku akan menjadi uncle" jawabku mencoba menghibur sahabat ku ini

Yoongi Hyung nampak semakin histeris setelah mendengar jawaban ku.

"Hyung kenapa kau tak bahagia? Apa kekasihmu itu tak ingin bertanggung jawab? Sini biar ku hajar dia" ucap ku 

"Dia tidak akan bisa bertanggung jawab kook" Isak Yoongi Hyung memeluk ku

"Lelaki brengsek, kau harusnya mendengar ku saat dulu ku larang kalian berpacaran. Berani berbuat tapi tak bertanggung jawab" ucapku penuh emosi

"Hyung kau jangan khawatir, kasih tau saja dimana dia tinggal atau tempat dia bekerja? Aku akan menemuinya dan menyeretnya kehadapan mu" ucap ku meyakinkan Yoongi Hyung

"Apa kau bisa membawanya kembali? Kau tak akan bisa kook" Tanya Yoongi Hyung dengan senyum sinisnya

Yoongi Hyung kembali menangis lalu sesekali tertawa, aku semakin khawatir dengan keadaan Yoongi Hyung.

"Kook.... Hiks.... Dia jahat sudah meninggal aku dan anaknya hiks, apa salahku kenapa dia tega meninggalkan ku" Isak Yoongi Hyung yang kini mencoba menyakiti dirinya lagi dengan memukul kepalanya sendiri

"Hyung hentikan!!!" Teriak ku lalu kembali memeluknya erat

"Kook hiks dia, eomma dan appa sudah hikss ...... Sudah pergi hiksss bawa mereka kembali dari surga" bisik Yoongi Hyung lalu tak sadarkan diri

SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang