Hari yang cerah perlahan berubah menjadi kelabu,gumpalan awan hitam itu sebagai pertanda akan turunnya hujan. dan selanjutnya aku mulai merasakan tetes demi tetes air hujan membasahi tubuhku
Aku mendengus,aku benci hujan bagi ku hujan sangat merepotkan,tidak peduli berapa banyak teman ku berkata bahwa hujan dapat mengingatkan kita dengan sejuta kenangan indah di setiap tetesan air nya
kenanganku dengan hujan selalu buruk,contohnya saja sekarang bajuku basah aku yakin sesampainya dirumah aku akan terkena flu dan berakhir terkapar di atas tempat tidur selama dua hari,merepotkan
Melihat hujan yang mulai reda,aku memilih untuk memesan ojek online yang dapat mengantarku pulang,sebenarnya aku bisa saja menelpon abang-abang ku untuk menjemput dan mengantarkanku pulang,namun aku cukup tahu diri jika mereka memiliki banyak kesibukan
Sepertinya aku beruntung,karena tepat memasuki pekarangan rumah hujan kembali turun,aku jadi sedikit merasa kasihan dengan om ojek yang mengantarkan ku tadi
Berlalu memasuki kamar dan bergegas membersihkan tubuhku yang basah,jika tidak begini aku,bahkan kalian pun yang terkena hujan pasti akan lebih cepat terkena flu
Jika orang lain menganggap hujan sebagai hal spesial,seperti yang tertulis di puisi ataupun drama sebagainya,entah mereka menganggap hujan sebagai waktunya beromansa ataupun berandai menari di tengahnya hujan aku tidak peduli itu,yang harus kalian ingat dari cerita klasik ini adalah aku membenci hujan
Bukannya berlebihan namun saat orang lain merasa indah ataupun manis saat hujan turun aku malah merasa suram, jika kalian bertanya karena apa?aku juga tidak tahu apakah penyebabnya,mungkin karena hidupku ini ya datar datar saja
Jika selanjutnya kalian bertanya mengapa hidupku datar datar saja maka aku akan mengatakan aku tidak pernah bahagia, kedengarannya seperti kurang bersyukur? memang, namun ini yang aku rasakan
Kadang entah harus bersikap biasa saja ataupun iri saat menyaksikan kebahagian orang lain, aku juga tidak mengerti mengapa aku harus merasa iri dan terganggu dengan itu semua,aneh bukan?
Namun itu lah yang aku rasakan,sangat membingungkan,ketika kita merasa terganggu akan suatu hal yang seharusnya tidak perlu merasa terganggu
Mungkin salah satu faktor yang membuatku tidak terlalu banyak memikiki kebahagian yang layak di katakan sebagai kenangan indah,karena aku sempat mengalami hal tidak menyenangkan sewaktu SMP yang membuatku malas untuk sekedar berbasa basi dengan orang lain,hingga tidak banyak momen yang tercipa bersama orang lain,selain diri sendiri tentunya
Tentu saja hal yang aku maksud tadi bukan masalah besar,semacam hal yang dapat membuat aku depresi dan semacamnya,bukan,bukan itu
Hanya sekedar pertemanan yang sangat menjijikan bagiku, kadang aku ingin bunuh diri saat mengingat masa itu saat aku dengan polosnya menawarkan dan memberikan segala macam kebaikan yang juga tidak terlalu baik kepada mereka
Sangat percaya pada teman teman setan seperti mereka hingga aku tau semenjijikan apa mereka semua
Aku tidak akan menjadi sosok orang yang sok tersakiti disini,aku tentu juga pernah melakukan hal yang kadang bisa dibilang menjelekkan teman sendiri namun tidak seperti mereka
Sampah
****
Mari Berkenalan dengan mereka yang akan kalian baca kisahnya
Vano Alfandhi
"do not feel alone,Lan"
Alana Gidabhesta"Vano taii"
Di publikasikan
Rabu,10 Juni 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Write Who We Are
Teen Fiction❝Bukan dia yang penuh perhatian,tapi dia yang selalu ada❞ Picture by©artjunmyeonedits