Pertemuan singkat itu mengajarkan aku perasaan yang begitu mendalam, andai saja aku tidak terlalu menaruh perasaan sedalam ini mungkin hatiku tidak akan sepatah ini. Takdir mempertemukan kita seperti kau adalah patah hati yang ku tunggu.
Bagaimana tidak?
Berapa kali kau mengabaikanku aku tetap masih bisa merasakan Cinta untuk mu, mencoba untuk mengerti sifatmu, kadang kau sangat peduli dan kadang sedingin batu.
Haruskah aku pergi setelah penantian panjang ini?
Sudah berapa lama kau membiarkan hati ini menunggu bahkan dirimu tahu bahwa diriku menunggu .
Adakah Cinta yang sempurna?
TIDAK
Cinta itu tidak ada yang sempurna
Cinta hanya saling melengkapi untuk menjadi sempurna, dengan kekurangan banyak rasa didalam cinta, tangisan, kebodohan, kesetiaan, keceriaan, cemburu, kelemahan, saling percaya, amarah.
Pada akhirnya bila tidak sanggup maka tiba saat perpisahan dimana cinta yang dilengkapi merasa tidak sempurna.
Ketika Fariz pergi meninggalkanku itu membuatku menangis sejadi jadinya. Aku tidak percaya bahwa Fariz telah tidak ada disisiku lagi, menemani hariku sekarang Fariz tidak lagi,aku masih tidak paham apa yang terjadi. Tapi aku berusaha untuk moveon dari Fariz dan memperbaiki semuanya dan menjadikan semua ini pembelajaran walau semua ini sakit')