Demi pohon tauge yang entah kapan berbuahnya. Baru beberapa menit bersantai ria di ranjang tersayang, sudah puluhan kata yang diumbarnya.
"Jadi begitu loh ran, mama mesti gimana ini?? pusing tau ran! Bisa-bisanya papa tidur ditengah terpaan masalah ini! huh, kalo bukan karna eyang yang njodohin mama nggak bakal mau nikah sama papah. Ran, dengerin dong kalo mama lagi ngomong?"ucap mama tanpa jeda.
"Mah, tolong ngertiin rani dong. Rani capek baru sepuluh menit yang lalu pulang kerja. Kalo mama mau curhat masalah jodoh, ya mama omongin dong sama eyang. Kalau masalah tidurnya papa, mama kan sudah 25 tahun hidup sama papa, harusnya mama lebih tau kebiasaan papa. Terus kalo masalah kaluarga, bisa kan ceritanya nanti. Rani capek mah, hari ini kerjaan numpuk. Bisa kan mah?? tolong.." balas ku yang juga tak mau kalah sama mama.
"oke. oke. mama keluar sekarang. Kita omongin lagi nanti setelah makan malam."
"Teraserah.."
Dan setelah pintu ditutup,akupun bersiap memasuki alam mimpi.
-------------------
20:10 pm
"Rin... kakak mana? Panggilin gih."
Iiihh sedikiit lagi ni pantat nempel kursi jg..
"Ya ma." pasrahku..
tok.tok.tok.
" Ka.. makanan siap."
" Ya nanti.!" teriaknya.
"Loh. kakaknya mana? tanya mama
"Belum laper katanya ma."
"Gimana sih ran, suruh manggil ya berarti harus kesini kakaknya. Sana panggil lagi!". cicitnya
"KAA.. Makan sekarang, kalo nggak mama ngamukk! "teriakku tak sabar.
"Iiih dibilang nanti ya nanti.!!"
"Tolong hargain yang lain dong ka. kalau kakak nggak keluar. Nggak ada yang namanya makan malam. Nggak tau apa kita semua udah laper!!. " Jeritku tak sabar.
Selalu saja begini, dari hari ke hari. nggak ada yang mau ngalah. Mama dengan aturan tidak ada makan malam apabila belum cukup anggota. Dan juga siKaKaK yang nggak akan makan kalau belum laper.
tbc..
uji coba (^-^)
maklumlah baru pertama kali nulis. Jauh dari kata sempurna, apa lagi luar biasa. Mohon pengertiannya ya gaess..22/11/2014
19:51