prolog

308 14 2
                                    

Di negara Amerika tepat nya di kota New York seorang gadis cantik memasuki Mension,ia sangat terburu buru. ia tidak sabar akan memberi tahu nilai ujian yang sempurna ini kepada Daddy dan mommy nya.
"Daddy...mommy... Alice pulang"
"Ceklek..."
Seperti dihantam badai besar Alice terpelosok jatuh tepat dihadapan
Kedua orang tua nya yang tergeletak tak bernyawa kan dibawah kaki seorang pria.
"Hiksss.. hiksss..mommy... Daddy.... Apa yang kau lakukan sialan!Kenapa kau membunuh orang tua ku kaparat!!!tanya nya dengan murka
"Karena mereka pantas dibunuh".ujar nya dengan datar
"Tidak! Tidak! Mommy Daddy pasti sedang tidur dan pasti sbntr lagi akan bangun kan?!hiksss... hiksss...

Alice mendongak menatap seorang pria kejam itu, dan begitu pun sebalik nya.mereka terhanyut dalam pandangan beberapa saat. "Siapa kau kenapa kau membunuh orang tua ku kenapaa?! hikssss...hiksss....
"Aku Sean black.mulai sekarang kau adalah milik ku.dan mereka memang pantas dibunuh"ujar nya dengan datar lagi. "Bawa dia"perintah Sean kepada asisten nya.
"Tidakk. Kalian akan membawa ku kemana! Lepassss!".
"Lepas kan aku,ku mohon ,kau telah mengambil hidup ku.sekarang kau mau apa lagi sialan!"murkanya.
Sean seolah olah tuli tidak memperdulikan perkataan gadis didepan nya ini.

Diperjalanan,lagi lagi Alice memberontak dan lagi lagi dia tidak bisa melarikan diri.sudah cukup Alice sudah lemas. Seorang bernama Sean itu telah membuat hidup Alice tidak berarti lagi. Alice menangis dalam diam.mengingat kenangan nya dengan kedua orang tua nya yang sangat Alice sayang "mommy...Daddy Alice takut.kenapa takdir Alice seperti ini.alice ingin ikut kalian berdua,jangan tinggalkan Alice sendiri di dunia ini mommy Daddy".ucap Alice dalam hati
"Hikss..hiks.."
Seketika mendengar suara tangisan,Sean menoleh mendapat gadis itu menangis dalam diam. Entah kenapa hati Sean terluka melihat gadis itu menangis.ada apa ini?

Mobil berhenti didepan Mension yang sangat besar lebih besar dari pada Mension milik keluarga Alice.
"Turun"setelah selama perjalanan Sean tidak membuka suara.
"Tidak aku tidak akan turun bajingan!"ucap Alice dengan naik pitam.
"Baiklah"
Saat itu Sean menggendong Alice dengan ala bridal style.
"Lepaskan aku lepaskan!"berontak Alice. "Diam lah"bentak Sean.
Setelah mendengar Sean membentak seperti itu entah kenapa nyali Alice menciut.oh god Alice takut.
"Dimana aku bajingan?!"tanya Alice
"Kau buta,kau tak bisa melihat kita sekarang dimana?"kata nya dengan datar sedatar triplek.
"Bodoh,apa logika mu tidak kau pakai,aku tau kita dimension tapi Mension sapa dan kenapa aku dibawa kemari bajingan".emosi alice
"Kau dimension ku bawel. dan kau berhenti lah mengatai ku bajingan,yaa memang aku seorang bajingan tapi tetap saja bajingan mana pun tidak mau dipanggil bajingan walau memang dia bajingan". "Dan 1 lagi kau sekarang milik ku."timpal nya.
"Ini kamar mu dan kamar ku".timpal nya lagi dengan mengintimidasi
"Whattttt?! Tidak tidak! aku saja tidak kenal kau sapa!dan yang aku tau kau hanya pria bajingan yang telah membuat kedua orang tua ku meninggal secara mengenaskan seperti itu"ucap Alice berapi api.
"Kau...kau...merebut semua kebahagiaan ku"itu ucap Alice menunduk,ia tidak mau bajingan itu melihat nya rapuh seperti ini.
"Aku beri tahu kepadamu orang tua mu meninggal adalah kesalahan mereka sendiri"ucap Sean dengan mencekram dagu Alice dengan kencang.
"Awwwhhhh...."
"Saa-kittttt....hiksss hikssss.....
Sean melepaskan cengkraman nya dengan datar dan dia berbalik menuju kamar mandi yang ada dikamar itu.
.
.
.
.
.
.
.
#btw ini cerita pertama w,Mon maap Masi amatir:v
#jangan lupa vote gezzz

Dark Mafia PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang