~DMP~ part 1

231 12 5
                                    

Setelah Sean keluar dari kamar mandi,ia melihat Alice sudah tertidur dilantai dengan air mata yang masih membasahi pipi nya. Sean mendekat.
Cukup lama Sean memperhatikan Alice
"Cantik".ujar Sean tanpa mengalihkan pandangan nya. Segera Sean mengangkat tubuh Alice dengan gaya bridal style ke kasur. Diletakan tubuh Alice yang ramping dengan hati hati.
Sean mengelus pipi Alice memandangi nya terus tanpa bosan.
"Arghhh...ada apa dengan ku?"sean mengacak acak rambutnya frustasi. ia berjalan keluar meninggalkan Alice yang sudah tertidur pulas.

"Nico!!! Nico!!!"teriak Sean.
"Ada apa boss?'tanya Nico. Nico adalah tangan kanan Sean. Ia pun kejam,tapi tidak sekejam Sean.
"Aku akan menemui ibu ku besok,siap kan semua nya,jangan sampai ada yang tau posisi ku,dan besok kita akan bertemu dengan klan mana?"
"Kita akan bertemu dengan klan scorpio." Scorpio adalah klan mafia dari Jerman. Dia ingin pistol yang Sean buat. ya Sean adalah mafia dan penjual pistol legal. pistol yang Sean buat sangat mematikan. Tidak hanya 1 atau 2 negara saja yang ingin membeli pistol buatan sean,tapi seluruh dunia hitam menginginkan pistol buatan sean. "Klan scorpio ingin senjata SWITH&WESSON 500 MAGNUM boss."timpal Nico lagi. Pistol paling mematikan di dunia,pistol ini berjenis revoler,akurasi yang sangat mematikan, banyak klan lain yang mengincar pistol itu,karena hanya ada 5 buah pistol Swith&wesson 500 Magnum di dunia.
"Baik lah siapkan pengawal yang  lebih banyak lagi,aku dengar klan scorpio cukup cerdik." Ucap Sean berjalan pergi.

"Ceklek.."sesampai dikamar ia kembali melihat gadis itu,tenang sekali ia tidur,tidak seperti yang tadi tadi. "Maaf."gumam Sean dengan menyibak kan rambut yang menutupi wajah gadis yang tertidur pulas itu.
Sean berbaring disamping Alice lalu iya melihat wajah alice lagi.cukup lama memandangi wajah alice. tidak  lama Sean menyusul Alice ke alam bawah sadar.

Alice terbangun. menggeliat merasakan dibelakang tubuh nya ada badan kekar yang sedang memeluknya erat. cukup lama Alice diam "hangat dan nyaman" gumamnya dalam hati.
"Emphhhh"Alice mengeliat dan membalikan tubuh nya. Betapa kaget nya iya tau siapa yang memeluknya semalaman ini.
"Kauuuuu!!! Apa yang kau lakukan!!!"teriak Alice sampai membangunkan sean.
"Arkhhhhh...kau menyakiti telinga ku jalang". Kata kata nya barusan membuat hati Alice mencelos. "Apa kau bilang?jalang?"Cihh ,kenapa kau tidur satu ranjang dengan ku bajingan!!"Alice sudah beranjak berdiri dari kasur itu sambil menyilang kan tangannya didepan dada. Mata Alice mulai berkaca kaca. ia tidak bisa menahan bulir bulir air mata nya. akhirnya buliran itu lolos dan terisak lah Alice didepan sean.
"Hiksss... hikssss.... Mommy Daddy hikssss... Kenapa dunia begitu kejam sama Alice hikssss"tangis Alice semakin kencang.
Sean baru menyadari apa yang tadi ia bilang. ia salah,ia kira Alice adalah jalang yang biasa menemani Sean tidur. "Damnn! Kenapa asal saja mulut aku ini berbicara si",kesalnya dalam hati. Tapi sudah lah biarkan emg dia siapa ku,tidak penting saja ."

"Sudah lah diam kau jangan menangis terus. aku juga tidak Sudi menyentuh mu".ucap Sean datar.
"Kau jahattt. kau sangat jahatttt!!!aku ingin bertemu mommy Daddy hikssss... Kenapa hidup Alice kaya gini mommy hikssss..."tangis Alice.
"Diam lah. nangis saja yang kau bisa".bentak Sean.
"Mandi lah,setelah itu turun kedapur kita sarapan pagi bersama sama"ucap Sean beranjak dari kamar itu.
Setelah Sean pergi Alice terpelosok kelantai. tangis nya kembali pecah sesenggukan, dia sangat meruntuki kesialan hidup nya ini. "Mom dad... Kuat kan Alice".ucapnya lirih.
Setelah Alice selesai membersihkan tubuhnya.ia dengan lusuh turun kebawah untuk makan bersama. sebenarnya Alice tidak ingin makan bersama bajingan seperti dia.tapi mau gimana lagi?Alice sudah pasrah,Alice sudah lelah dengan semuanya.
Alice turun,ketika 1 anak tangga lagi iya akan menyentuh lantai. suara barinton memberhentikan langkah kaki Alice. "Cepat makan setelah itu kau ikut aku"ucap Sean dengan datar.
Alice diam Alice ingin sekali bertanya mau kemana?tapi mulut Alice terasa kelu untuk berbicara,akhirnya ia hanya diam dan melanjut kan langkah nya menuju meja makan. ia melihat meja makan penuh dengan macam macam menu makanan yang terlihat begitu arghh lezat. Alice tergiur perut nya sudah sangat lapar.ia duduk,memilih kursi yang jauh dengan kursi yang diduduki sean. ia hanya malas melihat sesosok orang yang telah membunuh orangtuanya. dari pada mood Alice bertambah buruk, lebih baik dia menghindari orang yang sedang semeja dengan nya. Cukup hening tidak ada yang mau memulai percakapan terlebih dahulu. dan akhir nya Sean yang memecahkan keheningan.
"Apa kau tidak ingin tau kemana kita akan pergi?"tanya Sean.
Alice diam dan hanya diam tidak mempedulikan Sean.
"Heyy aku bicara kepada mu Alice"ucap sean sebal.
"kita akan kemana nanti?"tanya alice malass.
Sean tersenyum miring.
"Kita akan bertemu ibu ku sayang".ujar Sean dengan seringai.
"Baiklah terimakasih".jawab Alice.
"Untuk?"tanya Sean. "Untuk kau mengantarkan ku keibu, dan aku akan balas dendam. aku akan membunuh ibu mu seperti kau membunuh kedua orangtua ku"jawab nya datar.
"Kau akan membunuh ibu ku?haha sayang nya kau tak akan bisa nona".jawab Sean dengan seringai licik nya.
"Kita lihat saja nanti tuan".
"Baiklah baiklah kita akan melihat nya nanti haha".
Alice kesal "dasar bajingan menyebalkan,lihat saja kematian akan dibalas dengan kematian tuan Sean black"ujar Alice dalam hati.

"Ayo Alice"ucap Sean dengan meraih tangan Alice. tetapi sedetik kemudian Alice menepis kasar tangan Sean.
"Tidak usah menyentuh ku".ucap Alice datar.
Sean menaikan satu alis. "Baiklah baiklah nona, Ayo".pasrah Sean.
Selama diperjalanan tidak ada yang mau memecahkan keheningan,mereka berdua sibuk dengan dunia nya masing-masing.
"Sampai"ucap Sean datar.
"Kenapa kita kekuburan?"tanya Alice bingung.
Sean tidak bergeming.tidak ada niatan untuk menjawab pertanyaan Alice.
Kaki mereka berhenti tepat dibatu nisan dengan nama yang tertera "ROSE BLACK". " mom kenalkan ini Alice"ujar Sean tersenyum tipis. "Ya ibu ku sudah mati, apakah kau masih ingin membunuh ibu ku?"ucap Sean dengan senyum tipis. "Maafkan aku,aku tidak tau"ucap Alice tidak enak.
"Apa kah kau sakit ditinggal keluarga mu?"ucap Alice "sangat sakit"ucap Sean lirih. "Tapi kenapa kau membunuh orang tua ku?". Sean hanya diam iya tidak tau harus menjawab apa. Hening untuk waktu yang lama. "Apa aku boleh ke makam orangtua ku?"Tanya Alice sedikit ragu. "Silakan,tidak ada yang melarang mu".jawab Sean.
"Dimana tempat orang tua ku?".
"Ayo ikut aku"ucap Sean beranjak ketempat lain.
"Ini ibu mu,dan ini ayah mu". tunjuk Sean pada batu nisan yang tertera nama "STEPHANI CARLOS" Dan "EDWARD CARLOS".
"Momy hiksss Daddy"tangis Alice pecah. Alice rindu kalian mommy Daddy.kenapa kalian meninggalkan Alice sendiri. alice rindu kalian hikssss...Alice tidak bisa hidup tanpa kalian hiksss..."ucap Alice sesenggukan.
"Mommy..Daddy.. aku akan membalaskan dendam kalian,aku akan membuat bajingan itu menyesal telah membunuh kalian" ujar Alice dalam hati dengan seringai licik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dark Mafia PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang