Seorang gadis berdiri di ambang pintu kelas dengan tongkat baseball di tangan kiri nya meratapi seorang pria duduk bersanding dengan seorang wanita cantik berambut panjang, tanpa mereka sadar akan kehadirannya. Tak tahan menyaksikan adegan demi adegan semacam mengaitkan rambut dan gombalan sampah, tanpa segan ia menghampiri pria itu dengan memukulnya hingga tak sadarkan diri. Tapi ia tak peduli, bahkan sampai semua mata menatap nya gadis itu amat tidak perduli sama sekali.
Clarissa, atau lebih dikenal dengan sebutan 'Cla' ia akan berubah menjadi monster yang akan menerkam mangsa nya bila kalian membuat api amarah nya menyala. Orang bilang ia gadis jadi-jadian, bahkan ia mengikuti club tauran dan motor. Namun bukan berarti penampilan nya tak begitu cantik bahkan ia lebih dari kata cantik, sayang nya ia selalu gagal bila sudah berhadapan dengan pria karena karakter yang sangat diluar kriteria wanita idaman.
"Cla! Kenapa kamu melakukan ini?" Tanya Marina, selaku guru BK sekolah itu
"Saya gak terima Bu! Bima masih pacar saya masa dia mesra-mesraan sama cewek cantik, coba kalo cewek nya jelek saya masih bisa maklumi Bu! Coba ibu bayangin kalo ada di posisi saya? Sakit hati rasanya Bu!" Jelas Cla tanpa rasa malu.
"Kamu jadi ngingeti saya sama mantan saya, Cla, hiks.." tiba-tiba raut nya berubah down.
"Nah, ibu ngerti juga kan?"
"Yasudah, kali ini ibu kasih kamu peringatan lagi saja lain kali ibu gak akan kasih ampun lagi"
"Ok" Cla pergi begitu saja tanpa sopan
Peringatan lagi? Ya, ini bukan kesekalinya Clarissa masuk ruang BK namun sudah keseribu dengan alasan yang sama, apalagi kalau bukan bikin orang babak belur atau bahkan sampai sekarat sekalipun.
Dan dengan pintar nya ia sangat bisa membatalkan hukumannya dengan alasan yang tak masuk akal.
Tak jarang ia bolos sekolah karena jadwal tauran, tentu saja ia adalah panglima nya meski seorang perempuan tapi skill nya sudah mencapai papan atas dalam hal berkelahi.
Setiap kali pulang malam dengan luka tanpa sepengetahuan sang ibu, untungnya ia punya seorang kakak laki-laki yang selalu menjadi selimut pelindung untuk menutupi dirinya dari ibu yang sangat ia khawatirkan bisa mengkhawatirkan dirinya secara berlebihan.
"Heh! Udah gue bilang cewek tuh maennya Barbie bukan tauran" bentak sang kakak dengan nada pelan, ia takut sang ibu mendengar kerusuhan mereka.
"Masa bodoh!" Cla mengerumuni diri dalam selimut seolah bersikap tak peduli pada ocehan pria di hadapannya.
"Udah untung gue umpetin tingkah sialan lo dari bunda" kesal Anton lalu pergi begitu saja.
✯✯✯Sudah pukul 07:00 Clarissa mengendarai motor sport nya dengan kecepatan maksimum, tak sampai 10 menit ia sudah memasuki area parkir sebelum gerbang sekolah ditutup.
Ia berlari menuju kamar mandi untuk mengganti celananya dengan rok sekolah, setelah itu pergi dengan gaya khas santai menuju kelas nya.
Dengan wajah datar ia masuk begitu saja tanpa menghiraukan guru yang sedang menuliskan materi di papan tulis, ia meraba ke kolong meja mendapati banyak kemasan permen karet yang sangat ia sukai.
Tiga permen sekaligus ia masukan ke dalam mulut mengunyahnya dengan tenang tanpa usik.
"Clarissa! Mengapa kau disini? Saya baru saja absen tak ada kehadiran kau" kata pak Horas, guru matematika dengan logat khas Medan. Ia baru saja melihat kehadiran the legend of bad study.