Selasa Merasa

1 0 0
                                    

Pada malam hari setelah isya'an seperti biasa aku suka rebahan sambil mainin gadget, tiba-tiba ada seseorang mengirim direct massege di Instagram. Biasanya aku jarang bales sih kalau sama orang yang gak kenal, tapi ini beda dia mengirim pesan dengan isi yang tidak biasa. Okay, orang-orang biasanya kan mengirim pesan itu sapaan kek bilang hay, assalamu'alaikum, dll. Tapi dia ojol-ojol kek curhat gitu. Jadi katanya dia udah suka sama aku sejak aku SMP terhitung 7 tahunan, katanya. Aku terkejut, awalnya aku merasa apaan sih ni orang gak jelas banget, eh pas udah gitu kok penasaran, yaudah bales deh, dasar cewek yakan hehe. Akhirnya aku chattingan gak terasa rumah semakin sepi, pertanda malam sudah larut, akupun tertidur.
"Krek" suara  pintu terbuka. "hey bangun udah subuh", aku meletet melihat ke arah pintu, kulihat bidadari sudah stay disana, "siap mah" jawabku.  Aku bergegas menuju kamar mandi, kemudian aku sholat dilanjutkan memebereskan rumah. Setelah seluruh sudut rumah nampak rapi " Akhirnya beres juga." gunamku. , aku pergi sarapan lalu mandi dan berangkat ke kampus.
" Maaf pak, saya boleh masuk?" tanyaku kepada dosen yang sedang mengajar. Kulihat matanya dan hatipun berdegup kencang, bukan-apa-apa takut dimarahin karna terlambat masuk kelas.
"Kenapa kamu terlambat?" tanyanya.
" Emm itu pak. Sebelumnya saya mau minta maaf terlambat masuk kelas karna terkena macet dijalan" jawabku.
"Baiklah silahkan duduk!". cetusnya.
Dengan hati yg masih berdegup kencang akupun duduk dikursi pojok, perlahan ku buka buku catatan dan mulai fokus mendengarkan, dalam hati aku  bilang "Alhamdulillah, tidak begitu rumit".
Ku tengok matahari sudah diufuk Barat, ada nada masuk pesan lagi, aku buka dia ngajak meet up. Aku masih ragu sih tapi penasaran juga, akhirnya aku putuskan "Baiklah mari kita meet up". Kita janjian di sebuah kafe. Begitu aku masuk kafe itu, mataku mencari-cari wajah yang mirip difoto profil instagram dia, dan hap ku temukan dia duduk dimeja sudut kanan. Aku berjalan kearahnya, dia melihatku dan langsung berdiri sambil tersenyum. Aku balas hanya dengan anggukan, kemudian aku duduk tepat didepannya. Dari sana kami mulai mengobrol, ada yang lain dimatanya dia tampak tulus menceritakan kisahnya tentang menyukaiku sejak aku SMP, akupun merasa haru tapi pengen ketawa juga, dia agak lucu berceritanya. Aku mulai nyaman mengobrol dengannya, tapi kurasa aku harus pulang karna hari sudah petang.  Aku pamitan pulang, dia pun mengiyakan.
sewaktu dijalan sambil mengendarai motor di temani senja, aku berusaha mengingat -mengingat kembali wajah itu pas waktu aku di SMP, tapi alhasil aku tak mengingatnya. Setiba dirumah setelah membersihkan diri, aku kembali rebahan. Aku lagi scroll-scroll instagram tiba-tiba ada pesan lagi, ternyata dia minta nomor whatsApp, yaudahlah aku kasih. Dari situ kita chattingan di WA, terus dia ngajak lagi ketemu dan aku iyakan.
Hari yang sangat cerah dan kicauan burung yang begitu indah menyambut pagiku dengan sempurna. Aku pergi ke kantin mencari sesuatu untuk dijadikan breakfastku. Setelah selesai, aku pergi kelas. eh ada info dosennya gak bisa masuk. Seperti drama, jam itu do'i ngajak ketemu. Jadinya aku pergi ke kafe biasa lagi. Sekarang obrolannya beda, dia serius banget. Suasana pun ikut deg-degkan, aku merasa takut ada apa ini tanyaku di dalam hati. Dan ternyata dia menyatakan perasaannya, lalu bertanya bagaimana denganku. Aku terdiam dan merasa sangat malu. Rasanya susah sekali untuk mengeluarkan beberapa kata, aku menghela nafas dan akhirnya aku menunda menerima perasaannya.

Setelah pertemuan ketiga , akhirnya aku menerima perasaannya. Angin bertiup lembut, beberapa detik kita terdiam, lalu bertemu kedua pasang mata kita dan tersenyum secara bersamaan. Wah hari yang indah, bisikku.
Hari-hari berlanjut dengan rasa yang berbeda, sekarang ada tambahan sepercik rasa cinta di dalamnya. Aku merasa senang  dia begitu baik. Oiya sebelumnya aku sempet nanya-nanya tentang dia ke tetangga aku, ternyata dia temennya tetanggaku. Aku juga gak mau sembarang nerima orang gitu aja, hehe. Handphone berdering dengan lagu comethrue, pertanda ada telpon masuk.
"Hallo?"sapaku.
"Iya hallo, yang aku mau  potong rambut. Mau ikut gak ?"tanyanya.
Aku menolaknya karena cuaca sedang panas sekali, males keluar rumah. Dia bilang gakpapa. Keesokan harinya dia bilang mau touring sama teman-temannya, aku sempet mau ikut tapi aku mengurungkan niatku karna katanya banyakan banget yang ikut event itu, kayaknya aku bakalan canggung, akhirnya aku gak jadi ikut.
Hari sudah siang, tapi dia masih belum ngabarin, beberapa jam kemudian dia pun ngabarin katanya sedang di Bandung, aku melakukan panggilan vidiocall, tapi gak dijawab alasannya lagi dijalan.
Malam harinya dia tiba dirumah, katanya dia kelelahan dan langsung tidur.
Pagi harinya dia bercerita tentang touringnya, aku merasa iri lain kali ingin ikut, diapun mengiyakan. Lalu dia mau ketemu katanya ada yang mau diobrilin. Tapi dikarnakan aku sibuk , kita belum sempat ketemu.  Akhirnya aku sempetin ketemu seminggu kemudian setelah dia ngajak. Dia bilang anter dulu beli sepatu, aku mengangguk. Setelah tiba ditoko sepatu, aku yang memilih sepatu buat dia. Aku memilih warna hitam  dia juga menyukainya. Setelah membeli sepatu, kita pergi makan. Aku putuskan kita makan bakso, dia pesankan menunya, aku mengambil teh botol. Pada saat mau mengambil sedotan, aku malah ngambil sumpit. Badanku berbalik secara barengan dengan dia, setelah mata kita bertemu, pecahlah tawa kita berbarengan. Aku malu sih dikit, sumpit disangka sedotan. KIta makan bersama, ternyata dia mau ngobrolin soal kerjaanya. AKu pendengar yang baik lho, dia sangat enjoy berceritanya.
Hari ini hari Selasa, dia mau ke rumah rekan kerjanya tapi dia malah bingung pakai baju apa,  yaampun. Akupun ketiduran, pas bangun aku buka WA kenapa aku diblokir sama dia. Aku sangat heran, kemudian buka instagram, ku lihat postingan dia kayak pengantin. Tapi aku masih belum percaya, aku tanya ke tetetangga aku temennya, apa dia menikah? dia bilang tidak tahu. Hatiku tak menentu, apa maksudnya ini? aku mencoba menghubunginya lewat instagram aku ketik "P" dia balas "P" juga. Aku kebingungan aku harus bilang apa? Aku tidak bisa meluruskan pikiranku, sangat tidak percaya tiba-tiba dia menikah dengan orang lain. Lalu bagaimana denganku? Aku tidak bisa diam saja aku mencari tahu mengenai pernikahan itu. Setelah kesana kemari akhirnya aku mendapatkan kebenaran, ternyata benar dia sudah menikah pada hari Senin. Aku merasa dunia begitu jahat terhadapku. Kenapa harus aku? Aku begitu terpukul, tanpa bicara, tanpa memberi putusan dia meninggalkanku terlebih dia berbohong padaku. Aku masih merasa kebingungan, kemudian aku menganalisis sikap dan chattingan dari dia, aku speechless banget. Aku pacaran udah 2 minggu, dan satu minggu pacaran dia sudah menikah. Ternyata oh ternyata. Dia bilang mau potong rambut tuh karna besoknya mau nikah. Dia bilang mau touring, ternyata touring "seserahan" kalau nikahan adat Sunda. Terus dia bilang ada yang mau diobrolin, mungkin dia mau jujur, tapi dia terlalu pengecut. Aku baru tahu ternyata dia gila, ini benar-benar gila. Kisah yang berawal haru berakhir dengan sangat tertatih. Aku pengen sekali bilang sama dia, "masalah rasaku memang tak seberapa, this is about myself. Aku hanya merasa bersalah untuk diriku sendiri. And i just can to say, " Dear myself, i'm sorry"".

Selasa MerasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang