Hari itu masih teringat oleh kami. Di waktu itu kami sedang meeting menggunakan video call messenger. Entah apa yang merasuki kami, yang seharusnya membahas tentang studi kami di Jepang, seketika berubah arah menjadi membahas anime.
Charisa_Kaminaga: "Nih ada event untuk test masuk ke univ di Osaka. Nah, lu kan pengen masuk situ Ris?"
Alritsu_Asahi: " Iya sih... Tapi kan susah tuh masuknya. Apalagi skill animating w ga bagus..."
Ricky_Kucingpoi: " Setidaknya kan bisa lu coba kayak w... Sekarang lu lihat gambaran w..."
Aryanhad_Shinaga: " Mata lu... Lebih bagus lagi gambaran si botak."
Ricky_Kucingpoi: " Sok tau lu Ar... Kan bagusan gambaran gua?"
VianaRuki_Kaa-san: " Udah-udah, jangan ribut. Mending kita belajar saja. Biar aku sama Ricky yang ngajarin."
Alritsu_Asahi: " Yaelah, kalau belajar sama si Ricky bisa-bisa lari ngebahas kucing..."
Ricky_Kucingpoi: " Setidaknya nggak nyari materi Yaoi ama Yuri kan?"
Aryanhad_Shinaga: " Yeee... Sok iya lu. Paling lu bahas Yaoi-nya secara tersirat..."
Charisa_Kaminaga: " Dih, gua diabaikan..."
Aryanhad_Shinaga: " Sa ae lu... Salah lu sendiri, vc malah benerin rambut... Udah kayak anak ADM aja lu."
Pembahasan pun semakin melantur dari yang membahas universitas menjadi bahas rambutnya si Charis. Yang rambutnya kayak kuntilanak lah, ada yang bilang kayak Sadako lah, yang mirip mak lampirlah, dan lainnya. Yah, setidaknya biarpun rambutnya begitu dia tetap manusia. Setidaknya.
Cukup lama kami vc walaupun ngelantur jauh. Sampai-sampai kami hampir begadang hanya karena pembahasan yang terus ngelantur.
VianaRuki_kaa-san: " Dah dah, pergi tidur sono... Besok lu pada sekolah kan?"
Ricky_Kucingpoi: " Iya tuh bener kata kaa-san kita. Tidur sono, kalau kami sih paling-paling kerja."
Charisa_Kaminaga: " Oke kalau gitu aku pamit dulua-"
Alritsu_Asahi: " Aku juga pamit- eh kenapa tuh si Charis?"
Ricky_Kucingpoi: " Kenapa emangnya? Kan dia udah off?"
Aryanhad_Shinaga: " Nah lho, kenapa sih?"
VianaRuki_Kaa-san: " Ada apa Ris?"
Alritsu_Asahi: " Menurutku, dia belum off, lihat kameranya masih on. Masa kalian tidak sa- eh teman-teman!?"
Seketika tanpa disadari, suasana gelap menyelimutiku. Beberapa saat kemudian, kucoba membuka mataku. Handphone beserta earphone-ku masih kupegang. Kucoba melihat sekeliling, tidak ada apa-apa melainkan hanya hamparan padang rumput.
" Hei, Ritsu!" panggil seseorang. Aku mencari sumber suara. " Hei hei! Hoooiiii!!! Disini!" teriak orang itu lagi. Aku yang tak kunjung menemukan orang tersebut, baru tersadar ketika bahuku ditepuk. " Ini aku, Arya." ucap orang tersebut.
" Arya? Arya siapa?" tanyaku yang masih setengah sadar. " Dan kenapa kamu memanggilku Ritsu?" tanyaku lagi.
" Yaelah, W Arya lah, nickname w Aryanhad Shinaga. Masa lu lupa?" tanyanya dengan wajah kesal.
" Ohh Si Arya yang itu toh... Ah iya, jangan panggil nickname w napa... Kan lu tahu nama asliku." ucapku kesal juga. " Panggil w Alfarizi ae..."
YOU ARE READING
Watashitachi no Jiken no Haigo Ni Aru Shinjitsu in the Different World
Ngẫu nhiênSiapa sangka kalau dunia lain itu ada? Bagi sebagian orang yang di maksud dengan "Dunia lain" itu mungkin adalah dunia tempatnya para makhluk astral. Tidak bagi sekelompok orang yang mendapat gelar " Weabou/Otaku/Wibu/etc.." Mereka yang selalu mengk...