02. Gibran siapa?

23 3 0
                                    

Vano/ POV

dua orang pemuda lagi asyik ngerumpi satu sama lain. Siapa lagi kalo bukan...

Alvano Putra Delvin Ardhana.

"Lo suka sama anak baru itu?" Kata Kanda

Kanda sahabatnya si Vano. Anaknya ganteng, chubby, playboy, dan nyebelin.

"Gw suka dia karna dia bikin gw penasaran, selama ini semua cewe selalu ngedeketin gw, caper, teriak gak jelas! tapi dia tuh cuek dan kayak ada something gitu! Itulah kenapa gua suka sama dia," jelas Vano dengan alay sambil ngeliat siswi² main basket.

"Owhh, jadi cewek itu yang bikin lo penasaran? Yakin lo bisa dapetin tuh cewek? Secara tuh cewek ogah banget sama lo bambang!" Tanya Kanda sambil meminum minuman yang sedari tadi dia bawa.

"Gw yakin pasti gw bakal ngedapetin dia!" Tegas Vano dengan sangat yakin.

"Gw pegang omongan lo! Taklukin dia no! Dasar raja tampan merk kakap!" Ejek Kanda

"Emang gw tampan, baik hati, dan tidak sombong! Alay banget gw!" Ujar Vano sambil ngambil minuman Kanda.

Perkenalan Kanda:

Namanya Kanda Ghalvan Fillbert. Keturunan konglo melas. Kanda blasteran, mamanya asal Amrik papanya Asal Indonesia campuran Jepang. Otomatis Kanda ganteng dong. Kanda keturunan ke 3 dari cicit? Cecet? Dia cucunya Alkandra Hamdan Ghalvan. Pemilik 15 perusahaan diseluruh dunia.

Btw, enak ya kalo jadi Kanda, tinggal nikmatin hasilnya doang!

Perkenalan selese!

Vano POV End!

***

Kringg kringg kringg

Bel pulang berbunyi dan semua siswa berhamburan keluar dari sekolah.

"Laura! Aku pulang dulu ya!" Kata Katrina sambil menaiki sepeda motor yang dikendarai Kakaknya namanya Satria.

"Iya rin, ati ati ya," kata Laura

"Iya ra," jawab Katrina sambil melambaikan tangan ke Laura

Gak lama setelah Katrina pulang, Vano nyamperin Laura dengan bawa ninjanya yang berwarna hitam dan dihias dengan stiker yang banyak ditempel di ninjanya.

"Hai! Mau bareng gw?" Tanya Vano sambil menepuk ninjanya.

"Ciee.." kata Kanda yang menaiki ninja miliknya dan membonceng salah satu temannya yang namanya Panji Kusuma.

Perkenalan lagi:

Panji orangnya putih seputih salju, pake kacamata, tinggi, ganteng, mancung, dan dia cowok terpintar satu sekolah. Keturunan konglo melas. Dia anaknya pelawak, nama papanya Hendrik Gunawan Prasetyo, pelawak internasional di Philipina, mamanya namanya Katria Miysa Alysious. Keturunan bangsawan asal Inggris. Makannya Panji disebut 'labul' alias 'Laki Bule' habis orangnya super gans.

Perkenalan selese:)

"Gak," tolak Laura singkat, padat, dan jelas

"Yahh ditolak. Hahahaha," kata Kanda sambil ketawa sama Panji.

"Diem lo nda! Nama lo sapa? kita kan tadi belum kenalan?" Tanya Vano lagi

"Laura," kata Laura sambil menghentikan taksi yang lewat

"Owh, mau bareng apa engga nih? Nyesel lo nanti" Tanya Vano untuk kedua kalinya

"Gw bareng taksi," jawab Laura sambil buka pintu taksi

"Yaudah, bentar tungguin gw," kata Vano lalu memberikan sepeda motornya ke Kanda yang ada disebelahnya.

"Nji, lo bawa punya gw ya," kata Kanda sambil menaiki ninja milik Vano

"Gw bareng Laura dan kalian tolong anterin ninja gw ke rumah," pinta Vano lalu membuka pintu taksi yang Laura naiki.

"Lahh lo ngapain naik?" Kata Laura sambil menggeser posisi duduk Laura. Jelas-jelas Laura udah PW! Pake dipindahin segala.

"Gw bareng lo," kata Vano sambil menutup pintu taksi dan menyuruh supir taksi untuk jalan

"Risih," cetus Laura sambil memainkan handphone.

Btw hp nya merk Iph*ne.

Maklum ongkay. Alias 'orang kaya'. Kakek Laura punya perkebunan kelapa sawit di kalimantan. Mamanya pemilik perusahaan minyak di China. Papanya tentara sekaligus pemegang saham terbesar diperusahaannya. Sedangkan Anjas, kakaknya yang tertua memiliki perusahaan di Hongkong dan Singapore.

Sekedar pemberitahuan. Hehehe!. Maap kalo pamer ya temen temen, santuy aja!
Skuy Lanjot aja.

"Risih sama gw?" Tanya Vano sambil menyenderkan punggung besarnya ke kursi penumpang

"Ya iya lah," omel Laura sambil ngeluarin earphone dari saku roknya dengan susah payah. Seakan akan sakunya kek kantong ajaibnya doreoman.

"Owhh, terus gw harus ngapain?" Tanya Vano sambil memainkan handphone.

"Pergi dari sini dan jangan ikutin gw lagi!" Jelas Laura dengan santai.

"Gak mau!" Kata Vano

"Yaudah gw aja yang pergi, pak__" sahut Laura sambil nepuk kursi supir.

"Pak berhenti disini!" Kata Vano yang memotong Laura, lalu Vano keluar dari taksi bersamaan dengan Laura.

"Lo ngapain ikut keluar?" Kata Laura sambil melepas earphone yang ia kenakan.

"Katanya lo risih sama gw," tegas Vano

"Yaudah pergi aja," kata Laura sambil memasuki taksi bersamaan dengan Vano.

"Ngapain masuk lagi!" Tegur Laura, udah kesal dengan tingkah aneh Vano.

"Disini jalan sepi! Ya gua naik lagi lah," cetus Vano.

"Yaudah, tapi jangan deket deket gw," kata Laura dengan pede nya.

Sumpah kenapa gw kudu bilang itu. Batin Laura

"Ge-er banget, siapa juga yang mau deketin lo," kata Vano.

"Lo kan ngedeketin gw," sahut Laura yang gak mau kalah sama Vano.

"Ge-er."

"Nyatanya gitu,"

***

Maap ko dikit ya...
Hehehe!

Maap kalo berantakan, typo berhamburan dan kata gak jelas berhimpitan.

Cerita pertamaku moga kalian suka ya!

Vote! Please!

Aku gak maksa kok:),
Jan lupa follow.

Aku bacod amat🐵,

Lanjott...

Cinta Penyakit?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang