"Kau pikir dengan kepergianmu, lalu aku akan menyerah? Tidak. Perjuanganku masih tetap berlanjut."
***
Matanya dengan lincah menelisik tiap-tiap kata di sebuah website, mengetikkan sebuah username akun instagram dengan lincah tanpa typo. Walaupun jam dinding sudah menampakkan pukul sebelas malam, namun tak menggoyahkan tekadnya untuk berselancar di instagram malam ini.
Joy, nama gadis itu.
Di dalam kamar serba toska-nya itu, dia masih terjaga di gelapnya malam. Pencahayaan dari laptop-lah yang tersisa. Dia baru saja mendapatkan username instagram Ten dari sahabatnya Wendy. Tanpa membuang waktu lama, Joy segera membuka instagram melalui laptopnya, karena ponsel pintarnya mati kehabisan baterai.Joy mendesah pelan, saat mengetahui akun yang ia ketik ternyata diprivasi. Foto profilnya pun hanya gambar pepohonan pinus, membuat Joy tak yakin itu adalah akun milik Ten.
Ia sangat yakin, bahwa Ten pergi ke Seoul juga sama seperti nya. Ia yakin Ten berada di dekatnya, namun Joy tak pernah melihat tanda-tanda kemunculan Ten sejak gempa yang melanda Ilsan enam tahun yang lalu. Ten pergi bersama orang tuanya entah kemana, seolah ditelan bumi. Para tetangga tak ada yang tahu, karena keluarga kecil itu tak ada berpamitan ataupun mengabari kemana mereka akan pindah. Ten juga tidak bertemu Joy terlebih dahulu, dan sukses menghancurkan hati Joy berkeping-keping. Ia dilanda gusar bertahun-tahun, berusaha mencari-cari keberadaan Ten dimanapun, namun ia tak pernah berhasil.
Ten....kau dimana? Batin Joy parau.
Apakah Wendy dapat dipercaya? Namun Joy bersikeras bahwa sahabat karibnya itu tak akan pernah berbohong.
Joy menarik secarik kertas lusuh yang ia temukan diantara puing-puing bangunan rumah Ten enam tahun lalu, kertas yang dimasukkan di dalam kotak beludru berwarna biru tua. Ia yakin Ten sengaja membuat surat itu untuknya sebelum berpindah. Mengingatnya, membuat hati Joy serasa diremat-remat kembali.
Aku menulis surat ini untukmu, Joy kecilku. Aku akan pergi, namun aku akan menemuimu kembali. Tidak usah sedih, aku akan berjanji padamu.
-Ten, yang akan merindukanmu.
Sepucuk surat itu mengembalikan lagi tekad Joy untuk bertemu dengan Ten, di saat dimana dirinya sudah jatuh dan berniat untuk menyerah. Walaupun kata-kata itu tak diucapkan langsung oleh Ten, namun bagaikan penyemangat surat itu membuat Joy kembali menegak walaupun selalu saja bulir bening mengalir hangat di pipinya.
Dia melirik jam weker yang ada di meja belajar, lalu membelalak ketika mengetahui bahwa larut malam telah tiba. Besok adalah hari Senin, dan Joy belum menyiapkan jadwal apapun untuk hari esok. Melakukan hal apa saja dia sedari tadi hingga lupa waktu?? Joy merutuki dirinya sendiri yang pelupa dan ceroboh. Segera ia meraih tas lalu memasukkan beberapa buku besar untuk mata pelajaran besok. Jika saja ibunya tahu mengenai hal ini, sudah dapat dipastikan dirinya akan dimarahi habis-habisan.
Joy menghembuskan napas lelah, tatapannya terlihat sayu tak ada semangat. Merindukan seseorang itu sangat berat baginya. Tak ada yang menarik di hari esok, mungkin hanya pelajaran biasa dan pekerjaan rumah lagi-lagi. Hari-harinya seakan kosong, seperti kanvas putih yang belum ternodai cat warna sedikitpun. Walaupun seorang Joy terlihat sangat ceria, siapa sangka hidupnya polos sekali? Ia bahkan tak pernah merasakan cinta yang lain di masa remajanya selain dengan Ten.
Dengan gusar, ia mematikan laptop lalu membuka ikatan rambutnya, membiarkan helaian itu jatuh terlepas. Membaringkan dirinya di ranjang, menatap langit-langit kamar.
Apakah akan ada mimpi indah malam ini?
Joy menutup mata, diam-diam meng-aminkan batinannya tersebut. Walaupun saat ini ia belum bisa menemukan Ten, namun ia pikir tak salah mengharapkan mimpi indah di tidur telat nya malam ini.
a/n:
Hehe selamat datang kembali untuk para pembaca lama, dan selamat datang untuk kalian pembaca baru! Bisa kalian panggil aku 'Al', 'Le', ataupun 'Je'
Disini saya nggak akan nge-post meme lagi, karena tiap cerita akan saya buat beda-beda hehe^_^
Park Sooyoung / Joy [Red Velvet]
Ten [NCT]
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything About You [Fanfict Ver.]
Fanfiction[Fanart (in the cover) by @xedxedxed] Alasan Joy pergi ke Seoul hanya satu, yaitu karena seorang Ten. Joy bersikeras pertemuan enam tahun yang lalu bukanlah yang terakhir, namun ini semua adalah benang merah dari sebuah hubungan. Ia yakin perasaanny...