01. Arti Sahabat

6 1 0
                                    

"Aku tak pernah mengarang saat aku mencintaimu. Aku juga tak pernah mengarang siapa orang yang kucintai sejak dulu, semua telah terpampang jelas, hanya namamu yang tercetak lebar di hatiku."

***

"Eomma-ya, aku akan berangkat. Jaga dirimu baik-baik," ucap Joy menyalami ibunda tercintanya sebelum berangkat sekolah di depan pintu. Merasa dirinya dipanggil, sang ibu mendekat ke arah putrinya itu sambil tersenyum hangat, "apakah kau sudah menyiapkan bekalmu?"

Joy mengangguk, tersenyum manis sebelum melangkah keluar dari gerbang rumah menuju halte. Jarak rumahnya dan halte memang lumayan jauh, tak salah jika Joy memilih untuk berangkat pagi-pagi sekali.

Baiklah, hari-hari membosankan pun dimulai. Mungkin ia hanya akan bertemu orang-orang di sekolah seperti biasa, tak ada yang menarik. Senyuman manis yang disuguhkan kepada ibunya beberapa menit lalu kini sirna. Berganti dengan wajah datar yang tak sesuai dengan namanya, Park Joy. Orang-orang yang bertemu dengannya di jalan kerap kali menganggapnya sombong dan angkuh, namun mereka tak tahu betapa rapuhnya seorang Joy saat mengingat Ten, ataupun ceria dan hangatnya saat bersama teman-teman dan keluarga. Gadis ini pintar menyembunyikan perasaan, diganti dengan ekspresi wajah yang berubah-ubah. Sungguh benar-benar gadis yang sulit ditebak.

Joy menyumpal telinganya dengan earphone saat sudah berada di dalam bis, mendengarkan lagu dari boyband kesukaannya. Netra cokelatnya menatap hiruk-pikuknya jalanan ibukota Korea Selatan, Seoul. Jalan raya yang biasa Joy lewati saat berangkat ke sekolah. Ah, ia jadi rindu Ilsan. Apakah kota itu menjadi lebih baik setelah kejadian gempa? Joy harap begitu. Karena bagaimanapun juga, Ilsan adalah kota kelahirannya.

Bis berhenti di halte depan Star Elite Highschool---sekolah Joy. Sekolah megah nan mewah, ada banyak siswa disana. Sekolahan ini bisa dibilang sangat ramah, karena menampung siswa-siswi yang kurang mampu juga. Mereka akan memberi keringanan, ataupun beasiswa bagi siswa berprestasi. Sungguh hebat bukan? Joy bangga bisa bersekolah disini. Saat ia pertama kali berada di Seoul, ia pikir semua fasilitas sangat canggih sehingga harganya mahal. Namun biaya sekolah cukup bisa dijangkau oleh ayah dan ibunya.

"Joyyie-ah, bagaimana dengan username yang kuberikan? Apakah benar itu akun milik Ten?" tanya Wendy saat melihat Joy yang baru saja memasuki gerbang sekolah. Wendy selalu menunggu Joy di depan gerbang, begitu pula dengan Joy. Persahabatan mereka sangat luar biasa.

Joy mendengus, "aku tak tahu. Sudahlah, jangan membahas ini sekarang, ayo kita masuk kelas." sanggah Joy membuat Wendy mengerucutkan bibir. Sebenarnya Wendy sangat prihatin dengan sahabatnya ini, ia sedih saat melihat raut wajah Joy yang ditekuk.

"Ah, aku juga berpikir itu bukan akun milik Ten. Kau sabar saja, aku akan membantumu." celetuk Wendy sambil tersenyum riang, mau tak mau Joy ikut menyunggingkan senyumannya dan menggandeng lengan Wendy menuju kelas mereka.


Demi apapun Joy sangat bahagia memiliki sahabat seperti Wendy, sahabat yang pengertian, bukan pemaksa, dan rela menjadi gila untuk membuat sahabatnya tersenyum. Wendy tahu betul kisah cinta Joy, asal muasal Joy dan siapa itu Park Joy. Wendy sangat mengenal Joy, mereka sudah bersahabat sejak SMP, yaitu enam tahun yang lalu setelah kepindahan Joy. Mereka satu SMP dulu, hingga kini, mereka kelas dua SMA.

"Aku akan mengajakmu ke Sungai Han sore ini, berdandanlah sepulang sekolah nanti, okay?" pinta Wendy di sela-sela bisingnya kelas. Joy hanya mengangguk, mengiyakan permintaan gadis cantik di depannya ini. Sungai Han adalah tempat dimana mereka berdua pertama bertemu, maka tempat itu sangatlah berarti bagi Joy. Mereka sering menghabiskan waktu berdua disana, mendengar dan menceritakan keluh-kesah masing-masing.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Everything About You [Fanfict Ver.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang