01. teh minju!

832 95 75
                                    

tampak seorang gadis yang diketahui bernama minju berlari-lari kecil di sepanjang koridor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tampak seorang gadis yang diketahui bernama minju berlari-lari kecil di sepanjang koridor. kedua tangannya memeluk tumpukan buku berhalaman tebal. rambut hitamnya terurai terkena hembusan angin sore.

sebenarnya sudah semenjak tiga jam yang lalu bel pulang sekolah berbunyi. bukannya bergegas pulang seperti murid kebanyakan, minju malah memilih untuk berdiam diri membaca buku-buku di perpustakaan.

tentu saja karena suatu alasan dia melakukannya. esok ulangan harian sejarah, bukan minju namanya kalau enggak belajar setiap hari.

sore ini, gerbang sekolah mau ditutup karena hari sudah menjelang sore, tentu saja. jadi minju berniat meminjam beberapa buku dari perpustakaan untuk dibaca di rumah.

koridor sekolah lumayan lenggang, paling-paling yang lewat hanya penjaga sekolah. terkadang juga banyak siswa-siswi yang berlalu lalang selepas les tambahan. enggak terlalu banyak sih, tapi mungkin hanya beberapa. alasannya ya karena kurang banyak peminatnya.

karena terlalu buru-buru, tanpa sadar minju menabrak keras bahu seseorang di koridor. tumpukan buku di tangannya langsung terjatuh begitu saja di lantai. badannya terhuyung ke depan.

brukk

segera minju mengambil satu per satu buku yang berserakan indah di lantai koridor, letaknya di depan kelas 12. untung saja bukan badannya yang jatuh dan berakhir tengkurap di lantai, bisa malu dia kalau benar-benar kejadian.

minju sempat menoleh untuk melihat sekilas seseorang yang menabraknya, perawakannya tinggi, tubuhnya basah oleh keringat yang mengucur deras— seperti habis melakukan pekerjaan berat. ah iya, fyi dia laki-laki.

setelahnya, minju kembali berjalan tanpa memedulikan orang dibelakang— yang sedang melipat keningnya. dia buru-buru, ibunya bisa marah besar jika tahu anak gadisnya pulang terlambat. apalagi azan magrib sebentar lagi akan berkumandang.

suara bass khas anak laki-laki dewasa terdengar dari belakang, "enggak ada niatan mau minta maap gitu, teh?"

"udah nabrak, kabur lagi."

minju merotasikan kedua bola matanya malas. kepalanya lurus tanpa ada niatan menoleh ke belakang. sialnya kejadian ini persis seperti salah satu cerita wattpad yang dibacanya semalam. ah, minju belum siap jadi tokoh utama.

minju berdecak, "yaudah sih, maaf."

dia kembali berlari kecil, berharap derap langkahnya cepat membawanya ke depan gerbang. meninggalkan sekolah segera sebelum matahari jingga tenggelam digantikan bulan purnama.

minju sempat menoleh kebelakang sekilas, sekadar menengok kondisi anak laki-laki yang memanggilnya dengan sebutan teh tadi. entahlah, tapi netranya merasa penasaran sekali terhadapnya.

oh, masih ada.

tangan kanan anak laki-laki itu melambai, entah kepadanya atau kepada siapa. tapi minju berani bertaruh lambaian itu untuknya— karena ya, tidak ada orang lain disini. senyumnya begitu manis seperti permen kapas. jujur, baru kali ini minju melihat lelaki dengan senyum mempesona bak raja di dunia dongeng.











"ati-ati jalannya atuh teh! ntar kalo jatuh terus nangis, 'kan bahaya!"






minju melotot, alisnya tertaut sebal. sialan tuh orang.

***

















na jaemin,

na jaemin,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kim minju,

kim minju,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



teh minju, ©sipaulias


Start  :  7 - 2 - 2020
End    : —

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

teteh minjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang