Senja

98 4 0
                                    

Aku memulai dari tahun dimana hari-hariku hanya dipenuhi dengan hal menarik sampai lupa mempersiapkan diri untuk hal terburuk, ya, ini aku Senja, aku lahir pada tahun penuh gejolak dalam drama romansa para penyair dalam puisinya, lahir di dunia dan menjadi salah satu bagian dari tahun 1990 an, takkan kuberi tahu tepatnya berapa, jelas saat itu adalah tahun menarik katanya, kenapa ? tanyakan pada mereka yang sudah dewasa masa itu, aku hanya seorang bayi yang mengetahuinya saat berumur belasan tahun dan mengenal dunia.

Senja, nama yang menarik, kata ibu lahirku di sore hari menjelang magrib Senja Kirana itulah namaku. Kita melompat ketahun dimana sadar diri mulai terasa, kode hati mulai menyapa, musik klasik menjadi latar realita untuk berdrama dalam nyata, jangan mencoba paham kalau tidak tahu, aku akan menjelaskan agar pemahaman kita sama tidak pura-pura tahu dalam halu, bahasa sekarang menarik juga.

Kala itu, masa remaja penuh kejutan dalam pribadiku, mencoba mencetak rekor demi di pandang dan membanggakan diri, itu aku saat usiaku 16 tahun mengenal cinta pertama lewat coretan kamus bahasa Inggris milik bu guru. Kelas ramai muncul suara lantang dari lorong paling ujung "yaaaaaaaaaaaaaa, siapa berani menggambar pada buku saya dengan tulisan, Senja jadilah pacarku!!! katakan sekarang atau saya temukan dan kamu Senja ikut saya hukum" bu guru Anisa dengan jelas dan sangat lantang berteriak dari ujung lorong. Senja Kirana gadis kelas 9 pertama yang mendapatkan teguran karena seseorang yang tidak diketahui itu siapa. Hari berlalu begitu saja, kisah kamus masih bergejolak dikalangan teman-temanku, dari julukan tak menarik sampai julukan penuh karakteristik tan mendasar "gadis kamusku" tentangku dalam masa-masa akhir disekolah itu.

Hari-hari berganti dengan nyaman, dari musim hujan sampai musim hujan lagi dan akhirnya ujian, ya ujian termasuk ujian dalam kepalaku dengan seluruh pertanyaan tentang penggemar tanpa wujud dalam kamus, aku berharap ini adalah halusinasi dalam mim...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari-hari berganti dengan nyaman, dari musim hujan sampai musim hujan lagi dan akhirnya ujian, ya ujian termasuk ujian dalam kepalaku dengan seluruh pertanyaan tentang penggemar tanpa wujud dalam kamus, aku berharap ini adalah halusinasi dalam mimpi sampai terbangun dalam kenyataan bahwa Senja sadarlah hidup bukan cuma tentang rasa penasaranmu itu saja.

Hari pengumuman tiba dengan segala kejutan yang ada, kita semua lulus dengan sangat baik, sampai ku kembali kerumah meminta izin untuk bermain, saat menuju pantai itu sudah pukul 17.34 WIB, senja menyapaku dengan sinarnya saat itu aku melihat bayangan yang menarik, menari diatas ketinggian celah celah gunung ditepi pantai, sendirian begitulah caraku menikmati waktu, ketahuilah saat itu aku bukanlah gadis membosankan tanpa arah, aku hanya bosan dengan keramaian dan membutuhkan privasi menikmati kenyataan yang akan aku hadapi saat terbangun esok pagi. Bayangan itu serasa semakin lama semakin dekat denganku dengan rasa yang masih sama sambil menghirup udara sore aku harus tetap sadar aku masih muda untuk hal-hal yang tidak perlu sampai ku membuka mata dan menyadari ada seseorang dihadapanku dengan senyuman tertutup cahaya seharusnya aku terkejut tapi kenapa ini seperti bukan aku, dia adalah penulis "Senja jadilah pacarku"

Ketikan LensaWhere stories live. Discover now