"BAEKHYUN!"
Jiyeon berteriak menghampiri Baekhyun yang masih berdiri didepan pintu bersama Hwasa.
Aura gelap Jiyeon semakin terasa saat tubuhnya kian dekat dengan sang target.
"I-iya, ada apa?"
Baekhyun tergagap seketika karena pandangan mematikan yang diberikan oleh Jiyeon.
"Ayo kita pulang." Saat sudah dekat Jiyeon memberikan senyum manis sambil mengapit leher Baekhyun.
"Dan kau!"
Jiyeon mengangkat jari kanannya tepat didepan wajah Hwasa.
"Lebih baik menyingkir darinya."
Sorot mata Jiyeon tajam memandang membuat nyali Hwasa menciut seketika dan kemudian berkata
"Oke."
Kemudian langsung kabur dari sana.
"Jieun!" Panggil Jiyeon.
Jieun yang tadi hanya terpejam seakan tak perduli akan keadaan pun membuka mata dan langsung menatap tepat pada manik mata sang sahabat.
"Apa?" ujarnya dengan mengangkat bahu.
"Ayo pulang."
"Iya."
Jieun mengambil tas miliknya dan juga tas Jiyeon, lalu menghampiri kedua orang itu.
"Ini tas mu Ji."
"Terima kasih. Dan ini tunangan mu." ujarnya melepas apitan pada leher Baekhyun. Tiga orang itu pun keluar dari sana dengan langkah santai.
Jiyeon melangkah tepat didepan mereka, dan mereka berdua saling bergandengan tangan.
Baekhyun tersenyum manis memandang wajah Jieun, sedangkan Jieun berwajah datar namun tersenyum didalam hati.
"Aku mencintai mu." ujar Baekhyun yang secara kilat mengecup pipi putih halus sang tunangan.
"Ya."
"Hm? Ya apa? Jawab dengan jelas dong sayang." rengek Baekhyun.
"Aku juga mencintai mu."
"Ekhem!"
"Kenapa Jiy? Batuk?" pertanyaan yang sangat polos dilayangkan oleh Baekhyun.
"Tidak, aku hanya agak sakit tenggorokan." Dusta Jiyeon, ia sebenarnya agak merasa iri melihat kemesraan mereka.
Ia jadi teringat dengan Namjoon lagi. Jiyeon pun larut dalam pikirannya, memikirkan suami yang telah tiada.
Hingga pada akhirnya."Akh!" Ia menabrak seseorang yang berdiri didepan mading kampus.
Ia dan orang tersebut jatuh dengan beberapa berkas yang berserakan.
"Kau tak punya mata apa?!" ujar Jiyeon sewot sebelum melihat siapa yang telah ditabraknya, padahal ia yang bersalah karena berjalan sambil melamun.
Sedangkan Baekhyun dan Jieun yang masih tetap berdiri dibelakangnya hanya dapat terpaku diam.
'Astaga Jiyeon! Mengapa kau membentaknya?! Habislah dirimu!' –Jieun.
Saat Jiyeon akhirnya melihat si korban, ia pun jadi mati kutu.
'Astaga!'
"Sir."
"Hm?"
"Maaf kan aku, aku sungguh tak sengaja telah menabrak dirimu. Maaf juga karena telah membentak mu, aku tak tahu jika, jika-"
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNBAE II | JIYKOOK |
FanfictionSetelah kematian Kim Namjoon, Jiyeon pun pergi meninggalkan semua kenangannya di Seoul ke USA. Ia pergi meninggalkan Jeon Jungkook sang adik kelas yang terobsesi karena mencintainya. Saat ia pergi disana seorang Kim Taehyung telah berjanji untuk m...