"Hy sendirian aja?"
Gadis itu menoleh saat sebuah suara menyadarkannya dari lamunannya. Gadis itu mengerutkan keningnya bingung, laki-laki itu yang mengerti akan kebingungan gadis itu pun sadar dan ikut duduk disampingnya, gadis itu masih memandangi lelaki itu dengan pandangan bingung.
"Hy kenalin gw Alvaro panggil aja varo atau Al" ucapnya tersenyum dan menjulurkan tangannya pada gadis itu.
Lagi-lagi gadis itu mengerutkan dahinya bingung dan dengan ragu-ragu menerima uluran tangan lelaki itu.
"Anzelia" ucapnya singkat lalu melepaskan tautan tangannya dengan lelaki itu.Lelaki itu sedikit terkejut mendengar nada dingin dari gadis itu, tapi ia segera menormalkan ekspresinya menjadi biasa lalu tersenyum pada gadis itu.
"Hm... Anzelia nama yang bangus" ucapnya
"Terus lu dipanggil siapa Anzel atau Lia?" tanyanya melanjutkan ucapannya.
"Anzel" jawabnya singkat tanpa memalingkan pandangannya dari air sungai itu.Varo itu menganggukkan kepalanya lalu ikut melepaskan pandangannya pada sungai didepannya.
Setelah beberapa saat varo mengalihkan pandangannya pada anzel, ia memandangi gadis disampingnya itu dengan pandangan bertanya 'kok ada ya cewek sedingin dia gw kira cuma ada difilm atau novel dong'. Ia terus memandangi anzel hingga gadis itu mengarahkan pandangannya pada peria disampingnya karena merasa diamati.
Anzel mengerutkan dahinya bingung lalu menatap varo dengan tatapan seolah-olah dia bertanya 'kenapa', varo akhirnya sadar dan memalingkan wajahnya
"gk... Gk pp kok"
"itu tadi gw liat daun dikepala lu tapi uda jatuh" elaknya, anzel hanya diam dan tidak menanggapinya.Varo merasa kesal karena tak ada sepatah kata pun yang terucap dari mulut gadis itu dan hanya mendengus pelan.
Anzel ia hanya diam dan tetap mengunci pandangannya pada danau didepannya, ia tau kalau lelaki disampingnya ini kesal padanya ia bukannya tidak mau merespon varo tapi ia tidak terbiasa untuk berkomunikasi dengan orang la lain selain keluarganya.
Lama kelamaan senjapun semakin memudar Anzel gadis itu pun bangkit dan berjalan kearah sepedanya.
Varo yang melihat itu pun ikut berdiri.
"uda mau pulang?" tanyanya
Anzel gadis itu hanya menjawab pertanyaannya dengan menganggukkan kepalanya, ia segera menaiki sepedanya dan mengayuhnya menjauh dari danau itu.Varo hanya memandangi anzel yang perlahan berlalu dengan sepedanya hingga menghilang dari pandangan matanya, laki-laki itu menghela nafas berat lalu ikut berjalan berlawanan arah dengan anzel.
Banyak sekali pertanyaan yang dipikirkan varo tentang anzel gadis yang baru saja ia kenal itu, rasa penasaran akan gadis itu semakin menghantui pikirannya.
"kok gw kepikiran mulu ya sama tu cewek?"
"ck.. Bodo lah kgk peduli gw" kesalnya sambil mengacak rambut.
-
-
-
-
-
-
-
#Next ya guys sampai ketemu dicapter selanjutnya 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
My Twilight
Teen Fiction"Kau tak perlu menjadi yang lain untuk bersinar, jadilah dirimu sendiri untuk bersinar, meski sinarmu tak secerah yang lain" "Maaf ya guys kalo ceritanya melenceng dari judulnya"😅