Melodi yang indah

33 4 0
                                    

Dengarlah Engkau Batinku


Sesuatu yang tak pernah ku tahu akan seberat ini, sesuatu yang tak pernah ku bayangkan untuk bisa sedekat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuatu yang tak pernah ku tahu akan seberat ini, sesuatu yang tak pernah ku bayangkan untuk bisa sedekat ini.

Melodi yang indah yang pernah kau alunkan untukku, yang memiliki arti begitu dalam bagi setiap yang mendengarkan, terlebih untuk diriku yang dimana kita membuat cerita itu bersama.

Langkah kaki yang tak pernah terduga, sebuah rasa yang mengalir begitu saja, cemburu, kesal, marah terkadang berkecambuk ketika kita sedang berjauhan, bahkan saat libur pun terasa hal paling menyebalkan karena itu yang membuat jarak kita menjadi terbentang.

Dua hari terasa sepekan, sedangkan satu hari bersamamu terasa begitu singkat, waktu yang terus bergulir begitu cepat, seakan mengingatkan kita pada sebuah kenyataan, kenyataan yang membuat bibir kita terbungkam dengan keadaan yang tak kan pernah bisa terbantahkan.

Hati yang masih terkurung dalam sangkar, sungkan untuk ingkar. Sedang raga yang harus pergi entah itu bersama luka atau dengan rasa iba. Perasaan yang tak pernah bisa dibohongi tentang sebuah ketulusan demi mengikuti sebuah kata hati.

Saat bibir kelu sedang hati membeku, inginku berucap namun tak satu kata pun dapat ku ungkap, yang dimana kau akan berpikir aku baik-baik saja. Karena terkadang ada sebuah keadaan yang dimana jika kau mendengarkan itu dengan hatimu gemercik air yang kian membasahi dinding ruang hati dan batinnya, betapa pelih hatinya dengan semua kenyataan yang harus ia hadapi.

Apa kau pernah bertanya tentang perasaanku, bagaimana aku jika memang kisah kita harus berakhir nantinya? Kau tak kan pernah tau sedalam apa lukaku. Semisal aku harus bertanya, coba kau hitung, ada berapa banyak perasaan yang tertawan hanya karena alasan "sudah terlanjur?"

Jika perumpamaan itu ada, akan kah dua hati yang menjadi pengunci itu siap untuk menerima sebuah kenyataan, kenyataan yang dimana tak kan ada lagi kisah kita, kisahmu dan kisahku.

Akan kah aku siap dengan semua itu, sedangkan hatiku telah terpatri dalam hatimu, karena terkadang melepaskan seseorang yang bersamanya kita merasa telah aman, nyaman bahkan dalam titik lebih dari bahagia, itu lah hal paling berat untukku.

Namun perlahan waktu lah yang akan menjawab semuanya, tentang sebuah cerita yang dalam waktu singkat dengan beribu kisah.

"Dengarlah Batinku"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang