07

1.3K 179 24
                                    

"Di sini kan?" Tanya Jeno dengan pertanyaan retoris saat keduanya sudah sampai di tempat audisi. Yaitu gedung stasiun tv penyelenggara program.

Renjun hanya mengangguk, matanya melihat ke sekitar. Hari masih pagi tapi keadaan sudah lumayan ramai.

Peserta lain, Renjun mengetahuinya karena nametag besar di dada mereka, melakukan hal yang bermacam-macam hingga ia menjadi tidak percaya diri.

Mereka terlihat lebih tua, pasti mereka sudah berpengalaman. Suara pemanasannya saja sudah keren, apalagi saat menyanyi nanti.

Apalah Renjun? Hanya bocah usia 16 tahun yang dilatih oleh pembina ekskul paduan suara. Yang selalu gagal dalam audisi untuk menjadi trainee.

Benar juga. Untuk menjadi trainee saja gagal dan sekarang berani mengikuti audisi menjadi penyanyi profesional instan? Gila. Bangun Renjun.

Sreett

Pikiran negatif tersebut berhenti saat ada yang menangkup pipinya hingga wajahnya mendongak lumayan tinggi. Jeno.

Tangan besar yang mengurung kedua pipi si remaja manis tersebut membuatnya hanya dapat melihat ke wajah si pemilik tangan besar di hadapannya.

Wah. Tampan. Renjun khilaf.

"Cukup. Ayo. Fokus pada diri sendiri dan tidak perlu melihat orang lain."
Tampan. Keren. Berkharisma. Berwibawa.

Renjun tidak berkedip, tidak bernafas, tidak bergerak, tidak bersuara, tapi jantungnya berdebar tidak karuan hingga rasanya mau copot.

Lumayan lama hingga orang di depannya mulai khawatir.

"Baby?" Tanya Jeno khawatir sambil menggoyang-goyang pipi si cantik ke kanan dan ke kiri.

Baby. Itu seperti kata kunci yang membangunkan Renjun dari lamunan konyolnya. Di hadapannya adalah Lee Jeno si mulut gula dan Renjun tahu jika diabetes itu mematikan.

🔚🔙🔚🔙🔚🔙🔚🔙

annyeong naege dagawa
sujubeun hyanggireul angyeo judeon neo

huimihan kkumsogeseo
nuni busidorok banjjagyeosseo

seolleime nado moreuge
hanbaldubal nege dagaga
neoui gyeote nama

Baekhyun duduk angkuh dengan bersilang kaki, jari telunjuknya mengetuk-ngetuk sandaran tangan di kursi yang ia duduki sesuai dengan irama lagu yang sedang didengarkan demonya.

Bukan tanpa alasan ia menyandang gelar seorang diva. Ia pintar memilih lagu, pintar memilih teman dan pintar menjaga nama baik di mata publik.

Untuk lagu-lagu yang sudah diramal akan sukses, ia membutuhkan orang-orang seperti Kris untuk memastikan si pencipta lagu memilihnya sebagai penyanyi.

Terkadang juga ia harus aktif sendiri mendatangi studio para pencipta lagu hanya untuk sekedar mencari lagu bagus. Seperti saat ini.

Baekhyun bukan tipe yang menunggu kesempatan datang, kesempatan harus dicari. Ia tidak akan maju seperti sekarang jika hanya mengandalkan agensi.

Apalagi dia penyanyi senior, agensinya sudah tidak mengekangnya apalagi mengatur hidupnya tapi dalam arti lain berarti juga tidak terlalu mengurusinya.

Baekhyun benar-benar dalam posisi nyaman, bebas berkreasi dan bebas berkarya.

"Aku ingin memproduseri sendiri lagu ini." Ucap Baekhyun pada orang di ruangan itu.

Baekhyun KW Super [Chanbaek/ Noren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang