Part 3

7 0 0
                                    

🌠🌠🌠

Kau pernah dalam situasi yang serba salah,mungkin situasinya seperti jika kau bicara akan salah atau jika kau bergerak akan salah juga.
Yah itu juga yang terjadi padaku bahkan untuk duduk di ruang tamu yang hangat inipun menjadi salah,lebih tepatnya aku tidak tau harus melihat kemana.

"Kau benar-benar mirip" ucap pria paruh baya yang ternyata benar suami dari wanita yg sekarang sedang tidur di pangkuannya lebih tepatnya pingsan dan beliau juga ayah angkat dari saudari kembarku Mia.

Aku yang mendengar ucapnya tidak tau harus merespon bagai makan akhirnya hanya meliriknya dan sedikit tersenyum.

"Maafkan kami sebelumnya karena tidak memberitahukan kalian tentang saudari kembar Mia. Karena sesungguhnya kami juga terkejut dengan semua berita ini" ucap mamaku memecah rasa canggung.

"Aahh tidak apa meski kami terkejut tapi kami bersyukur bisa bertemu kalian dan ternyata ada sedikit kejutan di dalamnya" pria itu berkata sambil memandangku dengan pandangan rindu seorang ayah.

Akupun hanya bisa menatap sebentar dan kembali menunduk sambil terus berpikir bagaimana caranya agar sedikit terlihat berbeda dari Mia.
Dan akhirnya aku tau caranya,akupun minta izin ke toilet sebentar.
Didalam toilet akupun melepas soflens yang ku pakai dan menggantinya dengan kacamata yang biasa kupakai di rumah,menyisir sedikit rambutku karena sepertinya ini terlihat berbeda dari kembaranku.

"Aahh kau memakai kacamata" ucap pria paruh baya itu saat aku kembali dari toilet.

"Eh.. iya karena...aku..pikir.."

"Sudah tidak apa kami mengerti maksudmu" ucapnya yang mengerti dengan rasa jengah yang kurasakan.

Akupun akhirnya bisa sedikit lega sedikit karena pada dasarnya pria yang lebih muda yang duduk di kursi belakang sofa masih saja memperhatikanku dengan sedikit intens jika di perhatikan tadi ada sedikit perubahan saat aku kembali dengan kacamata dan kami tidak sengaja bertatapan aku melihat sepertinya ia menghembuskan nafas lega.

"Nnghh..."

Oh sepertinya istri pria itu akan sadar dari pingsannya. Meski begitu aku tidak bisa berbuat banyak hanya bisa diam takut jika ia melihatku lagi ia akan kembali pingsan.

"Apa aku pingsan" ucapnya sambil berusaha bangkit duduk.

"Ia kau pingsan tadi"

"Aku melihat Mia tadi"

Aku yang mendengar itu hanya bisa menunduk lagi melihat kearah karpet hangat diruang tamu itu.

"Kau bukan melihat Mia sayang,tapi kau melihat kembarannya. Ternyata anak kita memiliki kembaran" Jelas sang suami sambil terus menggengam tangan sang istri.

Saat sang istri sudah lebih baik akhirnya ia mengarahkan pandanganya padaku dan sekali lagi mata kami bertemu.
Tiba-tiba ia bangkit berdiri dan menghampiriku memelukku dan mengucapkan terima kasih untuk bisa di pertemukan denganku. Sambil terus memelukku dan kurasakan pundakku juga basah sepertinya ia menangis.
Akupun balas memeluknya.

🌠~~~~~~~~~~🌠

Setelah saling memeluk dan terharu akhirnya disini kami ber 6 di meja makan bundar yang penuh dengan hidangan makan malam yang beragam.

Different StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang