Selesai mengirimi tugas akhirnya lewat email, tanpa sengaja folder bertuliskan "sunshine" terbuka dengan sendirinya.
Entah apa yang membuat Sasuke berselancar ke dalam folder berisikan banyak foto dan video seorang yang senyumnya masih membayangi Sasuke sampai sekarang, rasa rindu membucah di dada saat foto-foto pemuda bersurai pirang dengan mata sapphire birunya itu memenuhi layar laptop.
"haha sudah ku mohon haha Sas! Berhenti menggelitik tubuh ku haha itu geli"
Suara tawa riang terdengar memenuhi ruang kamar Sasuke ketika dirinya membuka satu video di antara beberapa foto.
"berhenti, berhenti. Sasu aku menyerah"
Seorang pemuda bersurai raven yang tak lain adalah dirinya sendiri di dalam video tersebut mendekati wajahnya pada si pemilik mata biru "cium aku, dan aku akan berhenti" ucapannya membuat pipi Naruto merona.
Matanya, senyumnya, suara riangnya.
Naruto sangat indah.
Dan momen saat itu menjadi salah satu kenangan yang begitu membekas.
Melihat itu Sasuke yang hanya seorang diri di ruangan pribadinya itu tersenyum. Namun, tak lama setelahnya senyum yang sempat berkembang tadinya pudar, mengingat keadaan sekarang yang sudah berbeda.
Menekan tombol pause pada laptopnya dan membuat video di depannya terhenti, Sasuke beranjak dari duduknya. Tubuhnya di jatuhkan pada bangku di depan meja makan apartemen nya.
Harusnya Sasuke tidak membuka folder tadi yang membuat dirinya kini semakin di landa sesak karna rasa rindu juga rasa bersalah di saat yang bersamaan, atensinya jatuh pada meja pantry lalu beralih pada bangku di sebrangnya.
"makanan siap!"
Seorang pemuda bersurai pirang mengenakan hodie kebesaran berwarna cerah dengan celana pendek yang tertutupi sedang meghidangkan ramen yang baru saja di buatnya di atas meja.
"selamat makan Naru dan Sasu" suara riang yang terdengar ceria itu terdengar setelah Naruto mengisi mangkuk makanan Sasuke. Merasa tidak medapat tanggapan seperti biasanya Naruto mendongakan wajahnya dan melihat Sasuke masih bertahan pada posisi awalnya "hey, Sas! Letakan dulu ponsel mu dan makanlah"
"berisik"
Naruto di depannya yang mendapat bentakan setelah di acuhkan itu meletakan sumpitnya dengan sedikit bantingan.
"apa sebegitu penting isi dari ponselmu itu sampai kau harus membentak ku dan mengacuhkan makanan mu?!"
Tak ingin memperkeruh suasana Sasuke di hadapannya meletakan ponsel miliknya dalam diam dan memakan ramen yang sudah di sediakan untuknya tanpa menyahuti Naruto sedikitpun.
"ada apa dengan mu?"
Sasuke mengeryitkan keningnya tanpa menatap Naruto yang sudah menyelesaikan makannya.
"tidak ada, aku biasa saja"
"kau tidak, Sas. Sungguh kau berubah, bisa kau katakan ada apa? Apa aku berbuat salah padamu, apa ada sikap ku yang tidak kau suka, jika ya tolong katakan padaku agar aku tau dan merubah sikap ku. Jangan seperti ini"
Tanpa perlu di katakan Sasuke pun sudah sangat sadar bahwa sikapnya pada Naruto beberapa saat terakhir ini memang sangat jauh berbeda, dan karna itulah mengapa Sasuke bahkan tak berani untuk menatap Naruto tepat di matanya.
Dengan hentakan keras Sasuke dengan cepat meraih ponsel beserta dompetnya dan keluar dari apartemennya. sama seperti apa yang di lakukan seorang Sasuke di ingatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU CAN LET ME GO
Fanfictioninilah akhirnya. akhir dari kita menjadi aku dan kamu. kita yang menjadi cerita. aku dan kamu, sebelum menjadi cerita.