KHS
Semua siswa kini tengah sibuk dengan upacara bagi murid baru yang ada di sekolah itu. Tidak main-main upacaranya, sangat detail, tidak boleh ada kesalahan sedikitpun, jika tidak sudah dipastikan kehidupan sekolahmu tidak akan tentram lagi.
Semua murid baru tampak sangat antusias karena bisa diterima di KHS. Mereka sangat takjub dengan dekorasi gedung sekolah itu, sungguh hebat. Mungkin hal itu sudah biasa bagi kalangan menengah ke atas, tapi bagi mereka yang kalangan menengah ke bawah ini adalah hal yang luar biasa. Gedung sekolah yang besar dengan desain bangunan yang wow dan bergaya Eropa, sungguh merupakan hal yang langka bagi mereka yang bisa makan setiap hari saja sudah beruntung.
" A-ano, ke-kenapa kita semua berkumpul disini?" Tanya seorang gadis bermabut indigo dan memiliki mata bewarna lavender, Hyuga Hinata.
" kau tidak tau ya, kan sekarang upacara penerimaan murid baru, jadi kita disini yah untuk mengikutinya." Ucap seorang perempuan yang rambutnya dicepol dua, Xio Tenten.
" Ka-kalau itu aku juga ta-tahu, tapi yang kutanyakan itu, mengapa tempat kita harus dipisahkan dari yang lain?" Tanya Hinata lagi bingung karena ia dan teman sekelasnya harus dibedakan tempat duduk dalam upacara penerimaan siswa baru, bahkan tempatnya pun kurang bagus dan berada paling belakang.
" M-mungkin saja kita istimewa?" Tanya Tenten ragu.
" kalau kita istimewa tidak mungkin kita dapat kursi yang berbeda pula. Apa kau tidak lihat, kursi mereka jauh lebih megah dari pada kelas kita." Ujar seorang perempuan berambut pink sambil menunjuk deretan banggu mewah yang ada di depan mereka, Haruno Sakura.
" Yah, Sakura benar, aku pun punya firasat yang kurang baik mengenai ini." Ucap seorang perempuan berambut pirang pucat dengan ikatan ponytail, Yamanaka Ino.
Aneh juga. Kenapa juga mereka harus duduk di bangku paling belakang. Ditambah lagi banyak siswa yang memandang rendah pada mereka. Memang apa salah mereka?
"Baiklah langsung saja kita mulai upacara penerimaan siswa baru ini"
Ketika kalimat itu diucapakan oleh seorang guru di depan sana, membuat para murid di belakang yang sedang kebingungan itu langsung memberikan perhatian penuh mereka pada guru itu.
" Sebelum itu ada beberapa informasi yang akan dikatakan oleh kepala sekolah KHS, silahkan pak."
Ucap guru itu lagi sambil membungkukkan badan.Tiba-tiba saja lampu yang ada di ruangan pertemuan itu langsung dimatikan, kecuali lampu sorot yang menyoroti sosok yang disebut guru tadi sebagai kepala sekolah. Dia seorang pria dengan usia sekitar 30-40 tahun. Sungguh auranya pun sangat berwibawa.
" Saya tidak ingin berbasa basi lagi. Bagi kalian siswa baru, aku hanya memperingati kalian untuk menjaga sikap dan nilai kalian. Kalian tentu tahu siswa kelulusan sekolah ini adalah siswa berprestasi yang diakui pemerintah, jadi aku peringatkan jagalah nilai kalian."
Kepala sekolah itu berbicara dengan mata yang menatap tajam barisan siswa baru.Mendengar hal itu para siswa baru hanya mendengar dengan khidmat dan dalam hati berusaha menjaga nilai mereka agar tetap tinggi. Sedangkan kakak tingkat mereka hanya memasang wajah datar melihat wajah adik kelas mereka yang penuh ambisi itu.
Yah tidak semua murid baru sih.
Ada satu murid baru yang memasang raut wajah datar yang tidak akan bisa ditebak orang lain. Siswa itu berambut raven, matanya tajam bagai elang yang menatap mangsanya. Kalian akan merasa seperti melihat langit tanpa bintang jika menatap matanya. Siswa itu menatap tajam kepala sekolah yang tadinya berbicara itu. Ia mengenalinya, Yakusi Kabuto. Orang yang pernah dikunjunginya bersama sang ayah dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ナルト と クラス の 無駄 Naruto to Kurasu no muda
RandomKisah perjuangan seorang gadis bernama Naruto bersama dengan kelas yang dianggap terbuang agar diakui keberadaannya.