“Jadi,sudah sampai mana kamu percaya?” Tanya nya dalam nada rendah
Suaranya kemudian mengelus-elus relung kesadaran,dia coba membuat aku percaya dan berani untuk melangkah kedepan mencari kebahagiaan,kebebasan juga ketenangan.
“Aku tidak bisa memutuskan nya secepat itu.Pikiran ku saat ini sedang kacau,ragaku seakan tak ada nyawa.” Jawabku
“Kamu tidak akan bisa memilih,dalam dirimu terlalu banyak ketakutan dan keraguan.Percayalah,kamu harus berani untuk menjadi lebih baik.Katakan padaku apa yang ingin kamu raih saat ini katakan kemauan mu.Jangan hanya diam” jelasnya
Lagi-lagi aku hanya bisa diam.Sebenarnya banyak hal yang ingin aku katakan kepadanya,tetapi mulut ini seakan terkunci dan hanya diam lah yang bisa aku lakukan.
Keraguan datang silih berganti.Aku tak bisa memilih jalan mana yang ingin aku tempuh untuk mencari ketenangan juga kebebasan.Keberaniaku hanya seujung jari, keberanian ku tak cukup untuk membawa ragaku ini melangkah ke depan.
Setelah mempertimbangkan nya,aku akan pulang kerumah untuk beristirahat sejenak kemudian lanjut memikirkan jalan mana yang akan ku tempuh.
____
Aortamala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Percakapan Di Ruang Kesendirian.
Teen FictionBanyak hal yang ingin aku lakukan,tetapi itu hanya sebuah wacana.Keraguan selalu menggagalkan nya.