chapter 1

40 7 2
                                    

7:34  wib

"Aduh, anjirlah, kebelet banget gua." , celoteh Gyeha dari tadi yang sukses membuat lino berdecih kesal dengan celoteh teman nya itu.

"Lu kalo kebelet langsung ke toilet aja bisa ga sih?" Balas lino kesal, sudah berulang ulang lino berkata seperti itu, tapi tetap saja seorang Gyeha tetap mengerjakan soal fisika yang di berikan guru.

"Temen–"

"Ga" lino menyambar cepat, karena ia tau teman nya akan mengatakan hal yang tidak mungkin ia lakukan.

"Gua belum sele–"

"Ga" lagi lagi lino berkata dengan jari jari nya yang masih memegang pulpen dan memperbaiki kaca mata bulat nya yang mulai turun dari tungkai hidung nya.

Entah karena Gyeha kesal dengan lino atau bagiamana, Gyeha bangkit dari kursi nya dan mengangkat tangan nya, ia berkata "Bu, saya izin ke toilet sebentar ya Bu"

"Iya gye silahkan, jangan lama lama" Bu Rani menjawab seolah olah tau kebiasaan buruk Gyeha yang suka lama ketika di toilet, entah apa yang di lakukan Gyeha ketika di toilet.

"Siap Bu" Gyeha mengangkat tangan kanan nya dan hormat ke pada guru yang bernama Rani itu seolah berterima kasih, Gyeha ingin keluar dari tempat duduk nya, tapi.

"Ck, awas Lo ah" ucap Gyeha dengan sorot mata tajam menatap lino. "Ya Tuhan, salah lagi gua" lino berkata pasrah dan berdiri untuk memberi Gyeha jalan keluar, karena memang Gyeha duduk di pojok, dan harus keluar lewat kursi lino.

Gyeha mulai meninggali kelas, Gyeha berjalan melewati koridor kelas XII itu dengan terburu buru, langkah nya cepat sekali, sampai akhir nya. .

Bruk !

Gyeha kesal, ingin rasa nya ia menangis sekarang juga, karena menahan air seni nya yang mulai bercucur sedikit, mata Gyeha berkaca kaca, berusaha bangun dengan normal dan merapihkan rok yang melapisi tubuh gemulai nya, Gyeha mendongak dan mencoba melihat pria jangkung yang ada di depan nya.

"woy om ! Kalo jalan yang bener bisa ga ?!" Gyeha kesal, sangat kesal, ingin menangis rasa nya, karena merasa malu bagian belakang nya yang mulai basah dan juga mata nya yang dia rasa sudah mengeluarkan setetes serpihan putih mengkilap.

"Siang bolong gini pake kaca mata item, dasar om om kuker !" Ucap Gyeha enteng tanpa merasa bersalah, sedangkan pria yang di depan nya ini hanya mengeratkan rahang nya, pria ini ikut kesal, kesal karena di panggil om dan juga tuxedo hitam favorite nya harus terkena noda keringat Gyeha, inti nya pria ini kesal.

Gyeha semakin kesal, tetapi ia tidak mempedulikan nya dan lebih memilih untuk cepat ke toilet atau air seni nya akan tumpah saat ini juga, Gyeha ber decih dan lari ke toilet perempuan yang jarak nya 4 kelas yang harus di lewati.

Gyeha berlari dan memasuki toilet, mengunci nya, dan membuang sesuatu yang ia tahan sedari tadi, Gyeha keluar toilet dan menuju wastafel, menatapi paras wajah cantik lugu nya itu, lalu menyiram air ke wajah nya secara kasar.

Gyeha membuang nafas berat dan menatap diri nya kembali, dia berfikir keras, tadi orang yang gua tabrak siapa ya, orang penting bukan ya, donatur sekolah bukan ya, aduh mampus deh gua.

Sungguh, rasa nya, ia ingin mati berdiri saja sekarang, bibir tipis nya itu berkata enteng sekali tadi, ingin rasa nya Gyeha menampar diri nya sendiri sekarang juga.

Gyeha membasuh wajah nya dan kembali ke kelas untuk mengikuti pelajaran selanjut nya, setelah masuk kelas, Gyeha sadar, Bu Rani sudah keluar? Apakah dia terlalu lama tadi?. Astagaaaa

Gyeha menuju tempat duduk nya, lalu ia menatap teman nya sambil bertopang dagu melihat wajah tampan lino itu, "lo itu jelek padahal, ngeselin lagi, tapi kenapa banyak yang suka ya?" Kata kata asal yang tanpa izin mendarat di bibir mungil Gyeha itu.

Sang pemilik wajah yang tadi nya sedang asik membaca novel pun menoleh ke arah orang yang men - cap diri nya itu, "kurang ajar ya lu, gua dari lahir emang udah tampan, lu aja waktu kecil pernah bilang gua itu ganteng kayak pangeran berkuda di dongeng dongeng" kalimat yang cukup panjang yang membuat Gyeha mengantuk.

Lantas saja Gyeha menarik tangan kekar bagian kiri teman kecil nya itu dan menaruh kepala nya di tangan itu, sang pemilik pun hanya ber decih pelan dan berkata "kebiasaan lu gye, tangan orang di pinjem - pinjem aja".

"Nanti kalo a–"

"Iya nanti gua bangunin" celoteh lino seakan hafal kata kata yang sering sahabat nya itu katakan. Gyeha mengangguk dan mulai menutup mata nya, belum 10 menit seorang Gyeha sudah terlelap dalam dunia mimpi nya.

"Tolong ambilkan kaos putih saya di jok belakang" titah seorang pria dengan suara berat namun agak terkesan lucu dan imut. Orang yang di perintah hanya menurut mengambil kaos tersebut.

"Makasih Hyung" ucap pria itu dengan senyuman maut nya, "dasar, jeon jungkook, ga pernah berubah, ceroboh" ucap taehyung yang berada di kursi penumpang di sebelah jungkook.

"Cewek gila hyung, masa tuxedo kesayangan ku di tempeli keringat anak SMA?" celoteh Jungkook seperti balita yang mengoceh kepada ibu nya. "Mungkin Lo kuk yang buru buru" bela Taehyung tak mau kalah.

"Jelas jelas dia yang nabrak kookie hyung, tapi kookie agak kasian, mata nya berkaca kaca, tapi kesel juga, masa kookie di panggil om ?!" Oceh Jungkook panjang lebar.

"Udah seharus nya, Lo itu udah 22 tahun Mr.Jeon" ucap Taehyung membenarkan.

"Tap–"

"ga ada tapi tapian, ada jadwal meeting kan? Ayo cepet" potong Taehyung  agar seorang Jungkook tidak berkata lebih jauh. Sedangkan yang merasa di beri tahu hanya ber decih pelan sambil membuang muka ke depan dan mulai menyalakan mesin mobil.

.
.
.

Jangan lupa vote nya ya ! Gomawo - ya uri Army 💗😋

CEO GILA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang