sayang? Apa yang akan dia lakukan pada kita? terlebih putri kita, So Eun?"
"Dia tak akan melakukan apapun. Aku akan menghadapi apapun ancaman yang dia berikan." Tuan Kim kini mendekati sang istri, "Tenanglah sayang, berikan aku kekuatan untuk menghadapi ini." Ucapnya mengelus lembut pucuk kepala istrinya tercinta.
“Aku tidak ingin So Eun mengetahui ini, kita harus segera menikahkan So Eun dengan pria yang baik.” Ucap Nyonya Kim.
“Aku setuju dengan segera menikahkan So Eun, putri kita harus mendapatkan pria baik yang bisa menjaganya untuk kita.” Nyonya Kim mengangguk setuju.
“Aku ingat, ada teman lamaku yang memiliki seorang putra. Dari yang ku dengar dia memiliki kepribadian yang baik dan kemandirian. Hanya saja, dari yang aku dengar dia bekerja di perusahaan milik Kim Sang Bum.” Tuan Kim sedikit menghela saat mengatakan kalimat terakhirnya.
“Suruh dia berhenti dan menikahi So Eun dengan begitu dia bisa mengelola perusahaan kita dan menjadi penerusmu.” Timpal Nyonya Kim.
“Tapi aku tidak yakin dia akan setuju. Ayahnya bahkan memiliki usaha yang menjanjikan jika hanya untuk memenuhi kebutuhan mereka hingga anak cucu mereka.” Ragu Tuan Kim.
“Pertemukan dia dengan putri kita, jika mereka cocok dan menikah aku yakin dia akan menyetujui permintaan kita. Tidak ada salahnya di coba, sayang.”
“Besok aku akan mengundang keluarga mereka.” Nyonya Kim mengangguk setuju. Meski gurat khawatir masih tercetak jelas di wajahnya.
***
So Eun dan Yeori sudah berencana pergi untuk bersenang- senang. Sejak kedatangan So Eun ke Korea dia belum sempat berkeliling atau hanya sekedar bertemu teman sekolahnya. Kegiatan mereka akan di mulai dari memanjakan diri di salon, dilanjutkan dengan berbelanja kemudian menonton bioskop. Bener- bener aktifitas jomblo.
“So Eun, bawalah Pak Jang dan Pak Choi bersamamu. Mereka bisa menjagamu selama kau di luar.”
“Ku mohon ibu, kali ini saja biarkan aku seperti anak perempuan pada umumnya. Lagipula aku pergi tidak sendirian. Ada Yeori bersamaku. Dia bisa menjagaku. Benar Yeori?” Yang di tanya hanya mengangguk antusias.
Yeori selalu ada di mana pun So Eun berada hingga ke London sekalipun, itu adalah perintah nyonya besarnya. Terlalu sayang pada putrinya hingga tak ingin jika sang putri mengalami kesulitan pun kekurangan dalam segala hal.
Hanya ketika So Eun bersama kedua orangtuanya baru Yeori terbebas dari tugas untuk sementara waktu.
Apa So Eun jenuh? Tentu saja, di jaga seketat itu tentu membuat jenuh tapi tidak pada bagian Yeori yang selalu di sisinya. So eun sangat menyayangi gadis yatim piatu itu.
Lalu jika tidak diantar, apakah So Eun membawa mobil sendiri? Jawabannya adalah tidak. Ingat saat So Eun mengatakan untuk menjadi gadis pada umumnya? Yang berarti dia ingin menjadi wanita biasa untuk satu hari. Dan memilih menaiki transportasi umum seperti bis atau kereta.
So Eun sangat bersemangat untuk hari ini.
***
Ketukan pintu terdengar menampilkan seorang wanita bersetelan blazer dengan bawahan rok selutut berwarna abu muda. Menyerahkan beberapa dokumen untuk di tanda tangani oleh sang pimpinan.
Kim Bum memijit pelipisnya ketika sang sekretaris sudah berlalu dari ruangannya. Merasa jenuh pada urusan kantor dia berjalan menghampiri kaca besar di belakang kursinya.
YOU ARE READING
집착 Jibchag
FanfictionBumsso . . . Selamat menikmati cerita baru ~ ⛔ Dilarang mencopy cerita