prolog

61 10 0
                                    

Hujan turun dengan derasnya ditengah malam yang sunyi dan sejuk. Eunha memeluk tubuhnya sendiri yang kini telah basah kuyup diguyur hujan. Eunha sengaja berjalan dibawah guyuran hujan agar tak seorang pun melihat air matanya, agar tak seorang pun mendengar isakannya. Hari ini, Eunha bertengkar hebat dengan Ibunya. Eunha tak pernah menyangka, Ibunya yang hangat dan selalu bersikap lembut padanya ketika dia kecil, kini berubah 180 derajat, Ibu Eunha menjadi sosok yang kasar, mudah marah, dan itu membuat Eunha sedih, sangat sedih, bahkan menjadi benci pada wanita yang sudah melahirkannya itu. Memang ini hal yang salah, ini hal yang tak patut untuk di contoh, tapi mau bagaimana?
Setiap kali melihat wanita itu, Eunha merasakan sesak di dadanya. Eunha tak suka kehadiran seorang lelaki di rumahnya –suami baru Ibu Eunha. Eunha tak pernah ingin punya Ayah baru, walau pun sesungguhnya Eunha tak pernah tau siapa Ayah kandungnya.

Eunha menghentikan langkahnya di sebuah jembatan, di bawah jembatan itu terdapat sungai yang dalam, airnya mengalir deras tapi Eunha tidak takut untuk menaiki pagar pembatas jembatan itu, walau dengan tubuhnya yang terasa lemas, air matanya mengalir semakin deras, sederas hujan yang kini membasahi seluruh tubuhnya. Eunha merentangkan tangannya merasakan tubuhnya yang dia jatuhkan ke dalam sungai dengan arus deras itu.

Setelahnya, semua menjadi gelap.

Labyrinth + taeunkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang