Bab 234: Piring Pastel dengan Pola Sembilan Persik dan Lima Kelelawar
Penerjemah: Terjemahan Henyee Editor: Terjemahan Henyee
Setelah beberapa saat, Gu Ning memperhatikan sebuah benda dengan kekuatan. Itu adalah piring pastel selebar 30 sentimeter dengan pola sembilan buah persik dan lima kelelawar.
Piring putih itu sejernih kristal dengan tekstur halus. Itu adalah iklan yang bagus untuk pastel Yongzheng. Warna latar belakang piring dan warna lukisan di sekitarnya murni dan halus. Dua warna yang digabungkan bersama-sama menghasilkan efek keanggunan dan kemuliaan. Oleh karena itu, orang mungkin berpikir itu palsu, dan orang luar tidak akan pernah percaya bahwa itu nyata, bahkan jika ada dua garis vertikal kata-kata yang mengatakan Periode Yongzheng, dinasti Qing berwarna biru dan putih di bagian bawah piring.
Pola di sekitar piring itu ringan dan jelas pada saat bersamaan. Warna buah persik merah, tetapi tidak cerah, dan berubah secara alami dari kuning menjadi merah. Setiap sentuhan pena lukisan itu tepat akurat.
Bunga persik memiliki daun panjang dengan sisi-sisi yang cerah di depan dan lebih gelap di belakang. Sisi depan daun berwarna hijau, sedangkan sisi belakang berwarna kebiruan dan gelap, yang mencerminkan perbedaan di bawah cahaya. Daunnya tersebar padat dan cukup dinamis, sangat cocok dengan kelelawar merah-besi.
Gu Ning bertanya tentang harganya. Harganya hanya dua ribu yuan, jadi Gu Ning membayar uang itu tanpa ragu-ragu.
Leng Shaoting ingin membayar Gu Ning, tetapi Gu Ning menolak. Jika tidak ada artinya jika dia membayar.
Gu Ning dan Leng Shaoting terus berjalan ke depan dengan piring.
Beberapa detik setelah Gu Ning dan Leng Shaoting pergi, seorang pria paruh baya datang dengan cepat dengan seorang pria tua yang berusia sekitar 70 tahun. Mereka berhenti di stand tempat Gu Ning membeli piring pastel.
"Tuan, ini adalah ..." kata setengah baya. Namun, sebelum dia bisa menyelesaikannya, dia menjadi bisu ketika dia melirik ke stand. Kemudian dia terkejut dan mengangkat suaranya bertanya, "Di mana piring pastel dengan pola sembilan buah persik dan lima kelelawar?"
Pemilik stand tidak tahu mengapa pria itu sangat emosional, tetapi dia mengenali pria tua yang berdiri di sampingnya. Dia adalah kurator museum dan pemimpin Asosiasi Barang Antik, Gu Changjiang.
Pria paruh baya itu mengunjungi stan yang sama beberapa waktu sebelumnya. Dia telah menatap piring pastel untuk waktu yang lama, tetapi pada akhirnya masih tertinggal. Sekarang dia kembali dengan seorang ahli barang antik untuk memeriksanya lagi. Tiba-tiba, pemilik stand merasa bahwa piring pastel bisa jadi nyata.
"Hei, aku bertanya sesuatu padamu!" Kata pria paruh baya itu lagi.
Pemilik stand langsung menjawab, "Oh, saya sudah menjualnya."
"Apa?" Pria paruh baya itu tidak bisa menerimanya. Meskipun dia tidak sepenuhnya yakin bahwa itu nyata, dia yakin bahwa itu bisa nyata. Itulah alasan mengapa dia pergi untuk mengundang tuannya dan kembali lagi. Dalam beberapa menit, piring pastel terjual. Itu berita buruk baginya.
Pemilik stand menelan dengan kuat. Dia tidak bisa menahan diri untuk berpikir sendiri. Apakah piring pastel itu asli? Jika itu nyata, dia akan kehilangan banyak uang. Pemilik stand menyesal sekarang.
"Siapa pembeli?" Tanya pria paruh baya itu. Pembeli masih bisa ada.
"Itu adalah gadis remaja dengan seorang pemuda," jawab pemilik stand.
"Ke mana mereka pergi?" Pria paruh baya itu bertanya lagi.
"Ke kanan," jawab pemilik stand.
"Tuan, mari kita menyusul mereka. Saya pikir kita mungkin masih bisa bertemu dengan mereka, "kata pria paruh baya itu.
Mereka ingin membeli piring sebagai bagian dari koleksi.
"Tunggu sebentar." Melihat mereka pergi, pemilik stand segera bertanya dengan cemas, "Apakah piring itu asli?"
"Aku belum yakin," kata pria paruh baya itu, lalu dia mengabaikan pemilik stand, berjalan cepat ke kanan bersama Gu Changjiang.
Gu Ning dan Leng Shaoting berjalan perlahan, sehingga pria paruh baya dan Gu Changjiang menangkap mereka dalam waktu singkat. Gu Ning memegang piring pastel di tangannya, jadi mereka langsung mengenalinya.
"Hei, tolong tunggu sebentar." Pria paruh baya itu segera berdiri di jalan Gu Ning. Meskipun itu tidak sopan, dia tidak punya waktu untuk disia-siakan.
Gu Ning dan Leng Shaoting kemudian berhenti. Keduanya mengira pria itu pasti memiliki sesuatu yang mendesak.
Namun, ketika Gu Ning memperhatikan Gu Changjiang yang berdiri di samping pria paruh baya itu, dia segera mengerti apa yang sedang terjadi.
"Tuan Gu, senang bertemu dengan Anda," kata Gu Ning.
"Apakah kamu kenal saya?" Gu Changjiang terkejut. Gu Ning tampak familier di matanya, tapi dia tidak ingat di mana mereka pernah bertemu sebelumnya.
Gu Ning tersenyum lembut. "Kami bertemu di pesta ulang tahun Tuan Qin. Saya Gu Ning. "
"Oh, itu kamu!" Gu Changjiang kemudian mendapatkan ingatannya kembali. Gu Ning telah memakai riasan saat itu, dan sekarang dia tidak memakai riasan, jadi Gu Changjiang gagal mengenalinya pada awalnya. Namun, dia ingat namanya.
Bergabunglah dengan server Discord untuk mengobrol dengan sesama pembaca -> https://discord.gg/6vFZqaT
"Alasan kamu mencari aku pasti karena piring pastel ini. Apakah saya benar? "Tanya Gu Ning.
"Persis! Murid saya hanya berjalan di stand dan memperhatikan piring ini. Dia tidak yakin apakah itu nyata, jadi meminta bantuan kepada saya. Namun, ketika kami kembali, itu sudah terjual, "kata Gu Changjiang.
"Karena Anda ingin melihatnya, tolong bantu diri Anda sendiri!" Gu Ning kemudian menyerahkan piring pastel kepada Gu Changjiang.
Gu Changjiang sangat senang. "Aku pikir lebih baik kita mencari tempat untuk melihatnya lebih dekat."
Gu Ning setuju, jadi mereka berjalan ke kedai teh terdekat.
Gu Changjiang menatap piring dengan cermat untuk waktu yang lama, dan dia lebih dari bersemangat setelah dia yakin itu nyata. Dia bertanya kepada Gu Ning, "Girl Gu, apakah Anda membelinya karena Anda tahu itu nyata?"
Gu Ning tersenyum, dan menjelaskan. "Saya tidak begitu yakin, tetapi saya pikir itu sangat mungkin, jadi saya membelinya. Bahkan jika itu palsu, itu adalah piring yang indah. Saya masih bisa menggunakannya sebagai hiasan. "
Gu Changjiang mengangguk. Dia sangat memikirkan keberanian dan kepercayaan dirinya. Untuk membedakan barang antik yang sebenarnya bergantung pada keberuntungan, visi dan keberanian seseorang. Seperti pria paruh baya, yang memiliki keberuntungan tetapi tidak cukup berani untuk membelinya, jadi dia melewatkannya.
"Gadis Gu, boleh saya bertanya, apakah Anda bersedia menjualnya?" Tanya Gu Changjiang. Dia memang ingin mengumpulkan piring pastel ini, asalkan Gu Ning bersedia menjualnya kepadanya.
