Aku masih ingat betul saat itu, sore yang cerah di Akademi Konoha.
"Berlatih sampai kapanpun, kau tidak akan bisa melempar shuriken jika caranya begitu."
Suara seseorang mengaburkan konsentrasiku dari latihan sore. Dia orang Uchiha. Aku tahu dari pakaiannya. Alisku bertaut, mengamati dia yang kini berjalan mendekat. Ia mengambil beberapa shuriken, menyelipkan di sela-sela jari dan melemparnya tepat sasaran ke beberapa papan target.
Itu hal luar biasa bagiku yang berusia tujuh tahun.
"Aku melihatmu berlatih tiap sore," lanjutnya.
Aku kenal betul siapa orang ini. Dia Uchiha Itachi, anak kepala polisi Konoha yang lulus akademi di usia enam tahun. Kabar burung berkata dia sudah jadi anggota ANBU di usianya saat ini. Anak yang jenius.
"Kau sepertinya belum mengerti. Aku akan memberi petunjuk bagaimana melempar shuriken." ujarnya datar. Tidak terdengar sombong, tapi juga tidak ramah. "Lihat dan perhatikan."
Sejak itu, kami tidak bertemu lagi. Tiga bulan berselang, aku ditugaskan mencari tanaman obat ke hutan. Hari mulai menjelang malam dan tugas itu belum selesai. Sayup-sayup terdengar suara burung gagak di kejauhan.
Langkahku terhenti melihat beberapa ekor gagak tengah menyantap bangkai seekor rusa. Mataku tertuju pada rusa lain yang berada tidak jauh. Dia tergeletak lemah, terluka. Sepertinya mereka baru saja berkelahi.
Aku berasal dari keluarga Shiiroi. Kami punya ninjutsu medis dengan chakra putih. Aku menghampiri rusa sekarat itu dan mengobatinya.
"Tidak perlu diobati. Dia akan segera mati."
Tidak kusangka, aku kembali bertemu dengan Uchiha Itachi malam itu.
"Semua makhluk berhak hidup. Mereka yang terluka belum tentu mati," balasku. "Jika masih ada kesempatan menyelamatkan satu nyawa, kenapa diam saja?"
Sejak pertemuan di hutan itu, kami mulai bicara. Itachi memberitahuku tempat berlatihnya dekat Shi no Mori. Dia mengajarkan beberapa shurikenjutsu ketika kami bertemu disana.
"Ini obat-obatan yang wajib dibawa dalam misi. Jangan sampai Kakak lupa bawa." Itachi lebih tua empat tahun. Aku memanggilnya 'Kakak' dan dia tidak keberatan.
"Terima kasih, Tatsui." dia menerima kotak obat itu.
Waktu sudah berjalan dua tahun. Kami tidak bertemu sering. Dia terlalu sibuk pergi misi. Jika bertemu, kami hanya bercanda, berlatih bersama dan membicarakan hal umum.
Itachi selalu ramah dan sopan. Sangat rendah hati dengan kemampuannya yang selangit. Aku sangat mengaguminya. Dia seseorang yang unik dengan pemikiran berbeda, idola semua ninja wanita di Akademi. Aku beruntung jadi orang yang dekat dengan Itachi, selain teman wanitanya yang bernama Izumi.
"Tatsui, apa yang kau lakukan jika seorang teman mempercayakan kekuatan besar yang disertai permintaan?"
Itu pertanyaan pertamanya setelah dua bulan kami tidak bertemu. Hal yang tidak biasa.
Mendadak aku ingat. Tiga minggu lalu, Izumi mengajakku bicara.
"Kau teman Itachi, kan? Belakangan ini dia terlihat berbeda. Apa kau tahu sesuatu?"
Dari pertanyaan Itachi, aku yakin ada masalah yang membebani pikirannya. Aku sudah bertanya berulang kali. Dia hanya tersenyum, tidak pernah menjawab.
"Jika seorang teman meminta bantuan, aku akan coba lakukan permintaannya menggunakan kekuatan itu walaupun sulit." jawabku.
Mendengar jawaban itu, Itachi tersenyum. Dia mengelus kepalaku, membuat wajahku merona merah.
Entah sejak kapan dia jadi cinta pertamaku.
"Tatsui, ini untukmu." Dia memberikan sebuah kotak. "Terima kasih sudah bersamaku selama ini."
Kotak itu berisi sapu tangan dengan huruf katakana 'Ta'. Aku tersenyum senang. Apa ini tanda Itachi mulai membuka hatinya padaku?
Perkiraanku salah.
Itu pertemuan terakhir kami sebelum malam pembantaian klan Uchiha. Itachi membunuh keluarganya tanpa ampun dan menyisakan adiknya seorang diri. Dia pergi dari desa sebagai buronan kelas S.
Aku terkejut, tidak percaya pada berita itu. Aku segera berlari menuju perumahan Uchiha. Disana kosong. Aku bisa melihat banyak cipratan darah di dinding rumah.
Itachi sudah pergi.
..........
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUTH, CRY AND LIE [Uchiha Itachi x OC] ✔️
Fanfiction"Itachi, tahukah kau? Bukan hanya adikmu yang kau tinggalkan penuh luka seorang diri di Konoha." Complete : 06 Februari 2020 Cover credit by : https://id.pinterest.com/pin/678143656378171441/ • Canon. • Oneshot, tiga part. • Khusus ditulis untuk Kon...