Aku menderita luka batin berat sejak pertarungan itu. Hatiku remuk redam. Tidak kusangka Itachi tega berbuat sekejam itu padaku.
"Mungkin lebih baik Kakak melupakannya." Sakuya berusaha menenangkanku.
Aku menghapus air mata yang jatuh. Aku mencintainya. Aku mau dia kembali jadi Itachi yang dulu. Sampai saat ini, aku yakin ada sesuatu yang membuatnya berubah hingga sejauh ini. Walaupun sakit hati, aku tetap ingin percaya.
Tiga tahun berselang, Nona Tsunade mengikutsertakan aku dalam sebuah misi. Naruto dan teman-temannya yang ingin membawa kembali Sasuke ke Konoha memutuskan untuk menangkap Itachi yang jadi target balas dendam Sasuke. Aku yang tahu banyak informasi tentang Itachi mungkin akan membantu.
Kami bergerak dalam tim tujuh orang yang berpencar. Aku pergi bersama Sakura dan Pakkun.
"Maaf Sakura. Aku punya urusan lain. Jika dalam dua hari kita tidak bertemu, anggap saja terjadi sesuatu padaku."
"Kau yakin?" tanya Sakura ragu.
Aku mengangguk. Tekadku sudah bulat. "Aku akan menghentikan Itachi, bagaimanapun caranya."
Setelah itu, kami berpisah. Sakura mencari Sasuke dan aku mencari Itachi. Aku yakin dengan kemampuan dan tekad kuat, aku bisa menarik Itachi keluar dari dunia kejam itu.
Takdir kembali mempertemukan kami. Kali ini, wajah Itachi terlihat lebih pucat dari sebelumnya.
"Belum menyerah?" tanyanya dingin.
"Aku menyukaimu! Akan kuhentikan kau apapun yang terjadi."
Sekilas, aku melihat Itachi tersenyum.
Detik berikutnya kami terlibat dalam pertarungan sengit. Aku bisa menekannya. Latihanku selama ini berhasil. Itachi terlihat terdesak. Tubuhku terluka parah, tapi aku tidak peduli.
Walaupun terlihat bodoh, inilah caraku mencintainya.
Sekuat dan selihai apapun seranganku, Mangekyou Sharingan bukan tandingan orang biasa. Aku sekarat. Tubuh ini tidak bisa berdiri lagi.
Tak kusangka, Itachi menopang tubuhku yang hampir jatuh kedalam pelukannya. Itachi meneguk cairan dalam botol kecil dari sakunya dan mencium bibirku lembut, memindahkan seluruh cairan itu kedalam mulutku.
"Tatsui, terima kasih."
..........
Aku membuka mata di kamar rumah sakit dua minggu kemudian. Cairan obat pemberian Itachi membuatku sembuh lebih cepat.
"Tatsui, Sasuke membunuh Itachi," ujar Guru Kakashi begitu ia datang menjenguk. "Aku akan ceritakan semuanya."
Dari cerita itu, Itachi terpaksa membunuh semua keluarganya yang hendak melakukan kudeta. Demi kedamaian Konoha dan rasa sayang pada adiknya, dia menanggung beban berat itu sendirian. Derita yang tidak manusiawi.
Air mataku kembali jatuh. Kadangkala pertanyaan-pertanyaan terasa rumit sekali, padahal jawabannya sederhana saja. Aku terus percaya Itachi tidak berubah. Dia bahkan masih menyelamatkanku di saat terakhir.
Andai aku lebih gigih mencari tahu dan membantunya lebih awal. Jika menghadapi masalah itu bersama, keadaannya mungkin tidak seburuk ini.
Semua sudah terlambat.
Dadaku sesak. Aku tidak lagi mampu menahan kesedihan. Guru Kakashi diam, menemaniku menangis di hari kelam itu.
Tamat.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUTH, CRY AND LIE [Uchiha Itachi x OC] ✔️
Fanfiction"Itachi, tahukah kau? Bukan hanya adikmu yang kau tinggalkan penuh luka seorang diri di Konoha." Complete : 06 Februari 2020 Cover credit by : https://id.pinterest.com/pin/678143656378171441/ • Canon. • Oneshot, tiga part. • Khusus ditulis untuk Kon...