NISAN BERDARAH NISTA

23 2 0
                                    

Aku tuliskan ayat-ayat mantra
Dengan pemakaman sajak berdalil sabda
Emak ku selalu berkata
" Engkau jangan bersuara itu berbahaya "

Namun..
Senyuman ku menolak bunyian
Kerat bagiku jika itu buatku diam
Aku tuliskan ayat-ayat mantra
Dengan pemakaman syair itu bersabda

Aku melihat
Atap-atap itu tanpa cahaya
Telah terabai juga memudar
Aku melihat
Keramik-keramik itu kini telah berkaca
Lalu terkulai dengan ingar-bingar
Dan
Aku selalu melihat
Kipasan itu telah bergebu-gebu
Memberikan arti dalam hisyarat

Kemudian..
Akan ada terdengar;
Teriakan, Batu, Bara api, Dimana-mana
Terlentang pemerkosa laknat kekuasaan
Tameng itu berjauhan terikat dan tersayat

Tak ada kata tak ada makna
Hanya bisikan-bisikan neraka beradu domba
Semua telah tertutup rapat tertelan badai
Saat aku menuliskan iqram dalam Keris kedua mata

Maka..
Akan bertapak mandat dan bertabik
Bila sudah berdahak
Saat nisan berdarah nista telah berantai..

Tanjung pura 30 Januari 2020

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NISAN BERDARAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang