Graduation, merupakan kata yang paling disukai banyak orang termasuk salah satu gadis yang bernama Min Yeonji, gadis 20 tahun itu benar-benar bahagia ketika hari graduationnya tiba.
“Yeonji noona!!!” panggil seorang pria yang terlihat lebih muda darinya.
“Oh Choi Beomgyu” kata Yeonji, saat melihat yang memanggilnya.
“ini, untukmu” katanya sambil menyerahkan sebuket bunga yang cukup besar pada Yeonji.
“waaahhh cantiknya, Terimakasih Beomgyu, akan kupajang di dalam kamarku” kata Yeonji dengan senangnya.
“noona, nanti siang apa kau ada acara?” tanya Beomgyu pada Yeonji sedikit ragu.
“hhmmm, untuk saat ini tidak ada, kenapa?” tanya Yeonji.
“hmmm aku mau mentraktirmu sesuatu di cafe dekat persimpangan apartemenmu, apa kau bisa?” tanya Beomgyu sedikit ragu.
“hmmm dalam rangka graduate? baiklah, nanti kau hubungi aku jika sudah dekat sana Ok?” kata Yeonji menyetujui ajakan Beomgyu.
“Ok” jawab Beomgyu dengan semangatnya dan langsung pergi ke kelasnya sambil berjingkrak-jingkrak kegirangan. Sesampainya dikelas pemuda satu ini tetap tidak bisa melepaskan pandangannya dari lapangan, tetap memantau seorang Min Yeonji.
“imutnya” kata Yeonji ketika Beomgyu sudah pergi cukup jauh dari posisinya saat ini.
“anyeong” kata seseorang mencolek bahunya.
“eoh? Ya kau kenapa lama sekali?!” tanya Yeonji dengan senang dan semangatnya.
“maaf aku tadi terjebak macet, ini” kata seorang pria yang baru saja datang, menyerahkan buket bunga yang cukup besar, sedikit lebih besar dari buket yang diberikan Beomgyu. Semua orang berbisik melihat interaksi kedua insan itu.
“tapi kenapa banyak orang yang melirik kita?” tanyanya sedikit heran. Ok ku jelaskan pria ini adalah pemuda yang tinggal di daerah pedesaan graduatenya lebih awal dan tidak terbiasa diperhatikan banyak orang.
“hmmm mungkin karena kita serasi” jawab Yeonji dengan Over PDnya dan dibalas dengan Tawa ringan pria tersebut.
Sementara dari salah satu ruang kelas ada seorang pemuda yang sedang menahan rasa penasarannya.
“Yeonji noona dengan siapa? kenapa mereka terlihat ramah, dan serasi?” pemuda itu menahan rasa penasarannya dengan mendengarkan lagu dan membenamkan wajah pada lipatan tangannya.
-
-
-
Bukan seorang Choi Beomgyu namanya jika tidak to the point dan main serobot ketika Min Yeonji baru menempelkan bokongnya pada salah satu bangku tempat mereka bertemu.
“noona maaf kalau ini tidak sopan, tapi aku benar-benar penasaran” kata Beomgyu sedikit ragu dengan Yeonji.
“hmmm?, wae?” tanya Yeonji dengan santai.
“tadi siang aku melihatmu dengan seorang pria dan terlihat akrab, bahkan pria itu memberikanmu buket yang lebih besar dari buketku, kalau boleh tau itu siapa?” tanya Beomgyu dengan sedikit gugup.
“dia salah satu dari tiga pria yang paling aku cintai didunia ini” jawab Yeonji dengan intro yang biasa saja, namun bagi seorang Beomgyu sangat menegangkan.
“tiga pria?” tanya Beomgyu.
“eoo” jawab Yeonji mengangguk.
“yang pertama adalah appaku, yang kedua adalah orang yang tadi siang kau lihat di sekolah” jawab Yeonji.
“lalu orang itu siapamu noona?” tanya Beomgyu tidak sabaran.
“sepenasaran itukah?” tanya Yeonji.
“noona…” rengek Beomgyu.
“kenapa kau begitu menggemaskan Choi Beomgyu? Dia adalah kembaranku, Min Yoongi, kakakku yang lebih tua dariku 10 menit” jawab Yeonji sambil tersenyum hampir tertawa pada Beomgyu beserta reaksinya.
“aahh maaf noona, aku kira dia namja chingumu” jawab Beomgyu dengan wajah malu.
“tak apa, banyak yang mengira seperti itu” jawab Yeonji sambil menyesap minumannya.
“lalu yang ketiga siapa nona?” tanya Beomgyu tiba-tiba.
“kau benar-benar pemuda yang terdiri dari elemen-elemen penasaran tingkat tinggi ya” kata Yeonji mengagumi rasa kepo Beomgyu yang amat tinggi.
“yang ketiga adalah” jawab Yeonji menggantungkan kalimatnya.
“kau, Choi Beomgyu” lanjut Yeonji yang disambut wajah Beomgyu yang super cengo, dan kebingungan.
Kelanjutannya sesuaikan dengan imajinasi kalian ya gaiss
KAMU SEDANG MEMBACA
TXT Oneshoot
FanfictionHanya sekumpulan kisah cinta para pemuda yang kalian kenal dengan nama grup TXT yang beranggotakan Soobin, Yeonjun, Beomgyu, Taehyun dan Hueningkai, happy reading gais.