Angin Dari Sudut Kamar Ku

15 0 0
                                    

Menafsirkan hidup
dari kaca cermin dan jendela
kamar ku yang terbuka
Mengolah pendengaran kala terik dan keringat sedang melebur dalam kubangan energi yg bergairah,

ku masih disini,di sudut kamar termenung melihat ke arah pemukiman padat ini,
sambil ku pegang pena
kala seruan di surau itu
memanggil istirahat nya lelah yang menanti sejak pagi tadi 

Terimakasih pada tempat aku duduk,tempat ku termenung , & tempat ku menulis,semua sangat dekat menjadi "kita" dalam impian konyol ku berkata "andai seragam ku banyak di kenal orang,sudah ku buat pemukiman ini kerjaan ku sendiri"
Dan itu yang bergentayangan di dalam fikiran di setiap dan di antara kita,namun tanah ini tidak ingin kita untuk cepat pergi dan menggantinya menjadi beton atau jalan ber aspal,dia ingin tetap menjadi resapan untuk menjaga keseimbangan,dan apalah kita semua di balik riuh bising mesin,gedung tinggi dan jalan raya yang ramai dengan emosi dan egoisme,
kita hanya sedang merebutkan pokok dalam hidup kita,berjuang untuk bagaimana hari ini penjualan sangat baik dan di akhir bulan bisa merasakan bonus makan dalam restoran,juga memikirkan bagaimana cara agar anak-anak selalu utuh tumbuh berkembang dalam porsi yang sesuai dalam setiap atap rumah,
dan kadang ada yang melintasi pemikiran "aku sudah melakukan banyak hal,tapi masih merasa tidak puas" atau "aku hanya akan menghabiskan sisa waktu hidup ku dalam pekerjaan,sampai tua nanti, dan ku tenggelamkan hobi serta mimpi ku"
Menjadi dramatis adalah bentuk kewajaran,dalam setiap doa yang kita panjatkan,sebab kota bukan hanya tentang debu dan keringat di antaranya selalu ada air mata.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Angin Dari Sudut Kamar KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang