Sheera mengaduk makanannya tanpa minat. Salah satu yang membuatnya tiba-tiba bad mood adalah Sesa dan juga Guna yang sedang mengumbar kemesraan di tempat umum.
"Sakitnya tuh di sini di dalam hatiku!" Sheera mendengkus kesal mendengar suara Miko yang sampai terdengar ke arahnya. Sheera yakin makhluk aneh itu sedang mengejeknya.
"Udah, Ra. Kayak enggak ada cowok lain aja," ucap Kristal jengah.
"Cowok mah banyak, tapi yang kayak Guna itu langka," protes Sheera terhadap ucapan Kristal. Mungkin bagi orang lain mencari pengganti itu mudah, tapi tidak untuk Sheera. Buktinya ia baru move on dari Samuel saat bertemu dengan Guna.
"Terserah," pasrah Kristal. Sepertinya tak ada Guna memberi pendapat atau mengkritik gadis super aktif di depannya ini.
"Samperin sono!" Kristal mendorong bahu Sheera membuat Sheera hampir terjatuh dari kursi. Untung saja Sheera segera bangkit dari kursi.
"Males." Saat Sheera ingin mendaratkan bokongnya di kursi, Kristal lebih dulu menendeng bokong Sheera. Sungguh ini namanya pelecehan, Sheera tidak terima.
"Ini namanya pelecehan!" protes Sheera tak terima.
"Sono-sono," usir Kristal sambil mengibaskan tangannya mengusir.
Sheera melangkah dengan wajah ditekuk. Sungguh moodnya benar-benar hancur karena makhluk bernama Kristal.
"Halo," sapa Sheera tanpa minat.
Seluruh mata langsung menatap ke arah Sheera. Namun, Rans hanya menatap Sheera dengan tatapan malas. Dari mereka semua Rans lah yang paling membenci sifat Sheera yang menurutnya sangat berlebihan.
"Eh Sheera, sini." Sesa tersenyum lebar menarik Sheera agar duduk di sebelahnya. Sheera tersenyum tipis, sebenarnya sedikit merasa tak enak mengganggu mereka yang sedang makan.
"Kamu udah makan?" Sheera mengangguk sambil tersenyun tipis membalas ucapan Sesa. Sheera jadi menyesal pernah mengira Sesa bukan gadis yang baik, buktinya sekarang Sesa malah bersikap ramah kepadanya.
"Ngapain ke sini?" Rans menatap tak suka Sheera. Mendengar nada sinis dari Rans membuat Sheera menggigit pipi dalamnya, ke mana Sheera yang tak tau malu dulu.
"Pergi sana," usir Rans membuat Sheera menundukkan kepala. Namun, tak berlangsung lama, karena Sheera langsung kembali mengangkat kepalanya.
"Ini bukan kantin Rans, kan?" Rans menggeleng.
"Ya udah, suka-suka aku, dong." Rans memutar bola matanya kesal. Memilih melanjutkan bermain game.
"Lanjutin aja makannya," ucap Sheera sambil tersenyum lebar. Sesa mengangangguk lalu kembali melahap makanannya.
Sheera melupakan satu hal. Sepertinya ada yang beda sifat Algar kepada dirinya. Padahal Sheera yakin sama sekali tak memiliki salah.
"Mending lo pergi aja." Sheera menatap Miko tak percaya. Bukannya Miko yang paling mendukung hubungannya dengan Guna.
"Gue enggak nafsu makan." Miko membanting sendoknya diikuti yang lain, setelah itu beberapa dari mereka pergi dari kantin meninggalkan Sheera yang menatap mereka bingung.
"Aku ada salah?" Sheera menunjuk dirinya sendiri sambil meminta penjelasan kepada Sesa, Laskar, dan juga Guna.
"Tanya sama diri lo." Guna menarik Sesa untuk keluar dari kantin. Menyisakan Sheera dan juga Laskar di sana.
"Aku ada salah?" tanya Sheera kapada Laskar.
"Kalau lo enggak tulus, lebih baik lo pergi aja." Sheera membeku mendengar ucapan Laskar. Lalu menatap punggung Laskar yang sudah keluar dari kantin. Kenapa mereka menganggapnya tidak tulus? Apa ada sesuatu yang ia lakukan hingga melukai mereka semuanya.
"Aku enggak paham." Sheera menelungkan kepalanya di meja. Berusaha mendinginkan kepalanya yang terasa ingin meledek.
Pendek?
Nanti bakal aku tambahin
Terima kasih telah membaca
Jangan lupa vote dan komen
Jangan lupa follow instagram aku juga
@Dilla_mckz
@Mckz_storiesBuat yang mau berteman di facebook boleh juga di :Dilla Mckz
Terima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Gunadhya
Teen FictionBUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA! LENGKAP Baca sebelum dihapus!! Seseorang yang kau anggap pengganggu suatu saat nanti akan menjadi seseorang yang paling kamu rindukan kehadirannya.