#1 Pindahan

567 38 23
                                    

🌹Eunsang!dom;Junho!sub
🌹2454 words

🍒🍑🍒🍑🍒🍑🍒🍑🍒

Hari ini sama seperti hari-hari biasanya, tapi hari ini adalah hari yang berbeda bagi Junho. Tidak seperti hari-hari sebelumnya, Junho terlihat lebih sibuk dari biasanya. Bisa jadi, dia adalah orang paling sibuk jika dibandingkan dengan orang-orang diseluruh kota Daegu. Waktu menunjukkan pukul satu siang dan Junho sudah bermandikan keringat karena berolahraga (re: berkemas) sejak pagi, karena dia akan pindah ke kota Seoul.

Ya, Seoul. Kota yang sebentar lagi akan menjadi tempat baginya untuk memulai kehidupan baru, kehidupan perkuliahan yang jauh dari rumah dan orang-orang terdekatnya. Junho terlihat sangat bersemangat mengingat dia sudah membuat list panjang tentang hal apa saja yang akan dia lakukan di Seoul sebelum masa perkulihan dimulai. Setelah merasa bahwa tenaganya hampir habis, Junho berjalan menuju dapur dan mencoba mengisi tenaganya dengan air putih dingin yang dia ambil dari dalam kulkas.

"Ahh~ segarnya. Air putih memang yang terbaik." gumamnya sembari menyunggingkan senyum diwajahnya. Rasanya, lelah siang ini tidak benar-benar berpengaruh baginya. Selepas menenggak habis satu gelas berukuran hampir setengah liter itu, Junho mengambil nafas dengan duduk santai disofa empuk ruang keluarga. Sofa berwarna abu-abu muda yang cocok dengan design elegant modern dirumahnya.

Menarik nafas, satu dua tiga kali. Junho ingat sesuatu. Ah ya, dia sedang menunggu seseorang datang. Seseorang yang tadi malam berjanji padanya akan datang pukul 11 siang, tapi sampai pukul 01.25, sosok yang ditunggunya tak kunjung datang. "Kebiasaan, jam karet.". Junho segera berlari naik menuju kamarnya dan meraih ponselnya di atas ranjang dan menelepon seseorang.

'tuutt.. tuutt.. tuutt'

"Halo, selamat siang, ada yang bisa dibantu?". Jawab seseorang disebrang.

"Oh iya, ada. Bisa tolong sampaikan kepada Lee Eunsang untuk segera datang? Sepertinya dia sedang tertidur pulas dirumahnya." gerutunya sebal.

"kkkk, Junho-yah. Maafkan aku, ini aku sudah dalam perjalanan. Mobilku sedang bermasalah tadi. Jadi aku sedikit terlambat"

"Sedikit katamu? Ya Lee Eunsang! Aku sudah bangun sejak pagi, kau berjanji untuk datang pukul 11, dan lihat sekarang?".

Ingatkan Eunsang untuk memeluk Junho nanti, agar kesayangannya ini tidak kesal lagi padanya.

"Sayang, Junho-ku, maafkan aku. Ini benar-benar diluar kendaliku. Aku hampir sampai, kau ingin sesuatu?"

"Selalu. Lee Eunsang dengan rayuannya"

"Siapa yang merayumu? Aku hanya menawarkan apakah kau ingin sesuatu?"

"Hehehe iyaiya, aku tidak ingin apa-apa. Cukup dengan kau segera datang saja. Aku sudah hampir selesai karena menunggumu."

"Hahaha iyaa, baiklah. maafkan aku Junho-yah. Tunggu aku ya, dah Junho-ku"

"Iya, hati-hati dijalan Sang-ie"

'tuutt'

-

Selang 10 menit Junho menunggu, terdengar suara bel rumahnya berbunyi. "Kak Junho, kak Eunsang datang. Cepatlah turun", Dahyun berteriak dengan lantang dari lantai satu rumah keluarga Cha. "Tidak perlu berteriak Dahyun-ah, aku juga mendengarnya. Bel rumah berbunyi cukup keras, jika kau lupa", balasnya dengan tersenyum masam. "Hehehe hanya memastikan apakah telingamu masih berfungsi", tanpa menunggu jawaban dari sang kakak karena takut mendapatkan sentilan didahinya, Dahyun berlari menjauhi kakak keduanya itu.

Short story of JunsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang