#2 Donor Darah - Part 1

343 24 13
                                    

🌹Eunsang!dom;Junho!sub
🌹1925 words

🍒🍑🍒🍑🍒🍑🍒🍑🍒


"Aaahhh Eunsang, aku tidak mau kesana. Kau tahu sendiri aku paling benci jarum suntik."

Junho terus melemparkan pembelaannya kepada Eunsang yang sedari tadi membujuknya untuk pergi ke tempat Donor Darah.

Eunsang sangat rutin mendonorkan darahnya. Baginya, jika tidak bisa membantu dalam hal semacam materi, dengan menyumbangkan darah yang kita miliki juga bisa menjadi bentuk solidaritas terhadap sesama manusia.

"Kau tahu bukan, jarum untuk donor darah itu sangat panjang dan cukup tebal. Aku bisa pingsan bahkan sebelum darah itu masuk ke kantung penampungan.", tambah Junho.

"hahahaha kau bahkan belum pernah mencobanya. Rasanya berbeda setelah pertama kali kamu melakukannya, sayang. Coba saja dulu.", Eunsang berusaha meyakinkan kekasihnya bahwa mendonorkan darah bukanlah hal yang menakutkan.

"Hei kau bercanda, aku pernah merasakan bagaimana sakitnya tertusuk jarum suntik. Aku tidak bodoh, kau tahu."

"Junho-yah.. jelas saja saat itu sakit, karena yang tertusuk saat itu adalah bagian yang salah."

"Nah, lalu bagaimana kalau nanti yang tertusuk juga salah? Aku tidak mau.", ucap Junho seraya membuat tanda silang didepan dada dengan kedua tangannya.

"Sudah ayo ikut dulu dan lihat. Nanti baru berkomentar.", final Eunsang. Dia tidak ingin usahanya sia-sia. Menurutnya ketakutan Junho terhadap jarum suntik harus perlahan-lahan dihilangkan. Supaya hal baik seperti mendonorkan darah bisa dilakukan juga oleh Junho.

"Begini saja, kalau kau berani melakukan donor darah hari ini. Aku tidak akan memaksamu lagi. Juga, aku akan menuruti apapun yang kamu mau."

"Benar? Janji?"

"Janji, sayang."

"Tidak ada lagi pemaksaan?"

"Iyaa..."

"Sungguh?"

"Sungguuuuhhh...."

"Ahhh aku tidak percaya. Aku tahu betul tentang dirimu Lee Eunsang", Junho merajuk dan berjalan menuju dapur untuk mengambil minum. Entah mengapa berdebat dengan pria bernama Lee Eunsang ini membuat tenggorokannya terasa kering hahahaha.

Eunsang yang melihat kekasihnya itu berusaha kabur segera menyusul Junho yang sudah siap dengan segelas air putih dingin ditangannya. Sesaat setelah air mengalir ditenggorokannya, Junho sedikit terkejut karena kedua tangan Eunsang memeluknya dari samping seraya menatap Junho dengan tatapan yaaaangg.... lucu?

"Kau ini kenapa? Kenapa pula dengan wajahmu itu Lee Eunsang?"

"Memangnya kenapa? Ada yang salah dengan wajahku?" Aku juga hanya ingin memeluk kekasihku yang sangat penakut ini. Hmmm aku tidak menyangka kalau kekasihku ini sangat penakut hahaha"

Berusaha melepaskan pelukan Eunsang namun gagal, Junho semakin mengerucutkan bibir dengan mendengus kesal karena ucapan Eunsang. Dia tidak terima. Dia bukan penakut. Dia hanya trauma. Beda! Menurut Junho kedua hal itu berbeda jauh.

yayayaya terserah kau saja Junho. -author

"Hiiihh kenapa sih? Aku ini bukan penakut asal kau tahu saja. Aku hanya trauma. Jangan sembarangan kalau bicara."

"Kalau begitu buktikan padaku. Apa salahnya mencoba sekali saja. Kau pasti akan ketagihan nanti. Percaya padaku."

Junho menaikkan kedua bola matanya seraya berpikir. Dalam hati ingin rasanya Eunsang menerjang si kesayangan yang ada dihadapannya saat ini. Wajah Junho ketika berpikir tentang sesuatu tidak pernah tidak membuatnya gemas. Dasar bayi.

Short story of JunsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang