Namaku Bintang, ibu yang memberi nama tersebut harapanya aku bisa bersinar seperti bintang yang ada di langit langit namun untuk menjadi bersinar seperti ibuku harapkan tidaklah mudah banyak sekali yang cobaan yang datang dan meredupkan sinar ku.
Tahun ini tahun ke 18 aku hidup di bumi yang kelabu ini. Hidup ku sama seperti layaknya anak gadis berumur 18 tahun lainya tidak terlalu baik dan tidak terlalu buruk. Namun ditahun ini rasanya sangat kelam bagiku setelah kepergian ibu 6 bulan yang lalu akibat kangker otak aku hanya tinggal bersama ayahku. Tak lama setelah ibu pergi ayah menemukan wanita baru dan ayah memutuskan menikah denganya tanpa seijin ku.
3 bulan setelah ayah menikah dengan ibu tiriku ayahku mengalami kecelakaan saat ingin berangkt kerja naasnya ayah meninggal dunia menyusul ibuku. Tak bisa kujelaskan betapa sedihnya aku saat itu ditambah lagi ibu tiriku yang serakah dan tak pernah peduli dengan ku.
*pada suatu pagi
"Bintanggg!! Mari sini cuci semua bajuku sampai bersih" teriak ibu tiriku dengan nada tinggi.
Aku langsung bergegas turun ke bawah agar tidak kena semprot oleh ibu.
"Ada apa ibu?" Sahut ku.
"Lama sekali kau anak pemalas, sana cepat cuci baju ku sampai bersih" jawabnya.
Aku pun bergegas mencuci baju-bajunya yang kotor, sialnya aku tidak sengaja mencuci gaun ibu tiriku terlalu keras sehingga menyebabkan gaun tersebut robek aku sangat bingung bagaimana cara menyampaikan kepada ibutiri ku agar dia tidak menghukumku, akhirnya aku memberanikan diri bicara kepada nya tentang apa yang terjadi
"Buu, ibu" panggil ku dengan nada lembut.
"Ya ada apa" tanya ibu tiriku
"Maafkan aku bu, aku tidak sengaja merobek gaun mu ini" sahut ku.
"Hah?!! Kau gila ya? Apakah kamu tau berapa harga gaun ini!! Ini gaun yang sangat mahal kau tak akan bisa menggantinya bintang!!" Teriak ibu tiriku dengan sangat marah
"Maaf kan aku ibu aku tidak sengaja" jawab ku ketakutan.
"Sudahlah maaf mu itu tidak cukup bagiku. Sekarang pergi ke kamar mu jangan keluar sampai aku menyuruhmu keluar aku sudah sangat muak dengan muka mu" jawab ibuku dengan mukanya yang sangar.*aku lari ke kamar dan menangis
"Huhuhu ayah, ibu aku rindu dengan kalian tidak ada yang bisa ku lakukan sekarang" tangis ku di kamar sendiri.Hari esoknya ibutiri ku pun menyuruh ku keluar untuk memasak masakan untuknya.
"Bintangg!! Turun sekarang" teriaknya dengan kencang.
"Ada apa ibu" turunku sambil bergegas.
"Bisakah kamu memasaki aku sebuat hidangan lezat perut ku sangat lapar" jawabnya dengan muka tanpa dosa.
"Iya akan ku masaki sebuah hidangan yg lezat" sahutku.
Aku pun pergi ke pasar untuk membeli bahan bahan makanan untuk ibu tiriku dan sampainya di pasar aku belihat sebuah brosur yang ada di tiang tiang di jalan isinya adalah akan dibuatnya acara festival.
"Hmm aku ingin sekali ikut festival ini namun bagaimana caranya? Jika ibu tau aku tak akan di izini untuk pergi" sahutku dalam hati.*aku langsung mengambil brosur itu dan ku bawa pulang
Semampainya aku dirumah aku bergegas pergi ke lemari ibu ku dan mencari baju yang pas untuk dipakai pada saat festival.
*darrr*
Ibu tiriku masuk dan mengajaku berbicara
"Bintang aku akan pergi arisan malam ini kemungkinan sampai malam dan kau, jaga rumah baik baik jangan sampai kau tinggalkan rumah ini!!" Bilangnya dengan tegas.
"Baik bu" jawabku.*malam pun tiba*
Ibu tiriku sudah pergi dari rumah untuk mengikuti arisan dengan teman temanya dan akupun bersiap siap untuk pergi ke festival.
Sesampainya aku disana suasana di festival sangatlah ramai dan meriah.
Tak lama saat aku sedang mendengarkan alunan musik yg meriah aku menginjak suatu dompet, langsung ku buka dan kucari siapa pemiliknya. Di dompet tersebut aku menemukan foto pria tampan yang kupercaya itu adalah pemilik dari dompet tersebut.
Setelah ku cari cari siapa pemiliknya akhirnya aku menemukan pemiliknya.
"Permisih tuan" bisikku kepada pemilik dompet.
"Yaa,ada apa?" Jawabnya.
"Apakah dompet ini milik mu?" Tanya ku.
"Ohh iyaa ini , ini miliku terimakasih kau sudah menemukan dompet ini" jawabnya.
"Iyaa sama sama tuan" jawabku.
Sesaat aku ingin berbalik badan dia menepuk pundakku.
"Heyy" sapa sang pemilik dompet.
"Yaa?" Jawabku.
"Mau kah kau kutemani mengelilingi festival ini dengan ku? Ini sebagai permintaan terimakasih ku" jawabnya.
"Ohh tentu, kenapa tidak?" Jawabku.Kami pun mengelilingi festival bersama sama dan bergurau bersama, jujur aku sangat menyukai dia, dia baik dan sangat sopan kepada ku, namun aku tak kan bisa memilikinya karna kita sangat beda dia seorang anak konglomrat dan aku hanya seorang gadis yatim piatuh yang tidak mempunyai apa apa.
Saat kami lagi duduk di kerumunan aku melihat jam dan aku terkejut.
"HAHH?! Sudah jam segini" teriakku.
"Ada apa?!" Tanyanya.
"Ini sudah waktunya aku pulang" jawabku
"T..tapii" jawabnya.
"Sudah yhaa aku pulang dulu semoga kita bertemu lagi" jawabku sambil berlari pulang.
"Heyy.. tunggu bahkan aku tidak tahu siapa namamu" teriaknya.
*aku pun lari dengan kencang untuk sampai rumah*
"Huffft.. syukurlah ibu tiriku belum sampai rumah" bisik ku dalam hati.
Akupun langsung pergi ke kamar untuk ganti baju dan langsung bergegas pergi ke ranjang dan akupun masih memikirkan pria tersebut.Beberapa hari setelah itu ada seorang pria yang mengetuk rumah ku.
*tok tok tok* ibu tiriku lah yang membuka pintu tersebut.
"Yaa, cari siapa?" Tanyanya.
"Apakah kau memiliki seorang gadis cantik yang pergi le festival beberapa hari lalu?" Tanya pria tersebut.
"Aku mempunyai gadis perempuan namun dia tidak pergi ke festival beberapa hari yang lalu." Jawabnya sinis.
"T..tapi nyonya" jawab pria tersebut.
Saat ibu tiriku ingin menutup pintu akupun lewat dan melihat pria tersebut dan langsung membuka pintu tersebut dan membuat ibu tiriku kaget.
"Tunggu.. tunggu" teriakku.
"Apa apaan kau ini?!" Sinis ibuku.
*jlekk*
*Aku membuka pintu.
"Apaakah kau mencari ku" tanyaku
"Hah?! Apakah ini benar kau? Aku sudah lama mecari mu kukira aku tak akan bisa menemukanmu sudah beberapa desa yang ku jelajahi hanya untuk bertemu dengan mu" jawabnya.
"Maaf saat itu aku langsung bergegas pergi dan lupa memberi tahu namaku, nama ku bintang" jawabku.
"Nama yang amat indah" jawabnya.
"Jadi apa tujuanmu mencari ku" tanya ku
"Aku ingin menikahi mu wahai bintang mau kah kau menjadi pendampingku" jawabnyaIbu tiriku terkejut dengan kata kata yang dilontarkan pria tersebut. Tanpa pikir panjang aku langsung menjawab kata kata tersebut.
"Yaa.. aku mau" jawabku .
Akhirnya aku dan pria konglomrat pun hidup dengan bahagia dan ibu tirikupun minta maaf atas apa yang selama ini ia lakukan
YOU ARE READING
Bintang
FantasyCerita ini menceritakan tentang remaja yang ditinggal kedua orang tuanya dan sekarang tinggal bersama ibu tirinya yang selalu berperilaku semena mena terhadap dia namun itu berubah saat dia menemui pria konglomrat tersebut