part 7

65 6 2
                                    

.
.
.
~♥~

Setelah melewati hari yang penuh drama panjang dengan geng sekar,senam jantung bersama rangga,menjadi tanda tanya seisi sekolah,
Pelita melemparkan badan nya ke atas lautan kapuk yang sangatttt nyaman, bagi pelita sekedar rebahan sangat lah berharga mengingat sekolah elit nya yang full day tugas-tugas selalu menunggu untuk diselesaikan dan masih banyak lagi dan juga pelita yang sebentar lagi akan memasuki masa-masa tes sangat lah berat baginya ditambah kemunculan makhluk misterius seperti dia menambah beban hidup saja.

TOK TOK TOK

"bunda masuk boleh?"
"ehh iya bun"
Seorang wanita berumur 40 an mengetuk pintu kamar pelita dengan nampan berisi segelas coklat panas dan martabak manis kesukaan Pelita,Renata adisti putri wanita yang melahirkan Pelita beliau amatlah cantik,berambut pendek,murah senyum,anggun dan baik hati beliau mantan anggota polwan berhenti karna menikah dengan Andre subekti yang seorang kapolri.

"anak bunda kok lesu gini?? Eh ini luka kenapa?? Abis berantem?"
"biasa belain temen bun,tu si ondel-ondel makin hari makin hmmm"
"lain kali jangan lagi ya"
Pelita hanya bisa mengangguk pertanda menurut bukan pertanda setuju.

TING TONG TING TONG

"eh temen bunda udah dateng"
"temen waktu kapan bun?" tanya pelita sambil meminum coklat panas nya "hmm enak!"
"waktu masih bertugas dulu" jawab Renata sambil tersenyum hangat
"kamu siap-siap turun ke bawah pake baju yang rapi kita makan malam sama-sama"
"pelita capek bunnn"rengek pelita dengan mata yang memohon
"nurut ya"
"iya dehh"
"bunda tungguin"

Setelah beberapa saat mempersiapkan diri pelita turun menuju meja makan menggunakaan gaun selutut berwarna merah nya dengan rambut terurai rapi menjadi nilai plus pada wanita jelita itu.

"nah itu anak turun juga" ucap Renata

Senyuman palsu Pelita memudar hanya ada wajah bingung dan bertanya tanya nya lah yang melekat erat.
lamunan pelita memudar sesaat setelah Renata mengode agar segera duduk.
"maapin ya jeng maklum anak cewek jaman sekarang"
"ah gpp" sahut nyonya william sembari tersenyum

"mah ini anak tamu mamah??" bisik Pelita
"iya ah kenapa kamu si" bisik kembali Renata

"nah Pelita kenalkan ini nyonya William dan ini putra nya Rangga william" perjelas Renata

Lelaki yang dihadapan nya ini hanya menatap pelita merayu menikmati dengan cara memandang wanita didepan nya dan tak lupa dengan senyum mengerikan nya.

"hai" beo dari Rangga mengejutkan Pelita,nyonya William dan nyonya putri pun menatap Rangga kemudia saling membalas senyum pertanda....?
"hai juga" balas pelita.

gugup jantung nya tidak bisa diajak kompromi untuk sekarang melihat lelaki tampan saja begini apa lagi di tembak upsss. 
 
.
.
Waktu makan malam pun berlalu mereka habis kan dengan ngobrol santai flashback ke masa lalu disaat kedua nyonya masih muda masih bertugas di kepolisian melepas rindu sejenak setelah sekian tahun berpisah terlihat raut muka bahagia dari keduanya.

Jika mereka bahagia pelita tidak sama sekali.
waktu dihabiskan semua oleh Rangga yang menatap nya dari awal hingga akhir Pelita heran ada kotoran sebesar apa yang berada di wajah nya sehingga pelita sampai harus bolak balik ke kamar mandi melihat ke cermin ada apa dengan wajah nya
Rangga hanya tersenyun manis ah tidakk mengerikan tepat nya

"kami permisi ya jeng terima kasih loh makan malam nya enak sekali" ucap nyonya William
"sama-sama kapan kapan saya main kerumah jeng ya" jawab Renata melemparkan senyum
"dengan senang hati tante,Pelita main kerumah ya" sahut Rangga dengan sangat sopan dan juga mengerikan
"iya" jawab pelita jutek

kedua tamu itu pun pergi meninggalkan rumah Pelita menggunakan mobil yang di kemudikan oleh supir

Tiba-tiba handphone pelita berbunyi

Brtbrtbrbtbtb
Notifikasi whatsapp

 Bukan main Pelita hanya bisa ternganga pipinya merah tersipu malu dan senyum manis nya pun keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukan main Pelita hanya bisa ternganga pipinya merah tersipu malu dan senyum manis nya pun keluar

Hehehe..

Maapin masi kaku huhuhu
-indria
Jgn lupa vote krna itu penting!

PELITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang