SakaSen

270 15 5
                                    

Warning : Mungkin ada Anunya v:.

Pagi itu, Empat anak pelangi dengan tinggi macam tangga sedang berkumpul di apartemen milik si aho tapi diam-diam menghanyutkan. Mereka sedang bermain dari pagi dan entah sampai kapan selesainya, namun sepertinya salah satu anak tampak tangannya sedang memeras pantat milik salah satu temannya dan entah kenapa dua teman lainnya gak sadar.

Senra yang sejak tadi itunya dipegang serta di remas sama si surai merah a.k.a Sakata tampak melirik tajam sosok muda di unit mereka yaitu USSS, sedangkan yang di lirik hanya diam sambil sibuk mengunyah takoyaki dengan satu tangannya fokus memencet konsel game sedangkan satunya masih asyik meremas pantat Senra.

"HAAHHHHHH!!! Ayo ganti game!"Pekik Shima.

"ToD bagaimana ?"Usul Sakata, yang ada lepasin meremas pantat Senra.

disaat itu, Sakata mulai menuju dapur apartemennya dan mengambil botol kosong. Mereka berempat mulai duduk melingkar dan Urata yang entah kenapa merasa bahwa dia yang paling tua diantara antek-antek setannya itu mulai memutar botol yang berada di tengah mereka, selama botol itu berputar yang entah kenapa tiba-tiba memelan dan berhenti tepat pada Shima.

"Maashi! Truth or Dare?!"Pekik Sakata.

"Kalau pilih Dare, bangsat-bangsat ini pasti pada kasih dare gak nyeleneh dan gak masuk akal, kalau pilih Truth pasti pada nanya sesuatu yang aneh juga. Yang jelas kalau sama mereka keduanya sama-sama berisiko."Pikir Shima.

"Ayo, Maashi~~ pilih mana ?"Tanya Urata, udah masang senyum manis.

"Truth."Jawab Shima.

"Ya, gak laki."Ujar Sakata.

"Diantara Maashi sama Urata-san, siapa seme dan siapa uke ?"Tanya Senra.

"Aku seme dan Urata-san uke."Jawab Shima enteng.

"Udah----."Perkataan Sakata malah di potong sama Urata yang udah merona parah.

"Maashi, putar botolnya."Potong Urata.

Shima hanya menganggukkan kepalanya lalu memutar botol dan berhenti tepat pada Urata, Sakata malah menyeringai jahil sedangkan dua setan lainnya gak jauh beda dengan Sakata.

"Karena Urata-san leader dan tua harus milih dare, Ura-san kan Laki ?"Tanya Sakata, masih menyeringai.

"Ok, ku pilih dare."Ujar Urata, pasrah sama ketiga setannya.

"Urata-san harus memakai d*ld* sampai permainan selesai!"Ujar Shima.

"Ini d*ld*nya, Ura-san. Silahkan di pakai."Ujar Sakata yang entah kenapa malah udah kasih Urata mainan itu.

Urata tampak diam dan menatap cengo Sakata bahkan dua lainnya juga, yang jelas di benak mereka itu sejak kapan anak ini punya mainan laknat ini?! Selagi Urata yang pergi ke toilet untuk memasang itu di holenya dan ketika balik, dia berusaha beradaptasi dengan benda itu dan mulai duduk dengan mencoba santai.

Mereka sudah bermain entah sejak berapa jam, yang jelas keadaan mereka semua tak seperti tadi, lihatlah keadaan dua uke yang entah kenapa pakaiannya sudah terlepas sedangkan dua seme tampak sudah mabuk.

"Sakatan, pinjam kamarmu ya. Ura-san terlihat seksi dan menggiurkan sekali."Ujar Shima.

"Un, pakai saja."Ujar Sakata.

Shima mulai menggendong Urata dengan bridal style dan membawanya ke kamar Sakata, bisa kita dengar suara desahan yang merdu dari dalam kamar Sakata. Sedangkan SakaSen tampak masih berada di ruang tengah, Sakata tampak menindih Senra dan mulai mendaratkan sebuah ciuman yang cukup dalam.

umch... Umch...

Mereka berdua saling bercium dan tampak saling mencoba mendominasi satu sama lain, hingga ciuman itu terpaksa berhenti karena kebutuhan oksigen yang memedai.

Sakata tampak membawa kepalanya ke leher Senra lalu menjilatnya dan kadang kala menghisap atau menggigitnya sehingga meninggalkan sebuah bekas kissmark, pakaian tampak sudah tidak ada pada tubuh keduanya.

Sejak saat itu, hanya ada sebuah desahan dan mereka melakukannya dengan berbagai macam gaya dan ronde.

End

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Seme!Sakata x Uke! Chara UtaiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang