part 3

8 3 0
                                    

Keramaian lah yang memenuhi seisi kampus sekatang ini, semester hati Jane sedang dipenuhi kesedihan,ya siang tadi dia mendengar suara jeritan dari dalam gudang, dan Jane benar benar mengeceknya dia membuka pintu gudang,dan pa yang dia lihat membuatnya sangat merasa sakit,temannya teman yang tadi mempermainkannya tergeletak,tidak berdaya di lantai gudang dengan darah yang mengalir keluar dari tubuhnya,matanya sembab karena menangis sedari tadi.










"Sudah! Sudah! Kumohon jangan menangis terus, kasihan rose dia pasti sedih melihatmu menangis seperti ini, aku tau kau sedih tapi bagaimana lagi dia sudah pergi meninggalkan kita, kita harusnya mendoakannya dan terus bahagia seperti dia yang selalua bahagia" ucap Daisy berusaha menenangkannya, ya Daisy memang teman paling bijak,pertemanan mereka sangat kuat,disaat Jane bersedih, Daisy selalu menyemangati mereka, dan Rose teman yang paling perhatian dan cerewet,orang yang seru Jane sebut beo itu yang selalu mengisi hari Jane dengan kehebohan kini telah pergi meninggalkan mereka, tapi yang berada di benaknya sekarang ini bukan hanya kenangan tentang rose saja,tapi,apa sebenarnya penyebab kematian rose,dia tidak pernah memiliki masalah,dia baik dan menyenangkan,ini menjadi sebuah misteri,pihak polisi yang langsung datang ke kampus untuk mengidentifikasikan penyebab kematian rose,semua sangat berharap pembunuhnya tertangkap,apalagi sekarang ayah dan ibu rose sekarang sudah datang ke kampus,ibunya menangis histeris melihat keadaan anaknya,pihak sekolah mengaku tidak mengetahui apapun mengenai kejadian ini,kamera pengawas di dekat pintu gudang pun tiba tiba mati,dan keanehan lainnya adalah darah,darah di lantai membentuk sebuah simbol saat Jane masuk,tapi anehnya sekarang sudah menghilang












"Rose ini aku,temanmu Jane ku harap kau berbahagia di sana,aku akan berusaha tidak bersedih,tapi aku akan merindukanmu, kau adalah temanku yang hebat rose aku,kau yang terhebat". Ucap Jane sambil menitikkan air mata dan menahan isakan di pusara temannya dan meletakan bunga mawar merah kesukaan rose






-Di rumah-










keluar jendela,Jane menatap keluar dengan tatapan kosong,ditemani dengannya Daisy dan Theo di rumahnya,Theo dan Daisy hanya melihatnya dengan tatapan sedih melihat Jane rasanya mereka sedih sekali, untuk hari ini Daisy dan Theo memutuskan menemani Jane temannya yang selalu sendirian di rumah,ya memang Jane tinggal sendirian di rumah kedua orangtuanya sudah berpisah,ayahnya memutuskan pergi ke Jerman untuk mengurus bisnisnya,dan ibunya pergi ke memang di Indonesian,tetapi ia terlalu sibuk dengan keluarga barunya, Jane memang masih mendapat uang dari kedua orangtuanya.




psycho?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang