Kita bertemu di kota yang dingin
Saat fajar pagi mulai menyingsing
Saat burung mulai berkicau riang
Menyambut hari baru yang sedikit berawanGadis cantik berjilbab
Aku tak bisa melepaskan pandangku
Sang surya pun mengakuinya
Memancarkan sinarnya tepat di wajahmuGadis cantik berjilbab
Mawarpun menunduk ketika melihatmu
Mereka malu tak bisa seanggun dirimuSayang seribu sayang
Gunung tidak akan bisa bertemu dengan palung
Air tidak akan bisa bersatu dengan minyak
Aku disini hanya bisa memandang
Tak bisa aku memilikiBukan karena apa
Hanya karena kami yang berbeda
Dia yang percaya dengan Tuhannya
Aku yang percaya dengan TuhankuAku iri dengan angin
Yang bisa selalu membelai lembut wajahnya
Aku iri dengan jilbab
Yang bisa selalu menjaga keanggunannyaBunga matahari
Itulah aku
Dan kau mentarinya
Kita tak akan bisa bersatu
Yang aku bisa hanyalah memandangmu dari jauh
Seperti bunga matahari
Selalu memandang kemanapun mentari berjalan
Dan saat mentari pergi
Saat malam mulai tiba
Dia layu
begitupun juga akuTak apa
Aku tetap bersyukur pada yang Esa
Karena yang Esa
Telah mempertemukan aku dengan andaAlberto, Febuari 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
KATA dalam DIAM
Poetrysegala sesuatu dalam hati yang tak bisa dikatakan yang hanya bisa terdiam terbenam dalamnya tapi tak terlupakan dan selalu dikenang